Share This Article
KB IUD seringkali dikenal dengan nama KB spiral. KB ini cukup banyak diminati karena penggunaannya yang praktis dan untuk jangka panjang. Tetapi sebelum menggunakannya, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu efek samping KB IUD.
Dengan demikian, kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum memutuskan menggunakan jenis KB ini.
Ragam efek samping KB IUD
Meski KB IUD dinilai cukup efektif dan efesien, tetapi ada efek samping KB IUD yang seringkali muncul, terutama jika proses pemasangannya kurang tepat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Siklus menstruasi tidak teratur
Efek samping KB IUD yang paling umum adalah siklus menstruasi yang berubah setelah pemasangan.
Beberapa wanita merasakan bahwa siklus menstruasi mereka jadi lebih panjang. Sementara wanita lainnya melaporkan siklus yang lebih pendek. Bahkan, tidak jarang yang melaporkan bahwa mereka tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Selain itu, pendarahan atau keputihan tidak wajar juga dapat terjadi pada masa kurang lebih tiga bulan awal setelah IUD dipasang.
2. Rasa nyeri saat pemasangan
Setelah beberapa jam pemasangan KB IUD, sebagian wanita akan mengalami nyeri punggung dan kram seperti nyeri haid. Selain itu, dalam waktu 3-6 bulan pasca pemasangan IUD, umum juga ada keluhan nyeri saat menstruasi.
Jika rasa sakit berlanjut, segera konsultasikan kondisi tersebut pada dokter untuk mendapatkan penanganan dan pemeriksaan.
3. Kram perut
Biasanya kamu juga akan mengalami sakit atau kram pada area perut setelah KB spiral dipasang. Kram perut ini juga bisa muncul saat kamu sedang menstruasi.
Namun, rasa kram perut yang kamu rasakan ini mungkin sedikit berbeda dengan kram atau nyeri yang biasa kamu rasakan saat sedang haid.
Sebaiknya jika kamu mengalami kram perut yang tidak wajar, kamu mungkin perlu memeriksakan benang KB spiral ini atau berkonsultasi dengan dokter.
4. Rahim terasa seperti tertusuk
Dikarenakan bentuk KB IUD berbentuk kecil seperti huruf T, kemungkinan besar pemasangan yang kurang pas dapat menimbulkan sensasi seperti tertusuk pada dinding rahim. Jika diabaikan, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hingga infeksi.
Keluhan yang juga dikenal sebagai perforasi uterus ini terbilang jarang terjadi. Tetapi seandainya kamu curiga mengalaminya, segera konsultasi ke dokter.
5. Penyakit radang panggul
Hal ini bisa terjadi apabila pemasangan KB IUD kurang memperhatikan higienitas (alat-alat yang steril) dan pada wanita yang memiliki pasangan lebih dari satu karena berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual.
6. Perubahan hormon
Pemasangan KB IUD juga dapat memengaruhi hormon yang ada di tubuh kamu. Akibatnya kamu bisa merasakan nyeri payudara, kulit lebih berminyak, mual, sakit kepala, sakit perut, dan gejala PMS yang lebih berat dari sebelumnya.
Biasanya hal ini akan terjadi di beberapa bulan setelah pemasangan saja. Apabila gejala sangat mengganggu, lekas konsultasi dengan dokter.
7. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan di luar rahim, umumnya terjadi di tuba fallopi juga menjadi efek samping dari KB IUD. Kehamilan ektopik dapat terjadi saat seseorang hamil saat masih menggunakan IUD.
Tetapi kondisi ini jarang terjadi, namun jika terjadi merupakan kondisi darurat medis yang harus segera diatasi agar tidak menyebabkan komplikasi.
8. Kista
Ada beberapa jenis KB IUD dapat menimbulkan efek samping berupa risiko terbentuknya kista ovarium. Kista ovarium dapat menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada perut.
Namun biasanya kista ovarium akibat pemasangan IUD biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 bulan. Namun jika rasa sakit dan tidak nyaman bertahan lama, segera konsultasikan dengan dokter.
Efek samping KB IUD mungkin akan membuat kamu menjadi tidak nyaman pada awalnya, namun hal ini tentu setara dengan manfaat IUD yang dapat kamu rasakan hingga beberapa tahun ke depan.
IUD sebenarnya merupakan prosedur yang relatif aman jika dijalani dengan prosedur yang benar, kok.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!