Share This Article
Fibroid rahim adalah tumor yang berkembang di dalam atau di dinding rahim dan biasanya tidak bersifat kanker. Lantas, apakah fibroid rahim bisa sembuh? Bagaimana pengobatannya?
Simak ulasannya berikut ini!
Baca juga: Penyakit Fibroid Rahim Jarang Tunjukkan Gejala, Kenali Sedini Mungkin Sebelum Terlambat
Apa itu fibroid rahim?
Seperti yang sudah diketahui bahwa fibroid rahim adalah pertumbuhan tumor otot di dalam rahim yang bersifat tidak ganas. Fibroid rahim juga dikenal sebagai leiomyoma atau mioma.
Fibroid rahim dapat muncul di dalam rahim ataupun di dinding rahim. Tumor jinak ini dapat berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dideteksi dengan mata telanjang. Sebagian lainnya, dapat tumbuh dalam massa yang lebih besar, sehingga bisa memengaruhi ukuran atau bentuk rahim.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada usia subur atau usia 30-40 tahun.
Tipe fibroid rahim
Berdasarkan lokasinya, fibroid rahim dibedakan menjadi empat tipe. Berikut adalah penjelasannya masing-masing seperti dilansir dari Healthline.
1. Fibroid intramural
Fibroid intramural adalah tipe fibroid rahim yang paling umum. Fibroid tipe ini terjadi di dalam dinding otot rahim. Perlu kamu tahu bahwa fibroid intramural dapat membesar sehingga dapat meregangkan rahim.
2. Fibroid subserosal
Fibroid subserosal terbentuk di bagian luar rahim, yang disebut serosa. Fibroid subserosal dapat tumbuh cukup besar sehingga dapat membuat rahim tampak lebih besar di satu sisi.
3. Fibroid pedunkulata (fibroid bertangkai)
Tumor subserosal dapat mengembangkan batang atau dasar ramping yang menopang tumor. Ketika ini terjadi, ini dikenal sebagai fibroid bertangkai.
4. Fibroid submukosa
Tipe tumor ini berkembang di lapisan tengah otot (miometrium) rahim. Berbeda halnya dengan tipe fibroid lainnya, fibroid submukosa lebih jarang terjadi.
Apa penyebab fibroid rahim?
Melansir Mayo Clinic, penyebab pasti kondisi ini belum diketahui. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang dikaitkan dengan fibroid rahim, seperti:
- Perubahan genetik: Banyak fibroid mengandung perubahan gen yang berbeda dari gen yang terdapat di sel otot rahim pada normalnya
- Hormon: Estrogen dan progesteron adalah dua hormon yang mestimulasi perkembangan lapisan rahim selama siklus menstruasi. Kedua hormon ini tampaknya berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan fibroid
- Faktor lain: Zat yang membantu tubuh memelihara jaringan, seperti faktor pertumbuhan mirip insulin, dapat berperan dalam pertumbuhan fibroid
- Extracellular matrix (ECM): ECM memiliki fungsi untuk membuat sel saling menempel satu sama lain. Fibroid memiliki ECM lebih banyak dibandingkan dengan sel normal. ECM dapat bekontibusi terhadap perubahan sel
Gejala gangguan fibroid rahim
Perlu kamu tahu bahwa gejala atau efek yang ditimbulkan oleh kondisi ini sangat bergantung pada lokasi, ukuran, serta jumlah fibroid. Jika fibroid memiliki ukuran kecil, ini dapat tidak menimbulkan gejala, dan seseorang mungkin saja tidak menyadari bahwa ia mengidap fibroid rahim.
Apabila fibroid rahim menimbulkan efek ataupun gejala, ini dapat termasuk:
- Perdarahan menstruasi yang berat (menorrhagia)
- Nyeri punggung bagian bawah
- Terdapat tekanan atau nyeri pada panggul
- Sering buang air kecil
- Sembelit
- Nyeri pada perut
- Dispareunia atau nyeri saat aktivitas seksual
Apakah gangguan fibroid rahim bisa sembuh?
Pola pertumbuhan fibroid rahim bervariasi. Fibroid dapat tumbuh secara lambat, cepat, atau bahkan ukurannya tetap sama. Sebagian fibroid mengalami percepatan dalam pertumbuhan. Beberapa di antaranya mungkin saja menyusut dengan sendirinya.
Dalam beberapa kasus, fibroid yang muncul selama kehamilan dapat menyusut atau hilang setelah masa kehamilan. Ini karena rahim kembali ke ukuran normalnya. Kebanyakan fibroid tidak menimbulkan gejala.
Sebagian lain mungkin saja tidak memerlukan pengobatan khusus. Sebab, fibroid seringkali menyusut ataupun hilang setelah wanita memasuki masa menopause.
Di sisi lain, fibroid rahim bisa sembuh dengan beberapa pengobatan. Pengobatan difokuskan untuk menangani gejala dari kondisi ini. Melansir laman Medical News Today, beberapa pengobatan tersebut di antaranya adalah:
Obat-obatan
Untuk menangani gejala seperti perdarahan menstruasi yang berat serta tekanan pada panggul, fibroid rahim bisa disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan tertentu. Pengobatan untuk fibroid rahim menargetkan hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Perlu diingat bahwa, pengobatan ini tidak dapat menghilangkan fibroid, namun mengurangi ukuran fibroid.
1. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis
Obat jenis ini bekerja dengan cara menekan produksi hormon estrogen dan progesteron, yang kemudian dapat mengecilkan fibroid. Di sisi lain, GNRH agonis dapat menghentikan siklus menstruasi tanpa memengaruhi kesuburan.
Namun, efek dari obat ini adalah dapat menyebabkan gejala seperti menopause, seperti hot flashes (perasaan hangat secara tiba-tiba), berkeringat lebih banyak, serta vagina kering.
2. Nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID)
Obat golongan NSAID dapat meredakan rasa sakit akibat fibroid rahim, tetapi tidak bisa mengurangi perdarahan.
3. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi oral dapat membantu mengatur siklus menstruasi. Tak hanya itu, kontrasepsi oral juga bisa mengurangi nyeri atau perdarahan selama menstruasi.
Baca juga: Gejala-gejala Awal Kanker Serviks: Perdarahan Tidak Normal hingga Nyeri Panggul
Operasi
Dalam kasus fibroid rahim yang parah dan tidak merespons pilihan penanganan dengan obat-obatan, fibroid rahim bisa sembuh dengan melalui jalan operasi. Beberapa prosedur yang mungkin saja dipertimbangkan dapat meliputi:
1. Histerektomi
Histerektomi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan cara mengangkat sebagian atau seluruh rahim.
Prosedur ini dapat menangani fibroid yang sangat besar serta perdarahan berlebih. Histeretomi total atau pengangkatan seluruh bagian rahim dapat mencegah fibroid muncul kembali.
Jika ovarium dan tuba fallopi juga ikut diangkat, efek samping dapat berupa menopause dini.
2. Miomektomi
Fibroid rahim juga bisa sembuh dengan prosedur miomektomi. Ini merupakan prosedur pengangkatan fibroid dari dinding otot rahim. Prosedur ini dapat membantu wanita dengan fibroid rahim yang masih ingin memiliki anak.
3. Ablasi endometrium
Prosedur ini efektif untuk menghentikan perdarahan abnormal. Pada prosedur ini, alat khusus akan dimasukkan ke dalam rahim.
4. Uterine fibroid embolization
Prosedur ini dapat membantu mengurangi atau bahkan menghilangkan gejala hingga 90 persen. Namun, prosedur ini tidak disarankan untuk dilakukan selama kehamilan atau bagi wanita yang masih ingin memiliki keturunan.
Selain itu, ini bukanlah metode pengobatan yang tepat untuk semua jenis fibroid rahim.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai apakah fibroid rahim bisa sembuh atau tidak. Jika kamu memiliki pertanyaan lain terkait fibroid rahim, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!