Share This Article
Haid hanya 2 hari atau periode pendek dapat terjadi karena berbagai alasan. Lamanya masa haid dapat berfluktuasi tergantung pada berbagai faktor. Namun, jika menstruasi tiba-tiba menjadi jauh lebih pendek maka wajar untuk khawatir.
Periode menstruasi yang singkat mungkin tampak menyenangkan, namun bisa juga menandakan masalah serius lho! Nah untuk mengetahui penyebab haid hanya 2 hari, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Jenis-Jenis Herpes yang Rentan Dialami Perempuan
Normalkah haid hanya 2 hari?
Dilansir dari Medical News Today, setiap periode menstruasi dapat bervariasi panjangnya mungkin lebih pendek atau lebih lama. Menstruasi normal dapat sangat berbeda dari satu wanita ke wanita lainnya, yakni antara tiga hingga tujuh hari.
Perdarahan selama tiga hari yang tampak singkat masih dianggap normal selama mengalami menstruasi secara teratur. Artinya, setiap beberapa minggu ovarium melepaskan sel telur dan estrogen membangun lapisan tebal di rahim yang disebut endometrium.
Selama periode menstruasi pendek tersebut berjalan teratur maka dianggap normal. Namun, jika menstruasi yang biasanya berlangsung beberapa hari dan tiba-tiba menjadi jauh lebih pendek maka bisa disebabkan oleh berbagai penyebab.
Apa penyebab haid hanya 2 hari?
Beberapa wanita mengalami menstruasi setiap 21 hari, sementara lainnya terjadi setiap 35 hari. Namun, bagi wanita yang mengalami haid hanya 2 hari biasanya dikarenakan oleh beberapa penyebab, seperti di bawah ini:
1. Kehamilan
Kehamilan mungkin menjadi alasan menstruasi yang hanya berlangsung satu atau dua hari. Ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim, perdarahan implantasi dapat terjadi.
Jenis perdarahan ini lebih ringan dibandingkan dengan menstruasi biasa di mana berlangsung sekitar 24 hingga 48 jam. Banyak wanita mengalami perdarahan selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, 15 hingga 25 persen wanita hamil mengalami perdarahan selama trimester pertama. Bercak juga dapat terjadi 1 sampai 2 minggu setelah pembuahan.
2. Perimenopause
Ketika seseorang mencapai usia 30 sampai 50 tahun, maka mungkin akan mulai mengalami perimenopause. Pada tahun-tahun sebelum menopause, pola menstruasi kerapkali mengalami perubahan.
Wanita yang mengalami perimenopause mungkin memiliki siklus lebih pendek atau lebih jarang. Beberapa gejala perimenopause yang kerap dirasakan, termasuk hot flashes, kesulitan tidur, keringat saat malam hari, dan kekeringan pada vagina.
3. Siklus anovulasi
Siklus ini terjadi ketika ovarium tidak melepaskan sel telur. Anovulasi biasanya terjadi pada mereka yang mendekati menopause. Ketika seseorang tidak berovulasi, menstruasi bisa menjadi tidak teratur.
Beberapa gejalanya, seperti panas dingin, demam, nyeri panggul, disfungsi usus, hingga keputihan.
4. Sindrom ovarium polikistik atau PCOS
Menurut Kantor Kesehatan Wanita, PCOS adalah ketidakseimbangan hormon yang akan dialami 1 dari 10 wanita usia subur. Kondisi ini juga merupakan penyebab umum kemandulan pada wanita.
Sindrom ovarium polikistik dapat menghentikan ovulasi atau mengubah panjang menstruasi wanita. Gejala yang mungkin dirasakan, termasuk pertumbuhan rambut berlebih, kegemukan, kulit berminyak, dan kantung di ovarium berisi cairan.
5. Endometriosis
Wanita yang mengalami haid hanya 2 hari bisa juga terjadi akibat endometriosis. Endometriosis sendiri terjadi ketika jaringan di dalam rahim mulai tumbuh di bagian luar. Jaringan ini biasanya tumbuh di ovarium, saluran tuba, atau jaringan yang menahan rahim di tempatnya.
Endometriosis sering menyebabkan perdarahan atau bercak di antara menstruasi sehingga beberapa orang mungkin mengira sedang mengalami menstruasi singkat. Gejala lain yang mungkin dirasakan, seperti masalah pencernaan, rasa sakit, hingga infertilitas.
6. Pil KB atau pengobatan lain
Haid hanya 2 hari bisa juga terjadi akibat pengaruh dari penggunaan birth control atau pil KB serta pengobatan lainnya. Pil atau suntikan KB hormonal serta alat kontrasepsi dalam rahim dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi lebih pendek.
Hormon di dalam pil KB bisa menipiskan lapisan rahim sehingga akan meringankan dan mempersingkat periode menstruasi. Sementara itu, beberapa obat-obatan yang dapat memengaruhi frekuensi haid adalah obat pengencer darah, dan tamoxifen yakni obat untuk jenis kanker payudara.
Baca juga: Apa Darah Haid Hitam Normal? Yuk Ketahui Beberapa Penyebabnya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!