Share This Article
Hormon estrogen rendah bisa diakibatkan oleh berbagai faktor dan akan menyebabkan masalah pada kesehatan. Perlu diketahui, estrogen merupakan hormon yang paling sering dikaitkan dengan wanita meskipun pria juga memproduksinya dalam jumlah kecil.
Rendahnya estrogen tak hanya berkaitan dengan perkembangan wanita selama masa pubertas, akan tetapi juga memengaruhi kesehatan tulang sampai kesejahteraan emosional. Nah, untuk mengetahui penyebab rendahnya hormon estrogen pada wanita, yuk, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Purging Pada Wajah, Pengertian dan Penyebabnya Secara Umum!
Apa yang menjadi penyebab hormon estrogen rendah?
Dilansir dari Medical News Today, setiap kondisi yang memengaruhi atau merusak ovarium dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen dalam tubuh. Faktor risiko menurunnya kadar estrogen yang paling umum adalah usia.
Ketika wanita menua dan memasuki menopause, normal jika kadar estrogen turun. Faktanya, kadar estrogen mulai menurun beberapa tahun sebelum menopause terjadi atau biasa disebut dengan perimenopause.
Kadar estrogen juga bisa menurun karena beberapa alasan lain, termasuk kegagalan ovarium, prematur, kondisi bawaan, gangguan tiroid, memiliki riwayat masalah hormonal.
Estrogen bekerja bersama dengan kalsium, vitamin D, dan mineral lain untuk menjaga kekuatan tulang. Ketika kadar estrogen rendah, kamu mungkin mengalami penurunan kepadatan tulang. Jika tidak diobati, hormon estrogen yang rendah bisa menyebabkan kemandulan pada wanita.
Ciri-ciri umum jika hormon estrogen rendah
Estrogen pada wanita adalah hormon penting dalam tubuh sehingga berisiko memiliki efek kesehatan sangat luas. Gejala hormon estrogen rendah pada wanita yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut:
Menstruasi tidak teratur
Perlu diketahui, estrogen menjadi salah satu hormon utama yang mendorong siklus menstruasi. Karena itu, hormon estrogen rendah pada wanita dapat menyebabkan menstruasi terlewat atau tidak teratur.
Infertilitas
Selain menstruasi yang tidak teratur, rendahnya kadar estrogen juga dapat mencegah ovulasi dan mempersulit kehamilan. Oleh sebab itu, seorang wanita yang memiliki estrogen rendah bisa mengalami infertilitas atau ketidaksuburan.
Tulang lemah
Estrogen membantu menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Saat kadar estrogen menurun, pengeroposan tulang dapat terjadi. Misalnya, wanita pascamenopause berisiko lebih tinggi mengalami osteoporosis dan patah tulang.
Hubungan seks tak nyaman
Hormon alami dalam tubuh ini dapat memengaruhi lubrikasi pada vagina. Jika kadarnya menjadi terlalu rendah, kekeringan vagina bisa terjadi dan seringkali mengakibatkan seks yang menyakitkan.
Depresi
Estrogen dianggap dapat meningkatkan serotonin, yakni zat kimia di otak yang akan memengaruhi suasana hati. Kekurangan estrogen bisa mengakibatkan penurunan serotonin yang berkontribusi pada perubahan suasana hati atau depresi.
Efek yang mungkin terjadi akibat penurunan estrogen
Hormon pada tubuh, termasuk estrogen dapat berperan dalam manajemen berat badan dan seberapa banyak lemak yang disimpan tubuh. Tingkat estrogen yang rendah, seperti selama perimenopause dan menopause bisa mengakibatkan penambahan berat badan.
Area penyimpanan lemak wanita juga dapat berubah selama menopause. Biasanya, wanita menyimpan lemak di pinggul dan paha. Menurut Journal of Climacteric, penurunan estrogen pada usia paruh baya dikaitkan dengan meningkatkan lemak perut.Â
Meskipun kenaikan berat badan karena kadar estrogen, rendah sehingga tidak perlu dihindari. Mengonsumsi makanan sehat dan teratur, berolahraga dapat membantu wanita mengurangi kemungkinan kenaikan berat badan.
Bagaimana cara mengatasi efek penurunan estrogen?
Tidak semua wanita membutuhkan pengobatan untuk mengatasi penurunan kadar estrogen yang terjadi. Namun, jika gejala sudah mengganggu maka pengobatan segera mungkin akan diperlukan yakni berupa:
Terapi estrogen
Wanita berusia antara 25 hingga 50 tahun yang memiliki hormon estrogen rendah umumnya diberi resep dosis tinggi. Pemberian dosis ini dapat mengurangi risiko pengeroposan tulang, penyakit kardiovaskular, dan ketikdaseimbangan hormon lainnya.
Terapi estrogen jangka panjang, terutama direkomendasikan untuk wanita yang mendekati menopause dan juga mengalami histerektomi. Dalam semua kasus, terapi estrogen hanya direkomendasikan satu hingga dua tahun saja karena dapat meningkatkan risiko kanker.
Terapi penggantian hormon atau HRT
HRT digunakan untuk meningkatkan kadar hormon alami dalam tubuh. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi ini jika kamu sudah mendekati menopause. Hal ini dikarenakan HRT dapat membantu mengembalikan level estrogen yang turun selama menopause.
Dalam terapi HRT, hormon dapat diberikan secara topikal, oral, vagina, atau melalui injeksi. Perawatan dengan terapi ini dapat disesuaikan dengan dosis, lama, dan kombinasi hormon yang dimiliki.
Baca juga: Diare Saat Menyusui? Begini Cara Alami yang Aman untuk Mengatasinya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!