Share This Article
Kerap merasa gatal atau iritasi di area organ intim saat menstruasi? Coba ingat berapa kali kamu ganti pembalut dalam sehari. Sekali, dua kali, atau tiga kali?
Selama menstruasi dan menggunakan pembalut, kamu harus memberikan perhatian ekstra, lho. Ini karena iritasi di area kewanitaan sangatlah rentan terjadi.
Pelajari tanda dan gejala iritasi vagina, cara mengatasi, hingga cara mencegahnya di sini!
Iritasi vagina akibat pembalut
Mengenakan pembalut atau maxi pad terkadang dapat menyebabkan kondisi yang tidak diinginkan seperti ruam. Ini bisa menyebabkan gatal, bengkak, dan kemerahan pada vagina dan selangkangan.
Terkadang ruam bisa jadi akibat iritasi dari bahan pembalut. Penyebab utama lainnya yakni kondisi panas dan lembap di area organ intim.
Ya, menggunakan pembalut terlalu lama dapat membuat vagina lembap. Selain itu, gesekan antara pembalut ke kulit juga dapat menyebabkan peradangan dan gatal.
Ciri-ciri dan tanda iritasi akibat pembalut
Dalam beberapa kasus, iritasi mungkin terlihat jelas sebagai hasil dari penggunaan pembalut. Misalnya, jika ruam berkembang dalam beberapa jam setelah memakai pembalut atau berulang saat digunakan.
Adanya gejala lain mungkin menunjukkan adanya infeksi. Misalnya, jika seseorang mengalami infeksi jamur vagina, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut akan ada gejala tambahan berupa:
- Vagina gatal
- Nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seks
- Keputihan abnormal (yang mungkin lebih sulit dilihat selama menstruasi)
Penyebab iritasi dari penggunaan pembalut
Ada beberapa faktor potensi penyebab ruam akibat pemakaian pembalut. Berikut beberapa di antaranya:
1. Gesekan
Gesekan antara pembalut dan kulit dapat menyebabkan ruam dan iritasi. Berjalan, berlari, dan bentuk aktivitas fisik lainnya dapat menyebabkan pembalut bergerak maju mundur dan berkontribusi pada ruam gesekan pada vulva.
Untuk meminimalkan gesekan, kamu dapat mencoba menggunakan pembalut dengan ukuran yang lebih kecil.
2. Dermatitis kontak
Sebagian besar ruam dari pembalut disebabkan oleh dermatitis kontak. Ini berarti kulit kamu telah bersentuhan dengan bahan pembalut yang mengiritasi.
Dermatitis kontak adalah istilah medis untuk menggambarkan reaksi alergi pada kulit. Dermatitis kontak pada vulva dikenal sebagai vulvitis.
Jika kamu punya tipe kulit sensitif yang sensitif, maka kamu lebih berisiko bereaksi terhadap jenis pembalut tertentu karena bahan pembalutnya. Dalam kasus ini, mengganti merek dapat membantu mencegah ruam di masa mendatang.
3. Panas dan lembap
Saat menggunakan pembalut selama menstruasi, kondisi di area kewanitaan akan menjadi lembap dan bahkan panas.
Kelembapan dan panas yang terperangkap dapat mengiritasi vulva dan menyebabkan ruam serta iritasi.
Beberapa bahan iritan yang berkaitan dengan pembalut dan pakaian dalam dapat menyebabkan ruam pada vulva. Mulai dari keringat, urine, perekat di pantyliner, dan pakaian dalam berbahan nilon.
4. Jarang mengganti pembalut
Tidak baik jika kamu menghabiskan waktu seharian saat beraktivitas tanpa mengganti pembalut. Tidak peduli seberapa ringan aliran darah haid, atau bahkan jika tidak ada darah sekalipun, bakteri bisa berkembang di pembalut.
Kamu disarankan mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam atau lebih sering jika menstruasi kamu sedang ‘deras’. Sering mengganti pembalut membantu mencegah kebocoran yang tidak disengaja dan juga bisa cegah bau tak sedap.
5. Infeksi
Jarang mengganti pembalut dapat menyebabkan infeksi dan menyebabkan gejala seperti gatal, bengkak, dan keputihan yang tidak normal.
Sebuah penelitian menyebut bahwa kebersihan pembalut wanita yang buruk dapat menyebabkan:
- Infeksi pada saluran reproduksi bagian bawah
- Vaginosis bakteri
- Infeksi jamur
Cara mengatasi dan cegah iritasi akibat pembalut terjadi
Pengobatan iritasi akibat pembalut dapat berbeda-beda tergantung pada penyebab pastinya. Atasi iritasi apa pun dari pembalut segera setelah kamu menyadarinya.
Ruam yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi jamur. Ini karena jamur yang secara alami ada di tubuh dapat memengaruhi area yang teriritasi.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi iritasi akibat penggunaan pembalut:
1. Ganti pembalut secara rutin
Ingatlah bahwa pembalut tidak boleh dipakai lebih dari 4 jam dalam situasi apapun. Apa pun alasannya, pastikan kamu mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari.
Jika kamu menggunakan jenis pembalut kain, meskipun ramah lingkungan dan nyaman, kamu tetap harus rutin menggantinya juga.
2. Gunakan pakaian yang longgar
Saat menstruasi kamu dianjurkan untuk menggunakan pakaian khususnya celana yang longgar dan nyaman.
Pakaian bawah yang longgar akan memastikan aliran udara yang baik di dalam dan di sekitar area kewanitaan, yang akan membuat kamu bebas keringat. Sebab penumpukan keringat di area kemaluan bisa menyebabkan ruam.
3. Pastikan area vagina tetap bersih
Meski sibuk, kamu harus menyempatkan sesekali membasuh area kewanitaan dengan air untuk membersihkannya. Lakukan ini setiap 4 jam sekali.
Tindakan ini juga disarankan demi mencegah pembentukan bakteri. Ini adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah ruam selama menstruasi.
4. Salep atau gel antiseptik
Untuk menghindari kulit gatal selama menstruasi, oleskan gel atau krim antiseptik di sekitar area organ intim. Krim atau gel harus dioleskan setiap kali kamu mengganti pembalut.
Namun, pastikan krim tersebut tidak menyebar ke area sensitif lainnya di tubuh. Jika kulit bereaksi negatif terhadap gel atau krim, segera hentikan pemakaian.
Tapi ingat ya, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum membeli gel atau krim tertentu.
5. Kompres
Kamu bisa meredakan gejala gatal akibat iritasi dengan kompres, baik kompres hangat atau dingin. Kompres hangat dapat meredakan ruam menstruasi yang gatal.
Sementara kompres es atau kompres dingin bekerja dengan baik untuk mengobati ruam menstruasi.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!