Share This Article
Saat siklus menstruasi kamu tidak teratur, ada berbagai faktor yang menyebabkannya. Beberapa di antaranya sindrom ovarium polikistik (PCOS), fibroid rahim, gangguan makan atau penurunan berat badan yang ekstrem.
Tapi akan berbeda kasus jika kamu belum juga mendapatkan menstruasi pertama hingga usia 16 tahun, atau siklus menstruasi kamu berhenti selama tiga bulan atau lebih. Itu tandanya kamu mengalami amenore.
Apa itu amenore?
Dilansir Medical News Today, amenore bukanlah penyakit, tapi pertanda ada masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Untuk lebih jelas lagi, berikut pembagian amenore yang terbagi menjadi dua:
Amenore primer
Amenore primer merupakan kondisi saat seorang wanita belum juga mendapatkan menstruasi pertama hingga usia 15 tahun. Jadi, jika hingga usia 16 tahun kamu belum juga menstruasi, segera cari bantuan medis.
Amenore sekunder
Kondisi ini adalah berhentinya siklus menstruasi selama tiga bulan berturut-turut atau lebih. Hal ini normal terjadi pada ibu menyusui, tetapi mungkin juga menjadi pertanda adanya masalah.
Di Amerika Serikat, amenore sekunder memengaruhi sekitar 4 persen wanita. Biasanya wanita akan mengira kondisi tersebut disebabkan kehamilan. Namun selain kehamilan, nyatanya ada beberapa penyebab yang membuat siklus menstruasi berhenti.
Penyebab terjadinya amenore
Ada sejumlah penyebab terjadinya amenore, yang dapat dibedakan tergantung dari jenis amenore yang dialami.
Penyebab amenore primer
Jika hingga usia 15 tahun kamu belum juga menstruasi, kemungkinan disebabkan oleh:
- Kegagalan ovarium
- Masalah dengan organ reproduksi
- Masalah pada sistem saraf pusat, pada otak dan sumsum tulang belakang atau masalah kelenjar pituitari, kelenjar di otak yang memengaruhi hormon dan menstruasi
- Kelainan genetik: bisa berupa sindrom Turner yang memengaruhi perkembangan tubuh, sindrom insensitivitas androgen yang menyebabkan tingginya kadar testosteron dan cacat Mullerian, yaitu rahim dan saluran tuba tidak terbentuk normal
Jika amenore primer disebabkan oleh masalah organ reproduksi yang bermasalah, kemungkinannya orang tersebut tidak bisa mendapatkan menstruasi.
Penyebab amenore sekunder
Sementara pada amenore sekunder, selain penyebab alami seperti kehamilan, menyusui dan menopause, penyebabnya lainnya antara lain:
- Menggunakan alat kontrasepsi seperti Intrauterine Device (IUD) tertentu
- Menghentikan penggunaan alat kontrasepsi
- Stres
- Depresi
- Gizi buruk
- Pengaruh dari obat yang sedang dikonsumsi seperti antidepresan, antipsikotik, obat tekanan darah dan obat alergi
- Penurunan berat badan ekstrem
- Terlalu banyak berolahraga
- PCOS
- Tumor di ovarium
- Perawatan kanker seperti kemo dan radiasi
- Jaringan parut di uterus
- Ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, estrogen atau testosteron
Faktor risiko amenore
Berikut faktor yang dapat meningkatkan risiko amenore pada wanita:
- Faktor keluarga. Jika dalam keluarga ada yang pernah mengalami amenore, kamu kemungkinan dapat mewarisi masalah tersebut.
- Gangguan makan. Memiliki kelainan pola makan seperti anoreksia atau bulimia akan lebih berisiko terkena amenore.
- Latihan fisik yang keras. Berlatih olahraga tingkat berat dapat meningkatkan risiko amenore.
Komplikasi amenore
Orang yang mengalami amenore juga memiliki kemungkinan komplikasi seperti:
- Infertilitas. Meski bukan hal yang pasti terjadi, tapi bisa saja menyebabkan wanita menjadi tidak bisa hamil. Ketika amenore bisa diatasi dan siklus menstruasi kembali, kemungkinan hamil juga bisa kembali.
- Osteoporosis. Jika amenore disebabkan kadar estrogen rendah, ini akan memengaruhi kekuatan tulang kamu dan membuat kamu berisiko terkena osteoporosis.
Apa saja gejala amenore?
Meski gejala yang muncul juga tergantung dari jenis amenore yang dialami, tapi secara umum berikut sejumlah gejala amenore yang mungkin terjadi:
- Nyeri di area panggul
- Perubahan penglihatan
- Sakit kepala
- Jerawat
- Rambut rontok
- Pertumbuhan rambut lebih di sekitar wajah
- Keluarnya cairan susu dari puting
- Tidak berkembangnya payudara pada amenore primer
Bagaimana cara tepat mengatasinya?
Mengatasi amenore tergantung dari jenis dan juga penyebabnya. Setiap orang akan mendapatkan perawatan yang berbeda-beda. Misalnya, jika amenore terjadi karena masalah berat badan yang berlebih, dokter akan merekomendasikan program penurunan berat badan.
Kemudian apabila amenore terjadi karena terlalu banyak berolahraga, dokter akan menyarankanmu untuk mengurangi frekuensinya. Sementara jika berkaitan dengan hormon, bisa diobati dengan terapi penggantian hormon.
Kelainan fisik lain yang menyebabkan amenore terkadang juga bisa diatasi dengan pembedahan. Apa pun pengobatannya hanya bisa dilakukan setelah dokter mendiagnosis penyebab terjadinya amenore. Jadi, jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter dulu, ya.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!