Share This Article
Tato payudara populer di kalangan perempuan pasca melakukan prosedur operasi kanker payudara. Pembuatan tato ini menjadi salah satu opsi dalam memperbaiki tampilan payudara karena efek operasi.
Banyak yang membuat tato dengan motif favorit, atau ada juga yang membuat tato 3D berbentuk puting. Selain, pada penderita kanker payudara, ada juga wanita sehat yang melakukan tato dekoratif di payudara.
Lalu, apakah melakukan tato dekoratif di payudara itu aman? Apakah berdampak pada Air Susu Ibu (ASI)? Berikut ulasannya!
Apakah tato payudara aman?
Sejauh ini, hampir tidak ada informasi tentang keamanan prosedur khusus ini. Melansir CV Skin Labs, David Passeretti, seorang ahli bedah plastik yang telah melakukan rekonstruksi payudara selama delapan tahun, mengatakan bahwa tato aman setelah rekonstruksi payudara.
Namun, pada tahun 2012, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyerukan standar yang lebih tinggi pada tato. Sebab, saat ini FDA memandangnya seperti kosmetik dan tidak meninjau tinta untuk keamanan.
Karena tinta tato disuntikkan secara intradermal, CDC merekomendasikan bahwa produsen tinta harus mematuhi standar keamanan produk yang lebih tinggi, yang harus mencakup produksi tinta steril.
Sterilitas menjadi perhatian, sebab pada 2012, FDA meluncurkan penyelidikan tentang tinta yang terkait dengan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium nontuberculous (NTM).
FDA memperingatkan bahwa beberapa pigmen dari tato dapat bermigrasi dari situs tato ke kelenjar getah bening tubuh. Apakah ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, kita belum tahu-the National Center for Toxicological Research (NCTR) sedang melakukan penelitian lebih lanjut.
Risiko tato payudara
Jika berbicara tentang tato payudara, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum melakukannya.
Berikut beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi apabila kamu melakukan tato payudara:
1. Infeksi
Komplikasi pertama yang mungkin terjadi adalah infeksi kulit. Sebab tato payudara sedikit berbeda dengan tato di bagian tubuh lainnya. Kulitnya lebih rapuh dan membutuhkan lebih banyak perawatan.
Infeksi sistemik dan infeksi lokal menjadi perhatian utama. Jenis infeksi ini terjadi jika seniman tato atau salon tato tidak melakukan tindakan pencegahan. Infeksi dapat termasuk hepatitis, tetanus, dan HIV.
2. Alergi
Selain infeksi kulit, kamu juga berisiko mengalami alergi. Beberapa orang mungkin menunjukkan reaksi alergi terhadap tinta tato.
Tinta pewarna tato terutama pewarna merah, hijau, kuning dan biru dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam gatal di tempat tato. Ini bisa terjadi bahkan bertahun-tahun setelah kamu mendapatkan tato.
3. Bekas luka dan masalah kulit
Bekas luka yang tidak diinginkan dapat muncul dari prosedur penghapusan atau pembuatan tato.
Terkadang tato mengarah ke granuloma, yaitu benjolan atau simpul kecil yang terbentuk di sekitar bahan asing yang dirasakan oleh tubuh yaitu partikel pigmen tato.
Selain dapat menyebabkan granuloma kulit ini juga dapat menyebabkan keloid.
4. Komplikasi saat MIR
Tato atau riasan permanen dapat menyebabkan pembengkakan atau rasa terbakar di area yang terkena selama pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI).
5. Penyakit
Jika peralatan yang digunakan untuk membuat tato terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, kamu berisiko tertular berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah. Seperti MRSA, hepatitis B, dan hepatitis C.
Apakah ibu dengan tato boleh menyusui?
Tidak ada peraturan yang melarang ibu bertato untuk menyusui. Penempatan tato, termasuk di payudara tidak meningkatkan risiko apa pun saat menyusui.
Tinta tato kemungkinan tidak akan masuk ke ASI dan tintanya tertutup di bawah lapisan pertama kulit, sehingga bayi tidak akan mendapatkannya.
Bolehkah membuat tato saat sedang menyusui?
Melansir Breastfeeding Support, tidak ada penelitian yang tersedia tentang keamanan melakukan tato saat menyusui. Namun, biasanya disarankan agar ibu menunggu sampai setelah menyusui berakhir sebelum melakukan prosedur tato.
Ada banyak pewarna, aditif, dan kotoran yang berbeda dalam tinta tato dan riasan permanen dan pigmen yang digunakan tidak diproduksi secara khusus untuk penggunaan tato dan sebagian besar tidak diizinkan untuk digunakan dalam produk kosmetik.
Kekhawatiran termasuk potensi risiko transfer bahan kimia beracun dari tinta ke bayi melalui ASI atau penularan infeksi yang didapat melalui prosedur, tetapi tidak ada risiko yang telah dievaluasi secara ilmiah.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!