Share This Article
Organ reproduksi wanita memiliki peraÂnan yang sangat penting dalam proses reproduksi. Agar lebih memahaminya, yuk kita pahami lebih mendalam berbagai organ reproduksi beserta fungsinya, simak yuk!
Baca Juga: Pentingkah Memberikan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja?
Berbagai macam bagian organ reproduksi wanita
Pada dasarnya organ reproduksi pada wanita terbagi menjadi 2, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Berikut adalah penjelasan di antara keduanya, antara lain:
Alat reproduksi wanita bagian luar
Fungsi dari alat reproduksi wanita bagian luar bertujuan untuk memudahkan sperma masuk ke dalam organ reproduksi bagian dalam, serta melindunginya dari organisme penyebab infeksi.
Organ-organ reproduksi wanita bagian luar, dikelompokkan menjadi satu dalam area yang disebut sebagai vulva. Berikut ini organ yang termasuk dalam sistem reproduksi wanita bagian luar, antara lain:
Labia mayora (bibir besar)
Ini merupakan alat reproduksi wanita bagian luar yang terdiri dari dua pasang lipatan kulit di kedua sisi bukaan vagina, bernama labia mayora dan labia minora.
Bibir kemaluan besar yang berada di bagian luar dan akan ditutupi dengan rambut kemaluan setelah memasuki masa pubertas.
Labia minora (bibir kecil)
Labia minora terletak di sebelah dalam labia mayor dan mengelilingi pembukaan vagina serta uretra yaitu saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar tubuh.
Ukuran dan bentuk organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.
Klitoris
Klitoris merupakan bagian yang erektil (bisa membengkak atau membesar), seperti penis pada pria. Karena klitoris mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat sensitif saat berhubungan badan.
Bagian klitoris ditutupi oleh preputium. Preputium adalah lipatan kulit, sebagaimana kulup pada pria. Seperti halnya penis, klitoris juga bisa mengalami ereksi, jika distimulasi.
Kelenjar bartolin
Kelenjar ini terletak di kedua sisi bukaan vagina yang berfungsi menghasilkan lendir kental untuk melumasi vagina ketika berhubungan seksual.
Baca Juga: Mengenal Alat Reproduksi Wanita dan Fungsinya
Alat reproduksi wanita bagian dalam
Sedangkan alat reproduksi wanita bagian dalam yaitu berkaitan langsung pada produksi sel telur hingga berkembangnya janin. Berikut ini adalah alat reproduksi wanita bagian dalam, di antaranya adalah:
Vagina
Vagina merupakan saluran muskulo membranasea atau otot selaput yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Bagian otot vagina diketahui berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan dilatih.
Fungsi vagina sebagai jalan masuk sperma menuju rahim dan jalan keluar darah menstruasi serta jalur lahir bayi.
Serviks
Serviks merupakan pintu masuk antara vagina dan rahim, yang berupa lorong sempit. Dinding serviks bersifat fleksibel, sehingga dapat meregang dan membuka jalan lahir saat persalinan.
Selain itu, serviks juga berfungsi untuk melindungi rahim dari infeksi dan sebagai jalan masuk sperma saat berhubungan seksual.
Serviks juga menghubungkan rahim dengan vagina. Ia berfungsi melindungi rahim dari infeksi dan memfasilitasi jalan sperma. Serviks menghasilkan lendir yang teksturnya akan berubah-ubah.
Pada masa ovulasi lendir menipis untuk memudahkan jalan sperma. Sementara saat terjadi kehamilan lendir akan mengeras dan menyumbat saluran serviks untuk melindungi janin.
Uterus
Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Rahim atau uterus terletak di antara kandung kemih dan rektum.
Selain itu, rahim juga berperan dalam terjadinya menstruasi pada wanita. Saat siklus menstruasi normal, lapisan rahim yang disebut endometrium akan mengental untuk mempersiapkan kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan dan tidak terjadi kehamilan, maka lapisan tersebut akan luruh menjadi darah menstruasi dan akan keluar dari tubuh melalui vagina.
Tuba falopi
Tuba falopi merupakan bagian organ reproduksi yang berbentuk seperti pipa atau tuba. Bagian tuba ini berfungsi sebagai lalu lintas sel telur saat dilepaskan dari organ kantung telur pada saat ovulasi untuk menuju ke arah kandungan.
Saluran ini merupakan jalan bagi telur dari ovarium ke rahim, serta tempat terjadinya pembuahan telur oleh sperma.
Ovarium
Ovarium atau indung telur berjumlah dua buah dan terletak di kedua sisi rahim, yang berbentuk oval sebesar ibu jari. Fungsinya untuk memproduksi sel telur dan hormon seks perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.
Dalam siklus menstruasi normal, indung telur melepaskan sel telur setiap 28 hari atau bisa lebih. Sel telur tersebut jika berhasil melewati proses pembuahan akan berlanjut pada proses kehamilan. Proses di saat sel telur dilepaskan disebut dengan ovulasi.
Mengenal fungsi vagina
Vagina adalah salah satu organ reproduksi yang paling diketahui. Walaupun sebenarnya vagina hanyalah satu dari sekian banyak organ reproduksi yang dimiliki vagina. Nah, untuk lebih mengenal vagina, berikut penjelasan apa itu vagina, bagian-bagian hingga fungsi vagina.
Apa itu vagina?
Ketika berbicara tentang vagina, orang seringkali mengacu pada vulva, yang merupakan bagian luar organ reproduksi wanita. Lalu Apa saja bagian-bagiannya?
Apa saja bagian dari vagina tersebut?
Jika yang dimaksud dengan vagina adalah vulva, maka yang termasuk ke dalam bagian tersebut adalah:
- Labia
- Lubang vagina
- Klitoris
- Uretra
Namun jika bicara tentang vaginanya sendiri, ada beberapa bagian lagi, yaitu:
Dinding vagina
Dinding vagina terbuat dari otot yang dilapisi selaput lendir, mirip dengan jaringan di mulut. Bagian dinding vagina ini mengandung lapisan jaringan dengan serat elastis.
Permukaannya terdiri dari lipatan jaringan ekstra atau disebut rugae. Jaringan ekstra ini memungkinkan vagina meregang saat berhubungan seks atau saat melahirkan.
Kondisi lain yang terjadi di dinding vagina adalah perubahan selama siklus menstruasi. Perubahan ini terkait hormon yang juga berubah mengikuti siklus menstruasi.
Sementara itu, sel-sel lapisan luar jaringan menyimpan glikogen. Di saat ovulasi, lapisan ini akan ditumpahkan.
Satu lagi peranan penting dari jaringan ini adalah, kandungan glikogennya mampu menjaga tingkat pH untuk melindungi vagina dari bakteri dan jamur yang berpotensi membahayakan.
Selaput dara
Selaput dara adalah salah satu bagian dari vagina yang banyak diketahui. Bagian selaput dara sendiri berbentuk selaput tipis yang mengelilingi lubang vagina.
Ada beberapa bentuk dan ukuran selaput dara, tapi sebagian besar berbentuk bulan sabit. Bentuk ini memungkinkan darah menstruasi keluar dari vagina.
Saat seorang wanita pertama kali berhubungan seksual atau memasukan sesuatu ke dalam vagina, bisa membuat selaput darah robek. Latihan fisik juga bisa merobek selaput dara.
Dari berbagai bentuk selaput dara, ada beberapa jenis yang mengganggu dan perlu dilakukan perbaikan, yaitu:
- Selaput dara tidak berlubang: Ini adalah kondisi saat selaput dara benar menutupi pembukaan vagina, sehingga menghalangi aliran menstruasi. Perlu dilakukan perbaikan dengan operasi kecil.
- Selaput dara mikroperforasi: Kondisi selaput dara tipis yang hampir sepenuhnya menutupi lubang vagina. Sama seperti selaput dara yang tidak berlubang, jenis ini juga membutuhkan perbaikan dengan operasi.
- Kondisi selaput dara bersekat: Selaput dara ini menyebabkan jaringan ekstra yang membentuk dua lubang. Operasi kecil juga cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini.
Berbagai macam fungsi vagina
Ada berbagai macam fungsi vagina, mulai dari bagian dari siklus menstruasi, fungsi dalam berhubungan seksual hingga melahirkan. Berikut penjelasan selengkapnya:
- Dalam siklus menstruasi: Selaput lendir vagina akan menebal dan komposisi lendir akan berubah untuk lebih memudahkan pembuahan.
- Berfungsi dalam hal pelumasan: Sekresi vagina dapat meningkat selama gairah seksual, kehamilan dan berbagai tahap menstruasi.
- Berperan selama gairah seksual: Membran mukosa vagina akan mulai menghasilkan lebih banyak pelumas, ini akan mengurangi risiko cedera selama penetrasi seksual.
- Saat wanita terangsang: Vagina dapat terus memanjang saat terangsang. Kemudian, saat berhubungan seksual, vagina dapat meregang dan berkontraksi di sekitar penis yang memberikan rangsangan untuk ejakulasi.
- Selama proses persalinan: Vagina menyediakan jalan lahir bayi. Struktur vagina sedemikian rupa sehingga mampu meregang berkali-kali lipat dari ukuran normal untuk mengakomodasi persalinan.
- Menyesuaikan fungsi: Meski dapat meregang saat persalinan, vagina akan kembali ke ukuran semula setelah enam hingga delapan minggu setelahnya.
Berbagai kondisi vagina
Ada banyak kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan vagina. Berikut daftar kondisi yang dapat mengganggu kesehatan vagina:
Vaginitis
Vaginitis adalah peradangan vagina akibat infeksi. Biasanya menimbulkan gejala keputihan tidak normal, gatal dan sensasi terbakar. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.
Vaginismus
Vaginismus adalah kondisi kontraksi otot yang tidak disengaja. Ini membuat penetrasi penis menyakitkan. Seringkali membuat gagalnya hubungan seksual.
Ada berbagai penyebab vaginismus dan seringkali dikaitkan dengan trauma seksual masa lalu atau faktor emosional. Ketakuran akan seks yang menyakitkan, seringkali membuat otot vagina berkontraksi lebih kuat, ini menyababkan rasa sakit yang lebih parah.
Infeksi menular seksual (IMS)
IMS ditularkan melalui kontak seksual dan dapat memengaruhi vagina. Ada berbagai gejala saat seseorang tertular IMS, mulai dari keputihan tidak normal, kutil kelamin hingga luka pada vagina.
Beberapa jenis IMS yang umum di antaranya:
- Klamidia
- Gonore
- Sifilis
- Human papilloma virus (HPV)
- HIV/AIDS
- Herpes
- Trikomoniasis
Berbagai tips menjaga kesehatan vagina
Karena ada banyak kondisi yang mengganggu kesehatan vagina, menjaga kesehatannya penting dilakukan. Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina:
- Hindari douching: Vagina dapat membersihkan dirinya sendiri. Douching justru dapat mengganggu kesembangan bakteri dan jamur alami di sana dan menyebabkan infeksi.
- Hindari produk kebersihan wanita beraroma: Sama seperti douching produk-produk ini justru dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.
- Bertanggung jawab secara seksual: Selalu gunakan perlindungan saat berhubungan seksual dan hindari berganti-ganti pasangan seksual.
- Latihan kegel: Latihan ini membantu menguatkan otot dasar panggul, yang membantu mengurangi risiko prolaps vagina dan lemahnya otot dasar panggul.
- Vaksinasi: Vaksinasi dapat melindungi diri dari IMS, termasuk HPV dan hepatitis B, yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
- Pemeriksaan rutin: Jika kamu aktif secara seksual, melakukan pemeriksaan rutin dan pap smear dapat membantu mendeteksi masalah vagina sejak dini. Termasuk mendeteksi dini adanya kanker serviks.
Demikian berbagai informasi tentang fungsi vagina dan organ reproduksi wanita lainnya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!