Share This Article
Sebagian wanita pernah merasakan denyutan pada vagina. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab miss V berdenyut, sebagian besar masih berkaitan dengan bagian tubuh di area sekitarnya.
Lantas, apakah denyutan pada vagina adalah hal yang normal? Bagaimana jika denyutan muncul saat hamil? Yuk, cari tahu jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Vagina berdenyut, normal atau tidak?
Kondisi vagina berdenyut bisa dirasakan oleh setiap wanita. Dikutip dari Healthline, keadaan tersebut bukanlah sesuatu yang abnormal. Vagina bisa merasakan sensasi getaran di beberapa titik, meski terkadang terjadi tanpa sebab yang pasti.
Pada sebagian besar kasus, denyutan pada vagina tak perlu dikhawatirkan. Sebab, bisa jadi itu adalah respons tertentu dari tubuh yang memang ‘tak bisa dijelaskan’. Tubuh sering memberi banyak respons ‘aneh’ dan ‘tidak biasa’ terhadap perubahan tertentu.
Hal tersebut karena tubuh manusia dipenuhi oleh otot dan saraf, sehingga getaran atau kedutan dapat terjadi di mana saja, termasuk di sekitar organ genital.
Penyebab miss V berdenyut
Meski cenderung tidak berbahaya, denyutan yang terjadi berulang dengan frekuensi meningkat bisa mengindikasikan adanya kondisi atau gangguan tertentu. Beberapa faktor yang dapat memicu kedutan atau denyutan di vagina di antaranya adalah:
1. Disfungsi dasar panggul
Penyebab miss V berdenyut yang pertama adalah disfungsi dasar panggul. Dasar panggul adalah tempat di mana otot dan ligamen menghubungkan tulang ke pangkal belakang.
Bagian tubuh tersebut mendukung banyak organ dalam menjalankan fungsinya, seperti rahim, rektum, dan kandung kemih.
Istilah disfungsi otot dasar panggul mengacu pada kondisi saat ada penurunan fungsi dan kendali otot-otot pada area tersebut. Salah satu gejala yang ditimbulkan adalah kejang otot, terasa seperti kedutan di sekitar vagina. Disfungsi dasar panggul sering terjadi setelah hamil dan persalinan.
Tak hanya kedutan, disfungsi dasar panggul biasanya juga disertai tanda-tanda seperti:
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Nyeri saat kencing dan buang air besar
- Sembelit
- Rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan di punggung bagian bawah, rektum, dan alat kelamin
- Pengosongan kandung kemih yang kurang optimal
- Muncul rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks
2. Kejang otot
Kejang otot adalah kontraksi tiba-tiba atau tidak disengaja dari satu atau lebih otot. Ketika terjadi kejang, ada sensasi bergetar yang akan muncul.
Berbeda dengan disfungsi dasar panggul, ada banyak hal yang dapat menyebabkan otot berkontraksi, seperti gelisah, lelah, dan kekurangan gizi tertentu.
Kejang otot juga bisa menjadi respons atau reaksi tubuh terhadap obat-obatan seperti albuterol (untuk asma), pseudoefedrin (untuk hidung tersumbat), dan adderall (untuk gangguan hiperaktivitas).
Dalam banyak kasus, kejang otot tidak berbahaya dan tak memerlukan pengobatan. Namun, kondisi tersebut terkadang dapat mengindikasikan adanya masalah neurologis atau gangguan saraf.
3. Vaginismus
Penyebab miss V berdenyut berikutnya adalah vaginismus. Kondisi tersebut ditandai dengan kejang pada otot dasar panggul di sekitar organ kewanitaan dan dapat memicu nyeri pada lubang vagina.
Dikutip dari Medical News Today, vaginismus merupakan ‘gerakan reflektif’ di luar kendali tubuh yang dapat terjadi saat ada benda asing mencoba masuk ke dalam vagina. Misalnya, penggunaan tampon, hubungan seks, atau pemeriksaan panggul di fasilitas kesehatan.
Baca juga: Mengenal Penyakit Vaginismus: Penyebab, Gejala, serta Pengobatannya
4. Parestesia
Penyebab miss V berdenyut yang terakhir adalah parestesia. Parestesia sendiri adalah sensasi aneh pada tubuh yang tak bisa dijelaskan, biasanya muncul secara tiba-tiba.
Kondisi tersebut bisa seperti kesemutan, kedutan, mati rasa, sensasi tusukan, dan lain sebagainya. Parestesia dapat terjadi di banyak bagian tubuh, termasuk vagina.
Belum jelas apa saja yang bisa memicu keadaan itu. Hanya saja, menurut Healthline, parestesia sering kali disebabkan oleh tekanan pada saraf atau sirkulasi darah yang buruk dalam waktu singkat.
Bagaimana jika terjadi saat hamil?
Ibu hamil sering kali mencemaskan denyutan pada miss V. Tenang, hal itu sebenarnya normal, kok. Menurut sebuah publikasi, denyutan pada miss V biasanya terjadi pada minggu ke-37 usia kehamilan hingga menjelang persalinan.
Ukuran tubuh bayi yang semakin membesar membuat ruang rahim terasa sempit dan sesak. Akibatnya, gerakan-gerakan bayi bisa terasa hingga ke organ kewanitaan. Getaran atau denyutan biasanya disertai dengan tekanan dari kepala janin yang sudah berada di dekat jalan lahir.
Nah, itulah ulasan tentang penyebab miss V berdenyut yang perlu kamu tahu. Jika kamu merasakan ada yang tidak beres pada organ kewanitaan, tak perlu ragu untuk periksakan diri ke dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!