Share This Article
Histerektomi merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengangkat rahim. Prosedur ini, dilakukan untuk menangani beberapa kondisi tertentu. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai histerektomi, yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Apakah KB IUD Bergeser Berbahaya? Ketahui Ini Beberapa Penyebabnya!
Apa itu prosedur hiserektomi?
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa, histerektomi adalah prosedur operasi pengangkatan rahim (uterus) pada wanita. Rahim sebagai tempat tumbuh kembang janin pada masa kehamilan. Prosedur hiserektomi yang dijalani bergantung dari alasan dilakukannya histereroktomi.
Pada beberapa kasus, seluruh rahim diangkat dan ovarium maupun tuba falopi juga dapat diangkat.
Ovarium sendiri adalah organ yang memproduksi hormon estrogen ataupun hormon lainnya. Sedangkan, tuba falopi merupakan saluran yang berfungsi untuk mengangkut sel telur dari ovarium ke rahim.
Setelah pengangkatan rahim dilakukan, seorang wanita akan berhenti mengalami menstuasi dan juga tidak dapat hamil.
Kondisi apa saja yang memerlukan prosedur histerektomi?
Perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa kondisi tertentu yang memerlukan prosedur histerektomi, di antaranya adalah:
- Fibroid rahim, yakni pertumbuhan tumor non-kanker pada dinding rahim
- Perdarahan berat pada vagina yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya saja perubahan kadar hormon, infeksi, kanker, atau fibroid
- Prolaps uterus, yakni suatu kondisi di mana rahim turun dari posisi seharusnya ke dalam vagina
- Endometriosis, kondisi ketika jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim, biasanya di ovarium
- Adenomiosis, dalam kondisi ini jaringan yang melapisi rahim tumbuh di dalam dinding rahim yang bukan merupakan tempat seharusnya
- Kanker rahim, ovarium, serviks (leher rahim), atau endometrium
- Nyeri panggul yang berlangsung kronis
Jenis-jenis prosedur histerektomi
Operasi histerktomi dilakukan bergantung dari beberapa faktor, salah satunya adalah alasan yang mendasari dilakukannya prosedur ini. Berikut ini adalah beberapa jenis dari prosedur histerektomi:
- Histerektomi total: Prosedur ini melibatkan pengangkatan rahim serta leher rahim. Sementara itu, ovarium ataupun tuba falopi dapat diangkat ataupun tidak
- Histerektomi parsial (sebagian): Prosedur ini hanya mengangkat rahim saja dan tidak mengangkat leher rahim atau serviks
- Prosedur histerektomi dengan Salpingo-Oophorectomy: Selama prosedur ini, rahim akan diangkat bersamaan dengan salah satu atau kedua ovarium dan tuba falopi
- Histerektomi radikal: Histerektomi radikal biasanya dilakukan untuk mengangkat dan mengobati kanker apabila pengobatan lain, seperti kemoterapi atau radioterapi tidak berhasil dilakukan
Bagaimana prosedur histerektomi dilakukan?
Dikutip dari Healthline, histerektomi mungkin saja melibatkan anestesi umum ataupun lokal. Anestesi umum akan membuat pasien tertidur selama prosedur berlangsung, sehingga pasien tidak akan merasakan rasa sakit ketika prosedur dilakukan.
Sementara itu, anestesi lokal akan membuat bagian tubuh tertentu mati rasa. Berdasarkan teknik yang dilakukan, histerektomi terbagi dalam beberapa jenis yang meliputi:
1. Abdominal hysterectomy
Selama prosedur ini, dokter akan mengangkat rahim melalui sayatan pada perut. Sayatan dapat dilakukan secara vertikal maupun horizontal.
2. Vaginal hysterectomy
Selama prosedur ini, pengangkatan rahim dilakukan melalui sayatan kecil yang pada bagian dalam vagina. Proses vaginal hysterectomy tidak menyebabkan luka luar.
3. Laparoscopic hysterectomy
Dalam prosedur laparoscopic hysterectomy, dokter akan menggunakan alat kecil yang dikenal sebagai laparoscope. Laproscope sendiri merupakan tabung panjang dan tipis yang terdapat kamera di bagian depannya.
Kemudian, alat tersebut akan dimasukkan ke dalam rahim melalui sayatan di perut, yang mana nantinya akan menghasilkan gambar dari rahim. Dokter akan melakukan prosedur histerektomi dengan bantuan gambar yang ditampilkan tersebut.
Baca juga: Mengenal Operasi Pengangkatan Rahim Dan Manfaatnya
Setelah prosedur dilakukan
Seelah prosedur dilakukan, kamu mungkin saja akan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit. Pemberian obat untuk meredakan rasa sakit serta pemantauan tanda-tanda vital akan dilakukan.
Setelah pulang dari rumah sakit, kamu diharuskan menghindari aktivitas tertentu selama masa pemulihan, seperti mengangkat benda berat serta mendorong ataupun menarik benda.
Menurut Office on Women’s Health, masa pemulihan juga bergantung pada jenis operasi yang dilakukan, misalnya saja operasi pada bagian perut memerlukan waktu 4-6 minggu untuk pulih. Sedangkan operasi laparoskopi dan vagina dapat memakan waktu 3-4 minggu untuk pulih.
Adakah risiko yang dapat ditimbulkan?
Histerektomi dianggap sebagai prosedur yang aman dilakukan. Namun, seperti halnya operasi besar, terdapat risiko terkait dengan histerektomi.
Risiko dari histerektomi dapat meliputi reaksi terhadap anestesi atau infeksi pada lokasi sayatan. Risiko lain dapat termasuk perdarahan, rasa nyeri, serta inkontinensia urine. Namun, risiko tersebut dapat dikatakan sangat jarang terjadi.
Berapa biaya prosedur histerektomi?
Biaya prosedur histerektomi sendiri bergantung dari masing-maisng rumah sakit. Sedangkan perkiraan biaya untuk prosedur ini yakni sekitar Rp5 juta- Rp25 juta.
Untuk memastikan mengenai biaya histerektomi, sebaiknya tanyakanlah pada masing-masing rumah sakit yang menyediakan prosedur ini.
Itulah beberapa informasi mengenai prosedur histerektomi, jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan prosedur ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!