Share This Article
Intrauterine Device (IUD) atau KB spiral adalah sebuah alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Namun, pemasangan alat ini tentunya tidak boleh asal, dan sebaiknya mengikuti prosedur dari dokter. Yuk, simak penjelasan proses pemasangan IUD.
Langkah-langkah proses pemasangan IUD
Demi mendapatkan hasil yang maksimal, tentunya pemasangan IUD atau KB spiral ini tidak boleh asal dan harus mengikuti beberapa prosedurnya. Seperti dilansir dari laman WebMD, berikut ini beberapa langkah proses pemasangan IUD:
Persiapan sebelum pemasangan IUD
Pertama, perawat atau dokter umumnya akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan. Kemudian mereka akan memeriksa vagina, leher rahim, dan rahim.
Kemungkinan lain juga menguji untuk menstruasi. Kamu mungkin akan ditawari obat untuk membantu membuka atau mematikan leher rahim sebelum IUD dipasang.
Tak ketinggalan dokter juga akan menyarankan untuk minum obat pereda nyeri sebelum memasang IUD untuk membantu mencegah kram. Dokter juga mungkin menyuntikkan obat mati rasa lokal di sekitar leher rahim agar lebih nyaman.
Sebelum memasang IUD, sangat disarankan untuk kamu melakukan konsultasi dengan dokter tentang jenis yang terbaik. IUD sendiri tersedia dalam dua bentuk, yaitu:
- IUD tembaga, versi perangkat ini membunuh sperma, mencegahnya membuahi sel telur.
- Jenis IUD hormonal, jenis perangkat ini melepaskan progestin, yang sangat mirip dengan progesteron, hormon yang diproduksi oleh tubuh sendiri.
Progestin dapat mencegah ovulasi, yang berarti tidak ada sel telur untuk dibuahi oleh sperma. Ini juga mengentalkan lendir serviks, membuatnya lebih sulit bagi sperma untuk melakukan perjalanan ke sel telur jika tubuh berovulasi.
IUD hormonal dapat membantu dengan beberapa gejala pramenstruasi dan hormonal, seperti perdarahan hebat atau kram menstruasi.
Kemudian untuk IUD tembaga tidak menawarkan manfaat apa pun selain kontrasepsi, sehingga dokter biasanya tidak merekomendasikannya untuk orang yang sudah mengalami perdarahan hebat atau kram parah saat menstruasi.
Proses pemasangan IUD
Saat pemasangan akan berlangsung kamu akan berbaring di kursi pemeriksaan khusus dengan kaki terangkat. Dokter dengan lembut akan memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk melebarkannya. Dengan menggunakan alat khusus, dokter akan:
- Periksa ukuran dan posisi rahim.
- Bersihkan serviks dan vagina dengan cairan antiseptik.
- Mendeteksi jika ada kendala atau gangguan pada bagian rahim.
- Sejajarkan serviks dengan rahim.
IUD berbentuk huruf T, dengan satu tangan di kedua sisinya. Dokter akan melipat lengan dan menempatkan perangkat ke dalam tabung aplikator.
Kemudian memasukkan tabung tersebut melalui serviks ke dalam rahim. Setelah IUD dipasang, lengan akan terlepas dan dokter akan melepas tabung aplikator.
IUD memiliki tali di bagian bawah yang menggantung ke leher rahim dan vagina. Dokter akan memotong tali ini sehingga hanya sekitar satu atau dua inci yang menggantung di vagina.
Pemasangan IUD ini umumnya membutuhkan waktu antara 5 dan 15 menit. Namun, beberapa orang ada kemungkinan merasakan kram saat dokter memasukkan IUD. Bahkan ada yang pusing atau pingsan saat mencoba berdiri setelah pemasangan.
Perawatan setelah pemasangan IUD
Kamu akan mengalami kram dan bercak setelah IUD dipasang. Kram ringan dan perdarahan bisa berlangsung 3 sampai 6 bulan.
Minumlah pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau asetaminofen, untuk meredakan ketidaknyamanan. Alternatif lain kamu juga bisa meletakkan bantal pemanas atau botol air panas di perut.
Jika kamu memasang IUD tembaga, saat menstruasi mungkin lebih berat dari biasanya selama beberapa bulan.
Selama 3 bulan pertama, periksa sebulan sekali apakah masih bisa merasakan benang yang keluar dari serviks. Untuk menemukan benang tersebut, cuci tangan dan masukkan jari ke dalam vagina. Area keras di bagian atas adalah serviks. Tali harus menonjol 1-2 inci dari serviks.
Jika tali terasa lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya, IUD mungkin telah bergerak. Hubungi dokter dan gunakan kondom atau metode kontrasepsi cadangan lainnya untuk mencegah kehamilan.
Baca juga: KB Suntik 1 Bulan Atau 3 Bulan, Manakah yang Lebih Baik?
Berapa lama IUD mencegah kehamilan?
Seberapa lama IUD mencegah kehamilan tergantung pada jenis dan merek IUD yang digunakan setiap orang. IUD hormonal bekerja selama 3 sampai 5 tahun. Namun, jika menggunakan IUD tembaga akan melindungi dari kehamilan hingga 10 tahun.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!