Share This Article
Setelah mengalami keguguran dan menjalani prosedur kuret, banyak wanita yang khawatir akan siklus menstruasinya yang terganggu. Prosedur kuretase atau kuret pada kenyataannya memang dapat membuat siklus menstruasi berubah untuk sementara waktu.
Sebagian wanita mengalami siklus menstruasi yang lebih cepat, sebagian mengalami siklus yang lebih lambat. Bahkan ada juga yang menstruasinya berhenti selama beberapa bulan. Lalu sebenarnya kapan siklus menstruasi dapat kembali normal setelah menjalani kuret? Begini penjelasan medisnya.
Kapan siklus menstruasi kembali setelah kuret?
Berdasarkan informasi dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) rahim akan membentuk lapisan jaringan baru setelah prosedur kuret selesai dilakukan.
Proses pembentukan jaringan ini mirip dengan yang terjadi setelah menstruasi.
Pembentukan jaringan tersebut akan memengaruhi siklus menstruasimu yang selanjutnya. Siklus menstruasi berikutnya mungkin terjadi lebih awal atau terlambat dari siklus yang biasa terjadi.
Namun sulit untuk memprediksi kapan seseorang akan mengalami menstruasi secara pasti setelah melakukan kuret. Rata-rata, menstruasi bisa terjadi antara 4-12 minggu setelah menjalani prosedur kuret. Tetapi variasi waktunya akan berbeda pada setiap wanita.
“Perlu diketahui bahwa siklus menstruasi akan kembali normal setidaknya dalam kurun waktu dua bulan. Bahkan terkadang ini bisa lebih cepat,” ujar Dr. Zev Williams, M.D., Ph.D., direktur program kehilangan kehamilan dini dan berulang (PEARL) di Montefiore Medical Center and Albert Einstein College of Medicine di New York.
Siklus menstruasi setelah kuret juga dapat dipengaruhi oleh hal berikut:
- Kadar hcG. Menstruasi pertama setelah kuret bergantung pada kapan kadar hCG (Hormon Chrorionic Gonadotropin) dalam tubuhmu mencapai nol. Hormon ini bertanggung jawab atas tingkat kesuburan, hormon seks, hingga menstruasi.
- Usia kehamilan. Usia kehamilan juga dapat memengaruhi seberapa cepat kamu akan kembali menstruasi dengan normal. Wanita yang mengalami keguguran di masa awal kehamilan dapat mengembalikan kadar hormon lebih cepat daripada wanita yang mengalami keguguran setelah hamil tua.
- Siklus menstruasi sebelum kuret. Bila kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur sebelum menjalani kuret, mungkin perlu waktu lebih dari enam minggu sampai siklus menstruasimu kembali seperti biasa.
Faktor lain seperti tekanan mental atau stres juga dapat memengaruhi siklus menstruasi wanita. Sehingga wajar bila setiap wanita yang pernah melakukan kuret akan memiliki siklus yang berbeda.
Baca juga: 6 Makanan Penyubur Kandungan, Patut Dikonsumsi saat Program Hamil
Perbedaan menstruasi setelah kuret
Pada siklus menstruasi pertama hingga kedua setelah kuret kamu akan mengalami menstruasi yang berat. Perdarahan yang terjadi akan terasa lebih banyak dan lebih deras. Sebagian wanita juga mengalami kram parah.
Kamu juga mungkin akan mengalami penggumpalan darah saat menstruasi pertama setelah kuret. Menstruasi juga mungkin terjadi dalam rentang 4-7 hari.
Namun, sekali lagi, pada setiap wanita menstruasi bisa terjadi dengan cara yang berbeda. Kondisi ini juga normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Baca juga: Benarkah Anemia Bisa Menghambat Program Kehamilan? Ini Faktanya!
Penyebab menstruasi tidak kunjung teratur
Ketika kamu sudah mendapatkan siklus menstruasimu kembali, artinya hormon dalam tubuh sudah mulai normal. Secara fisik, kamu juga sudah pulih. Meski begitu, sebagian wanita tetap mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur setelah kuret.
Bila kamu juga mengalaminya, kamu mungkin harus memeriksakan diri ke dokter kandungan. Pasalnya ada beberapa hal yang dapat menyebabkan menstruasi tidak kunjung teratur setelah mengalami keguguran dan kuret. Penyebabnya meliputi:
- Ada gangguan dalam rahim. Bila perdarahan seringkali terhenti dan muncul kembali, kemungkinan ada gangguan di dalam rahim. Gangguan ini harus mendapat pemeriksaan dokter.
- Terdapat sisa jaringan di dalam rahim. Pada kasus kuret setelah keguguran, kemungkinan ada sisa jaringan yang masih tersisa di dalam rahim. Biasanya, kondisi ini menyebabkan kamu mengalami banyak perdarahan. Mirip menstruasi, tapi tidak berlangsung lama.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur sebelum hamil. Ketika kamu memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur sejak sebelum hamil, kemungkinan siklus menstruasimu juga akan lebih tidak teratur setelah keguguran.
- Tubuh belum mengalami ovulasi. Pada kondisi normal, tubuh akan melepaskan sel telur, kemudian dinding rahim akan meluruh. Sementara, bila tidak ada sel telur yang dilepaskan, dinding rahim bisa terus menebal. Kondisi ini akan membuatmu mengalami flek, tapi bukan menstruasi.
- Berat badan tidak ideal. Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan juga dapat memengaruhi siklus menstruasi seseorang.
- Kemungkinan sudah hamil kembali. Bila kamu merasa menstruasi tidak terjadi dalam waktu yang lama, cobalah untuk memeriksanya menggunakan testpack terlebih dahulu.
Jika kamu merasa siklus menstruasimu masih tidak kunjung kembali normal, segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dengan begitu kamu akan mendapatkan perawatan yang tepat. Ketika tubuh sudah kembali sehat, kamu juga bisa kembali merencanakan kehamilan.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!