Share This Article
Hadirnya tissue pembersih daerah kewanitaan diklaim dapat membantu menjaga daerah kewanitaan tetap bersih, segar dan berbau wangi. Benarkah demikian?
Supaya tidak salah langkah saat membersihkan organ intim wanita, yuk simak penjelasan berikut tentang mana yang boleh dan mana yang tidak seharusnya dilakukan saat membersihkan area kewanitaan.
Baca Juga: 7 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya
Bolehkah membersihkan organ intim dengan tissue pembersih daerah kewanitaan?
Banyak produk yang menjanjikan tissue pembersih daerah kewanitaan dapat membuat organ intim lebih segar, nyaman, bersih dan juga wangi. Tapi sebenarnya, menggunakan produk tissue pembersih daerah kewanitaan atau sejenisnya tidak disarankan.
Alasannya, menurut Womenvoices.org, kebanyakan tissue pembersih daerah kewanitaan mengandung bahan kimia yang mungkin terkait dengan pencetus kanker, gangguan hormon dan masalah kesuburan.
Selain itu, alasan lainnya, kenapa kamu tidak perlu menggunakan tissue pembersih daerah kewanitaan karena vagina dapat membersihkan dirinya sendiri.
Untuk lebih memahami, berikut berbagai hal yang sebaiknya dilakukan dan yang tidak perlu dilakukan untuk membersihkan area kewanitaan.
Hal yang sebaiknya tidak dilakukan untuk membersihkan area kewanitaan
Seperti yang sudah disebutkan, tissue khusus organ intim dan produk sejenisnya tidak dianjurkan. Selain itu, kamu juga tidak dianjurkan untuk melakukan:
1. Douching
Sama seperti tissue area kewanitaan, douching menjanjikan organ intim lebih segar dan wangi. Padahal douching justru dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di organ intim.
Douching adalah penggunaan larutan yang dimasukkan ke dalam vagina menggunakan alat khusus, dengan tujuan membersihkannya. Nyatanya, pada sebuah studi menemukan pencucian organ intim justru meningkatkan risiko infeksi bakteri 3,5 kali lebih tinggi.
2. Jangan gunakan tissue pembersih daerah kewanitaan karena merasa malu vagina berbau
Jangan pernah merasa berkecil hati atau khawatir jika vagina berbau. Karena sebenarnya vagina berbau adalah hal yang wajar. Asalkan bukan bau busuk yang menyengat, aroma yang dihasilkan vagina adalah hal yang umum.
Karena vagina adalah rumah bagi berbagai bakteri ditambah selangkangan memiliki kelenjar keringat. Sehingga tak perlu heran jika ada bau yang muncul dari vagina. Kamu tidak perlu menggunakan produk hanya untuk membuat vaginamu wangi.
3. Hindari ratus vagina
Jika menggunakan tissue pembersih organ intim saja tidak disarankan, apalagi ratus vagina. Karena hingga kini belum ada penelitian yang menunjukkan khasiat dari ratus vagina.
Justru dengan ratus vagina, kamu meningkatkan risiko cedera. Seperti yang tertulis di Medical News Today, bahwa seorang wanita menderita luka bakar tingkat dua karena ratus vagina.
4. Hindari tissue pembersih daerah kewanitaan dan produk sejenis
Kamu sebaiknya menghindari produk kewanitaan karena dapat berisiko menimbulkan infeksi, nyeri dan iritasi. Berikut produk yang sebaiknya dihindari:
- Semprotan atau deodoran kewanitaan
- Pewangi area kewanitaan
- Sabun kewanitaan dengan pewangi
- Sabun kewanitaan yang mengandung deterjen.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pembalut Kain
Apa yang sebaiknya dilakukan untuk memiliki organ kewanitaan yang sehat dan bersih?
Untuk menjaga kebersihan area kewanitaan yang bisa dilakukan adalah:
- Bersihkan vagina dengan air. Bisa gunakan air hangat. Tidak perlu menggunakan sabun.
- Setelah buang air kecil, bersihkan vagina dengan cara yang benar. Lakukan penyiraman dari depan ke belakang.
- Jangan lupa keringkan areka kewanitaan setelah dibersihkan.
- Usahakan menjaga area kewanitaan tetap kering, dengan cara rajin mengganti pakaian dalam jika basah atau berkeringat.
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun. Karena dapat membantu kulit bernapas dan menjaga kelembapannya.
Sementara untuk menjaga kesehatan organ intim, kamu bisa melakukan:
- Gunakan pengaman berupa kondom saat berhubungan seksual. Ini digunakan untuk mengurangi risiko terkena infeksi menular seksual (IMS).
- Untuk wanita, usahakan buang air kecil setelah berhubungan seks untuk menghindari kemungkinan terkena infeksi saluran kemih.
- Sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual vaginal langsung, setelah melakukan seks anal.
Jika kamu merasa tidak nyaman dengan area kewanitaan, atau merasa muncul gejala mengganggu seperti keputihan berlebih dan berbau menyengat disertai gatal, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Menggunakan produk dengan pewangi justru bisa membuat kondisimu semakin parah.
Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!