Share This Article
Ketika berbicara mengenai vagina, ada banyak mitos dan kesalahpahaman terutama mengenai keelastisitasnya. Beberapa orang bahkan menganggap jika vagina yang longgar adalah karena terlalu sering berhubungan seksual.
Padahal, selain seks ada beberapa faktor yang menyebabkan vagina menjadi longgar. Nah, untuk lebih jelasnya yuk simak berikut penjelasan mengenai fakta vagina longgar dan tips tepat untuk menjaga kerapatannya.
Baca juga: Ejakulasi Dini Ganggu Kualitas Hubungan Intim? Ini Posisi Seks yang Bisa Dicoba!
Fakta yang perlu diketahui mengenai vagina longgar
Seks bukan faktor utama dari kelonggaran vagina pada wanita. Dilansir dari Medical News Today, selama gairah seksual, otot-otot vagina akan mengendur dan memungkinkan kemaluan pria untuk masuk dan melakukan penetrasi.
Saat akan berhubungan sex atau saat melakukan foreplay vagina untuk sementera akan menjadi lebih terbuka sebelum, selama, dan setelah berhubungan seksual. Nah, beberapa fakta mengenai sebab vagina menjadi longgar antara lain:
1. Persalinan
Tubuh mengalami banyak perubahan selama kehamilan dan setelah melahirkan. Beberapa perubahan yang mungkin terjadi, yakni bengkak pada tungkai atau kaki, penurunan atau kenaikan berat badan, perubahan ukuran atau bentuk payudara, dan muncul stretch mark pada kulit.
Selama persalinan, otot-otot vagina akan meregang tetapi setelah melahirkan maka akan kembali sama seperti sebelumnya. Beberapa wanita bahwa melaporkan perubahan bentuk atau elastisitas vagina setelah melahirkan.
Dalam hal ini, seorang wanita mungkin juga akan merasakan sensasi atau kepuasaan yang lebih rendah saat berhubungan seksual, tapi jangan khawatir, seiring berjalannya waktu sensasi ini akan menghilang.
2. Penuaan
Tubuh berubah seiring bertambahnya usia, termasuk kulit dan otot yang secara bertahap menjadi kurang kencang dan kuat. Hal inilah yang dapat membantu menjelaskan mengapa vagina mulai terasa lebih longgar ketika usia bertambah.
Selama menopause, kadar hormon estrogen akan menurun dan akhirnya mengakibatkan lapisan vagina menjadi lebih kering serta kurang elastis. Bahkan, vagina bisa menjadi lebih sempit atau lebih pendek setelah masa menopause.
Selain itu, mungkin ada ketidaknyamanan oleh berkurangnya pelumas saat berhubungan seksual. Karena itu, berhubungan seks secara teratur selama menopause bisa membantu menjaga ketebalan jaringan di vagina.
Saat masa perimenopause dan menopause, tidak jarang lapisan dinding vagina berubah sehingga seks mungkin terasa berbeda. Diskusikan hal ini dengan dokter untuk menentukan apakah krim hormonal dapat membantu vagina yang kering.
Bagaimana tips untuk memperkuat otot vagina?
Latihan panggul merupakan cara yang bagus untuk membantu memperkuat otot vagina. Otot-otot ini adalah bagian dari inti yang membantu menopang kandung kemih, dubur, usus halus, dan rahim.
Ketika otot dasar panggul melemah karena usia atau persalinan, maka mungkin tanpa sengaja bisa mengeluarkan air seni, nyeri di daerah panggul, dan sakit saat berhubungan seks. Beberapa cara bisa dilakukan untuk memperkuat otot-otot vagina pada pria, yakni:
1. Senam kegel
Pertama, pilih posisi latihan, biasanya kebanyakan orang lebih suka berbaring telentang. Kemudian, kencangkan otot dasar panggul lalu tahan kontraksi selama 5 detik dan rileks selama 5 detik lagi secara berturut-turut.
Tingkatkan waktu menjadi 10 detik. Cobalah untuk tidak mengencangkan paha, perut, atau bokong selama senam kegel dan hanya memfokuskan pada dasar panggul saja.
Untuk hasil terbaik, berlatihlah 3 set selama 5 sampai 10 kali sehari dalam beberapa minggu.
2. Latihan memiringkan panggul
Untuk memperkuat otot-otot vagina dengan menggunakan latihan pelvic tilt. Beberapa langkah yang bisa diikuti adalah berdiri dengan bahu dan pantat yang menempel di dinding. Jaga kedua lutut tetap lembut kemudian tarik pusar ke arah tulang belakang.
Saat melakukan latihan ini, pastikan agar punggung harus berada rata di dinding. Kencangkan pusar selama 4 detik lalu lepaskan secara teratur. Lakukanlah langkah ini 5 hingga 10 kali sehari dalam beberapa minggu untuk mendapatkan hasil terbaik.
Baca juga: Sering Konsumsi Gluten? Awas, Ketahui Sederet Penyakit yang Mungkin Timbul
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!