Share This Article
Vaksin kanker serviks sangat penting diberikan sehingga bisa mencegah kasus penyebaran penyakit semakin meluas, lho! Ya, perlu diketahui jika sebagian besar kanker serviks berhubungan dengan Human papillomavirus atau HPV yakni salah satu infeksi menular seksual.
Nah, infeksi menular seksual satu ini bisa disebabkan oleh virus yang menyebar melalui kontak kulit ke kulit dan tidak menunjukkan gejala yang terlihat ketika terinfeksi. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut yuk simak penjelasan mengenai vaksin kanker serviks berikut ini.
Baca juga: Penyebab Ulu Hati Sakit, Bisa karena Gangguan Pencernaan Hingga Kehamilan
Vaksin kanker serviks untuk perempuan maupun laki-laki
Berbagai jenis HPV menyebar melalui kontak seksual. Gardasil 9 dan cervarix merupakan vaksin HPV yang disetujui oleh Food and Drug Administration AS. Gardasil 9 dapat digunakan untuk anak perempuan maupun laki-laki.
Dilansir dari Healthline, vaksin HPV efektif dalam menurunkan infeksi HPV dan secara signifikan menurunkan resiko terkena kanker cervix. Vaksin ini mampu mencegah sebagian besar kasus kanker serviks jika diberikan sebelum seorang gadis atau wanita terpapar virus.
Selain itu, vaksin ini juga dapat mencegah kanker vagina dan vulva pada wanita serta menghindari infeksi yang menyebabkan kutil kelamin serta kanker dubur.
Secara teori, memvaksinasi anak laki-laki terhadap jenis HPV yang terkait dengan kanker bisa pula membantu melindungi anak perempuan dari penularan virus.
Jenis HPV tertentu juga telah dikaitkan dengan kanker mulut dan tenggorokan sehingga vaksin ini kemugkinan menawarkan perlindungan terhadap masalah tersebut. Untuk itu, pemberian vaksin perlu dikonsultasikan lebih lanjut bersama dokter agar pemberiannya tepat.
Kapan harus mendapatkan vaksin HPV?
Vaksin HPV diberikan pada anak perempuan dan laki-laki sebelum memasuki usia legal untuk melakukan kontak seksual dan sebelum terpapar HPV. Perlu diketahui, setelah seseorang terinfeksi HPV maka vaksin mungkin tidak efektif atau mungkin tidak bekerja sama sekali.
Komite Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC tentang Praktik Imunisasi atau ACIP menyusun beberapa rekomendasi untuk vaksinasi HPV tersebut, yakni sebagai berikut:
- Anak-anak dan orang dewasa. Vaksinasi HPV secara rutin direkomendasikan pada usia 11 atau 12 tahun yang dimulai sejak usia 9 tahun. Vaksin ini juga diberikan pada semua orang di atas usia 26 tahun yang tidak divaksinasi secara memadai.
- Dewasa berusia 27 hingga 45 tahun. ACIP merekomendasikan pemberian vaksinasi oleh dokter pada pasien dengan kelompok usia ini yang tidak divaksinasi secara memadai sebelumnya.
- Orang yang sedang hamil. Vaksinasi harus ditunda sampai setelah kehamilan, tetapi tes kehamilan tidak diperlukan sebelum vaksinasi. Tidak ada bukti bahwa vaksinasi akan memengaruhi kehamilan atau membahayakan janin.
Berapa dosis vaksin HPV yang biasa diberikan?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC merekomendasikan bahwa semua anak usia 11 dan 12 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya enam bulan.
Remaja yang lebih muda dengan usia 9 dan 10 tahun serta remaja usia 13 dan 14 tahun dapat menerima vaksinasi pada jadwal dua dosis yang telah diperbarui.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jadwal dua dosis efektif untuk anak di bawah usia 15 tahun. Remaja dan dewasa muda yang mulai melakukan rangkaian vaksin pada usia 15 hingga 26 tahun harus terus menerima tiga dosis vaksin.
Sementara itu, CDC sekarang merekomendasikan vaksinasi HPV lanjutan untuk semua orang hingga usia 26 tahun yang sebelumnya tidak divaksinasi secara memadai.
Administrasi Makanan dan Obat atau FDA AS baru-baru ini juga telah menyetujui penggunaan Gardasil 9 untuk pria dan wanita berusia 9 hingga 45 tahun.
Baca juga: Jangan Sembarangan, Simak Cara Menyadarkan Orang Pingsan yang Tepat!
Adakah efek samping akibat pemberian vaksin HPV?
Efek samping dari pemberian vaksin kanker serviks umumnya kecil sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, biasanya jika mengalami efek samping maka mungkin akan merasakan kelelahan, nyeri sendi, otot, mual, serta kemerahan di tempat suntikan.
Terkadang pusing atau pingsan bisa juga terjadi setelah penyuntikan dilakukan. Untuk mengatasinya, tetaplah duduk selama 15 menit setelah dilakukan penyuntikan guna mengurangi risiko pingsan.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!