Share This Article
Nyeri haid dan kram ketika haid merupakan hal yang wajar terjadi, tetapi bisa juga menjadi tanda penyakit endometriosis lho! Ya, perlu diketahui jika wanita dengan endometriosis sering merasa tidak nyaman saat masa menstruasi.
Beberapa orang di antaranya bahkan akan merasakan sakit tidak tertahankan dan kram yang melelahkan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, yuk, simak berikut beberapa nyeri haid yang menjadi pertanda penyakit endometriosis.
Baca juga: Pilihan Obat Penurun Panas yang Bisa Didapatkan di Apotek
Penyebab penyakit endometriosis secara umum
Endometriosis dapat mengakibatkan kram yang menyakitkan di daerah panggul. Dilansir dari Medical News Today, hal ini biasanya diakibatkan oleh masalah dengan aliran menstruasi dimana darah memasuki tuba falopi dan panggul alih-alih keluar dari tubuh melalui cara biasa.
Selain itu, endometriosis juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan sel embrio, perkembangan janin, bekas luka bedah, transpor sel endometrium, genetika, hormon, serta sistem kekebalan. Jaringan endometrium terdiri dari kelenjar, sel darah, dan jaringan ikat.
Biasanya jaringan ini tumbuh di dalam rahim untuk mempersiapkan ovulasi. Implan endometrium adalah penumpukan jaringan yang tumbuh di luar rahim sehingga disebut juga dengan endometriosis.
Apa saja gejala haid yang mengarah pada endometriosis?
Selama siklus menstruasi yang khas, lapisan di dalam rahim menumpuk dan kemudian dilepaskan. Pada wanita dengan endometriosis, penumpukan dan kerusakan yang terjadi bisa menyebabkan sejumlah kecil perdarahan di dalam panggul.
Hal ini kemudian bisa mengakibatkan rasa sakit, pembengkakan, hingga munculnya jaringan parut. Menurut ginekolog Johns Hopkins, Mindy Christianson, M.D., ada lima tanda umum endometriosis yang perlu diperhatikan, antara lain:
Periode haid yang menyakitkan
Sebagian besar dari wanita akan mengalami kram selama menstruasi, tetapi jika disertai dengan endometriosis sering kali merasakan nyeri yang melelahkan.
Pada beberapa wanita, rasa nyeri ketika menstruasi yang menjadi pertanda endometriosis bisa membuat tubuh lemah hingga pingsan.
Nyeri panggul kronis
Terkadang, wanita dengan endometriosis bisa mengalami nyeri panggul kronis dan parah bahkan saat tidak sedang menstruasi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit dan jaringan parut yang berkepanjangan.
Untuk beberapa orang, endometriosis bisa mengakibatkan munculnya luka pada organ lain sehingga rasa sakit akan berlangsung lama bahkan hingga sebulan. Karena itu, jika saat menstruasi kamu merasakan rasa sakit yang luar biasa dalam jangka waktu lama maka segera periksakan dengan dokter.
Hubungan seksual terasa sakit
Salah satu tanda seorang wanita yang memiliki endometriosis yakni ketika hubungan seksual terasa menyakitkan. Gejala umum ini dikenal juga sebagai dispareunia yang disebabkan oleh endometriosis di bawah rahim.
Selama penetrasi, wanita mungkin akan mengalami nyeri lokal yang cukup intens. Beberapa gerakan yang berkaitan dengan hubungan seksual dapat meregangkan jaringan endometriosis sehingga akan terasa sakit saat melakukan seks.
Kista ovarium
Kista ovarium atau dikenal juga sebagai endometrioma dimana menjadi ciri khas dari penyakit endometriosis. Biasanya, kista ini akan menjadi besar dan menyakitkan sehingga seringkali perlu untuk disingkirkan.
Infertilitas
Infertilitas dapat diartikan sebagai sulit hamil dalam waktu satu tahun meskipun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi. Perlu diketahui, sekitar 10 persen wanita yang hidup dengan infertilitas akan mengalami endometriosis.
Endometriosis merupakan penyebab utama ketidaksuburan karena bisa memunculkan jaringan parut serta kerusakan hingga pembengkakan pada saluran tuba. Penyakit satu ini juga dapat memengaruhi kualitas telur dan mengurangi jumlahnya dalam tubuh.
Cara tepat untuk mengatasi endometriosis
Diagnosis dokter bisa diketahui dengan melakukan laparoskopi invasif minimal. Selama prosedur ini, tabung tipis berlampu akan dimasukkan ke dalam sayatan kecil di perut. Dokter kemudian akan melihat organ panggul dan mengambil sedikit jaringan untuk biopsi.
Seringkali, gejala dapat dikontrol dengan obat-obatan seperti pil KB atau leuprolide asetat. Kedua obat ini akan menekan hipofisi dari melepaskan hormon yang membuat endometriosis untuk tumbuh.
Baca juga: Manfaat Telur Asin untuk Kesehatan dan Cara Mudah Membuatnya di Rumah
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!