Share This Article
Dengan meningkatnya angka pasien COVID-19 di dunia, berbagai organisasi kesehatan serta tenaga medis profesional menganjurkan semua orang untuk berhenti memegang wajah. Hal ini penting untuk dilakukan karena penyakit COVID-19 masuk ke dalam tubuh dari mata, hidung, dan mulut. Tapi kenapa kita dianjurkan untuk tidak menyentuh area wajah?
Walaupun tidak terlihat, tangan kita terpapar kuman yang sangat banyak. Tahukah kamu, ternyata tangan kita menyimpan lebih dari dua ratus ribu kuman? Oleh karena itu, hindari menyentuh wajah.
Studi dari APIC (Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology) tahun 2015 menyebutkan rata-rata orang menyentuh wajah sebanyak 23 kali per jam.
Simak beberapa alasan di bawah ini kenapa kamu tidak boleh sering-sering menyentuh area wajah!
1. Tangan adalah tempat bersarangnya kuman
Permukaan kulit terutama telapak tangan merupakan tempat yang disukai oleh kuman, karena terdapat banyak protein hasil dari sel-sel kulit mati dan juga asam lemak yang menjadi sumber makanan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
2. Tangan sangat mudah terpapar kuman
Kuman dan virus, termasuk virus penyebab COVID-19 dapat menempel pada barang-barang di sekitar kita seperti telepon seluler, uang, gagang pintu, dompet, dan sebagainya.
Kuman dan virus yang menempel pada barang-barang itu kemudian berpindah ke tangan kita ketika kita menyentuh atau memegang barang-barang tersebut.
Bayangkan jika seseorang yang menderita flu menutup bersinnya dengan tangan kemudian membuka pintu sebuah ruangan. Perpindahan kuman atau virus terjadi dari tangan orang tersebut ke gagang pintu, kemudian ke orang lain yang membuka pintu itu.
Hal ini merupakan salah satu alasan banyak orang tertular penyakit COVID-19 dengan cepat.
3. Virus COVID-19 dapat memasuki tubuh melalui mata, hidung dan mulut
Penularan utama COVID-19 adalah melalui droplet atau tetesan air ludah saat kita batuk atau bersin. Tetesan air ludah ini secara tidak sengaja terdapat di mana saja dan dapat tersentuh oleh siapa saja.
Ketika tangan kita secara tidak sengaja terpapar dengan tetesan air ludah seseorang yang positif COVID-19 dan menyentuh wajah kita, virusnya dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui mata, hidung, atau mulut dengan mudah.
4. Ukuran virus yang sangat kecil dan mudah berpindah tempat
Kebanyakan virus, termasuk virus penyebab COVID-19 memiliki ukuran sebesar 50-200 nanometer.
Ukuran ini tidak dapat terlihat secara kasat mata, sehingga tanpa kita sadari virus sudah berpindah dari tangan kita ke wajah kita, bahkan ke dalam tubuh kita.
Kurangi kebiasaan memegang wajah!
Setelah kamu memahami bagaimana mudahnya virus tersebut memasuki tubuh, sebaiknya saat ini cobalah menghilangkan kebiasaan memegang wajah sebelum mencuci tangan dengan sabun.
Untuk mengurangi kebiasaan tersebut, coba lakukan beberapa hal mudah di bawah ini!
- Sibukkan tangan kamu
Bawalah benda-benda yang dapat menyibukkan tangan kamu. Beberapa ada yang menggunakan fidget spinner, squishy, stress ball sebagai pengganti kebiasaan menggigit kuku saat orang tersebut sedang cemas.
- Memahami pencetus cemas atau kebiasaan yang membuat kamu suka memegang wajah.
Tidak ada salahnya kok meminta teman agar mengingatkan ketika kamu mulai suka memegang wajah.
Untuk sebagian orang, menghentikan sebuah kebiasaan adalah hal yang mustahil dilakukan.
Salah satu upaya mengurangi penularan COVID-19 adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Hal ini terbukti efektif mengurangi kuman atau virus yang terpapar di tangan kita.
Jika tidak memungkinkan, kamu dapat membersihkan tangan kamu dengan pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis alkohol minimal 60% untuk mengurangi kuman atau virus yang terpapar di tangan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!