Share This Article
Ditulis oleh : dr. Ghifara Huda
Demensia atau menurunnya kemampuan kinerja otak umumnya menyerang lanjut usia, namun demikian bisa juga pada usia lebih muda. Tidak ada salahnya kamu mulai mengonsumsi makanan untuk mencegah demensia.
Penyakit demensia
Menurut Kementerian Kesehatan, demensia adalah proses penyakit dengan hendaya berat fungsi otak (kemampuan kerja otak menurun) atau sering disebut gangguan pikun.
Proses ini berlangsung secara progresif yang mengakibatkan gangguan berpikir, mengingat, mental, emosi dan perilaku sehingga mengakibatkan aktivitas sehari-hari terganggu.
Umumnya yang terkena orang usia lanjut, walau bisa juga pada usia lebih muda.
Kemenkes menyebutkan bahwa sekitar 46 juta jiwa menderita penyakit Alzheimer/Demensia di dunia, dimana sebanyak 22 juta jiwa di antaranya berada di Asia. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer.
Angka ini diperkirakan akan meningkat hampir 4 kali pada 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.
Fakta mengejutkan berdasarkan hasil Susenas 2014, jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia.
Data tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk.
Baca Juga: 10 Fakta dan Mitos Seputar Diabetes Melitus
Gejala umum demensia alzheimer
Terdapat beberapa gejala bahwa orang tersebut mulai menderita demensia.
Pertama, gangguan daya ingat. Yaitu mudah lupa atau sulit mengingat sesuatu.
Kedua, gejala alzheimer adalah sulit fokus untuk melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
Ketiga, sulit melakukan kegiatan familiar, yaitu seringkali sulit merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari.
Keempat, disorientasi, bingung akan waktu, bingung di mana mereka berada.
Kelima, kesulitan memahami visuospasial yaitu sulitnya membaca, mengukur jarak, atau membedakan warna.
Keenam, gejala alzheimer dapat juga dikenali melalui gangguan berkomunikasi, yaitu kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat.
Ketujuh, menaruh barang tidak pada tempatnya dan kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut, juga termasuk gejala demensia alzheimer.
Kedelapan, salah membuat keputusan, seperti kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat.
Kesembilan, menarik diri dari pergaulan, tidak memiliki semangat ataupun inisiatif.
Kesepuluh, yaitu adanya perubahan perilaku dan kepribadian, emosi berubah seara drastis.
Baca Juga: Jangan Panik Saat Anak Keracunan Makanan! Ini yang Perlu Moms Lakukan
Cara mencegah demensia
Adapun cara mencegah terjadinya demensia adalah, belajar bahasa asing yang belum pernah dipahami gunanya untuk melatih otak supaya sel otak terus aktif.
Cara yang lain adalah mengonsumsi 10 makanan yang dapat mencegah terjadinya demensia seperti, kacang-kacangan, sayuran hijau, ikan, buah berry, coklat, alpukat, biji-bijian, unggas, olive oil, makanan rendah lemak (yoghurt).