Share This Article
Menyusui adalah saat-saat intim Moms dengan buah hati. Selain itu, menyusui bukan hanya memperkuat ikatan batin ibu dan anak, tetapi juga menjadi faktor penting untuk perkembangan si buah hati.
Sayangnya, beberapa hal dalam proses menyusui ini sering dikaitkan dengan beberapa mitos yang belum tentu terbukti kebenarannya.
Berikut beberapa mitos tentang menyusui yang perlu Moms ketahui:
1. Menyusui membuat puting payudara menjadi sakit
Mitos saat pertama kali menyusui, Moms mungkin merasa ada hal yang tidak nyaman, yakni puting payudara terasa lebih sensitif. Penyebabnya, peningkatan kadar hormon setelah melahirkan. Hal ini biasanya akan membuat khawatir Moms yang masih mengandung buah hati pertama.
Faktanya, yang perlu dilakukan agar merasa lebih nyaman selama menyusui, Moms bisa menerapkan posisi menyusui yang tepat. Meski puting cenderung lebih sensitif saat menyusui, jangan didiamkan bila Moms mengalami nyeri puting yang tidak biasa.
Nyeri puting yang tidak biasa termasuk satu dari berbagai masalah dalam menyusui. Jika puting terasa sakit yang tidak normal sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk diketahui penyebab dan penanganannya.
2. Payudara kecil menghasilkan ASI sedikit
Bentuk payudara tidak berarti menjadi penentu berapa banyak ASI yang dihasilkan, anggapan payudara kecil menghasilkan ASI yang lebih sedikit, sementara payudara besar menghasilkan ASI lebih banyak, hanyalah mitos.
Bentuk payudara kecil juga mampu untuk menghasilkan banyak ASI, sama seperti payudara yang lebih besar. Sebab, produksi ASI bukan ditentukan oleh banyak sedikitnya kelenjar susu di payudara yang umumnya tidak ditentukan oleh ukuran payudara.
Kelenjar susu di dalam payudara akan tumbuh dan berkembang sejak masa kehamilan. Saat buah hati lahir, payudara Moms sudah bisa menghasilkan ASI untuk menyusui.
Faktanya, ukuran ataupun bentuk payudara dan puting Moms dalam menyusui pasti berbeda-beda, dan tidak ada ciri payudara atau puting yang dikatakan ideal untuk menyusui. Payudara dalam ukuran dan bentuk seperti apa pun dapat menjalankan fungsinya untuk menyusui dengan baik.
3. Nutrisi ASI berkurang setelah menyusui satu tahun pertama
Mengenai mitos nutrisi ASI yang berkurang setelah menyusui satu tahun pertama, hal ini tidak terbukti kebenarannya. ASI tetap menyediakan kandungan nutrisi yang baik sampai usia bayi dua tahun.
Faktanya, saat bayi terus tumbuh besar, kebutuhan gizi bayi juga menjadi lebih banyak. Pada saat usia bayi sudah lebih dari enam bulan, pemberian ASI saja tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan bayi, oleh karena itu, Moms perlu memberikan makanan pendamping ASI.
4. Anggapan bayi sering menyusu tidak mendapatkan ASI yang cukup
Jika bayi sering menyusu ada anggapan bahwa hal tersebut menandakan ASI yang cukup. Faktanya memang bayi yang baru lahir biasanya akan lebih sering menyusu.
Moms tidak perlu risau akan hal itu, sebab frekuensi bayi dalam mengonsumsi ASI akan menurun seiring dengan bertambahnya usianya. ASI eksklusif merupakan makanan utama bayi sampai usianya berumur kurang lebih enam bulan.
Berkurangnya frekuensi menyusu bayi merupakan hal normal dan tidak perlu Anda khawatirkan. Namun, jika bayi menyusu lebih sering, itu bukan berarti bayi kurang mendapat ASI. Ini hanyalah mitos yang tentu tidak benar.
Faktanya, ASI lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan bayi. Bayi yang menyusu ASI umumnya lebih cepat merasa lapar dan haus dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula.
5. Menyusui akan mengubah bentuk payudara
Ini biasanya yang sering dibahas, pada dasarnya perubahan bentuk payudara tidak hanya disebabkan oleh menyusui, tetapi juga karena kehamilan. Faktor usia ataupun berat badan juga dapat memengaruhi bentuk payudara.
Anggapan tersebut bisa dikatakan tidak seluruhnya salah, sebab dalam masa menyusui, payudara dipenuhi oleh ASI, sehingga jaringan payudara cenderung membesar. Setelah melewati masa menyusui, payudara mungkin tampak mengendur pada sebagian orang.
Akan tetapi, pada dasarnya payudara memang mengalami perubahan bentuk seiring bertambahnya usia. Selain menyusui, perubahan hormon juga dapat memengaruhi perubahan bentuk payudara.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!