Share This Article
Moms, sadarkah saat memasuki masa menyusui berat badan tubuh bisa terpengaruh? Ya, aktivitas menyusui dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan dan membantu mengembalikan tubuh seperti semula.
Namun sebagian wanita diketahui mengalami penurunan yang drastis. Apakah Moms juga mengalaminya? Ketahui penyebabnya dalam ulasan berikut.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Dampak Psikologis Bagi Ibu dan Anak saat Menyusui
Hubungan menyusui dan berat badan
Ketika menyusui, Moms setidaknya akan membakar 500-850 kalori per hari. Kalori yang dibakar tersebut sama dengan 20-30 menit berlari atau melakukan latihan fisik lain dengan intensitas sedang selama 45–60 menit.Â
Selain itu,menyusui secara eksklusif berat badan Moms akan mengalami penurunan yang lebih cepat. Rata-rata wanita yang menyusui secara eksklusif setidaknya selama tiga bulan kehilangan 1,5 kg.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Dampak Psikologis Bagi Ibu dan Anak saat Menyusui
Penyebab berat badan turun drastis saat menyusui
Sebagian wanita mungkin mengalami penurunan berat badan yang terlalu drastis. Kondisi ini tentu perlu perhatian khusus demi kepentingan sang ibu dan anak. Ada beberapa alasan yang memungkinkan hal ini terjadi:
1. Kehilangan bobot yang ada saat hamil
Setelah melahirkan, Moms akan memasuki fase menyusui si Kecil. Pada fase ini tubuh Moms akan mengalami penurunan berat badan akibat bobot bayi, plasenta, serta cairan ketuban yang sudah hilang dari tubuh.
Rata-rata jumlah penurunan berat badan tersebut ada di kisaran 7-8 kg, sehingga secara alami bobot tubuh akan berkurang. Pada kondisi yang sehat dan normal, tubuh Moms akan menurun sekitar 1 kg/bulan sampai dapat kembali ke berat sebelum hamil.
2. Kekurangan asupan kalori
Penyebab paling umum dari penurunan berat badan saat menyusui adalah kurangnya asupan kalori. Hal ini bisa terjadi karena Moms butuh membakar 500-850 kalori saat menyusui. Saat asupannya tidak seimbang, berat badan bisa menyusut.
3. Gizi buruk
Saat menyusui, Moms dapat dikatakan masih memberi nutrisi untuk dua tubuh yakni tubuh Moms dan bayi. Dengan begitu, asupan makanan Moms harus seimbang. Ini supaya tubuh Moms terasa lebih kuat dan tidak cepat lelah, serta menjaga kualitas ASI.
4. Postpartum hyperthyroidism
Kondisi hipertiroid setelah melahirkan ini sebenarnya jarang terjadi, namun kebanyakan wanita tidak menyadarinya karena gejala yang dialami sering dianggap tidak darurat.
Misalnya seperti kehilangan konsentrasi, cemas, jantung berdebar, gemetar, mudah lelah, berat badan turun drastis dan sulit tidur.
Penting disadari, penurunan berat badan drastis saat menyusui harus ditangani. Bila tidak, bukan hanya Moms, tapi berat badan si Kecil juga bisa ikut menurun karena Moms tidak bisa memproduksi dan memberikan ASI secara optimal.
Untuk itu, bila Moms mengalami gejala hipertiroid pasca melahirkan segera hubungi dokter.
Tips menjaga berat badan sehat saat menyusui
Meski Moms sudah memberi banyak asupan makanan pada tubuh, saat menyusui berat badan tetap bisa menurun. Tetapi supaya berat badan turun tetap dalam batasan normal, cobalah langkah berikut Moms:
- Makan makanan sehat. Selama fase menyusui hindari junk food. Makanan jenis ini tinggi kalori tapi tidak memberikan nutrisi bagi tubuh Moms. Pilih protein tanpa lemak, buah-buahan kaya serat, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
- Tidur cukup. Meski mungkin sulit bagi seorang ibu menyusui, tapi cobalah untuk mendapatkan pola istirahat yang ideal.
- Berolahraga ringan. Selang beberapa waktu setelah melahirkan, Moms harus kembali memulai aktivitas ringan. Namun sebelum melakukan olahraga, pastikan Moms berkonsultasi dahulu dengan dokter.
Itu dia beberapa penyebab berat badan turun drastis saat menyusui. Selalu penuhi asupan gizi Moms dan si Kecil agar pertumbuhannya terjaga, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!