Share This Article
Wanita yang memiliki kebiasaan merokok tidak hanya akan memengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan, tetapi juga merugikan saat masa menyusui. Hal ini dikarenakan, obat aktif dalam asap tembakau berupa nikotin bisa dibawa dari ibu ke bayinya melalui ASI.
Sebuah penelitian menyebut, bayi yang disusui ibu perokok lebih dari 5 hingga 10 batang perhari menunjukkan gejala seperti kolik dan terus menangis. Nah, untuk mengetahui dampak merokok lainnya saat menyusui, yuk, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Wanita Hamil Sering Kehilangan Selera Makan, Yuk Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Dampak merokok saat menyusui pada ibu dan bayi
Berbagai bahaya kesehatan yang terkait rokok tembakau telah diteliti dan didokumentasikan dengan baik. Tidak ada waktu yang aman untuk merokok, tetapi dalam beberapa situasi biasanya potensi lebih jelas dari biasanya.
Salah satu situasi tersebut adalah merokok sebelum dan sesudah kehamilan. Dilansir dari Drugabuse.com, merokok dapat membuat pembuahan menjadi lebih sulit.
Melanjutkan merokok saat hamil dapat menyebabkan daftar panjang risiko ibu dan anak, termasuk kemungkinan lebih besar untuk keguguran serta lahir dengan berat badan rendah.
Merokok tidak hanya menularkan bahan kimia berbahaya kepada bayi melalui ASI, akan tetapi juga memengaruhi suplainya. Untuk itu, hal ini kemungkinan yang menyebabkan produksi ASI pada wanita perokok lebih sedikit. Beberapa efek lain dari merokok pada wanita dan bayi, antara lain:
Produksi susu berkurang
Meski penelitian masih belum jelas, ibu yang merokok cenderung memproduksi lebih sedikit ASI. Hal ini biasanya dikaitkan dengan penurunan kadar prolaktin yang memicu produksi ASI pada seseorang.
Seiring dengan penurunan kadar ASI, susu yang dihasilkan oleh wanita perokok memiliki kandungan lemak lebih rendah sehingga menyebabkan ketidakpuasan bayi saat mengonsumsinya.
Penyapihan dini
Ibu yang merokok lebih mungkin untuk menyapih bayinya lebih awal daripada yang tidak merokok. Satu studi menemukan bahwa hanya 5 persen ibu perokok yang masih menyusui secara eksklusif setelah 6 bulan.
Pola tidur berubah
Bayi yang disusui oleh ibu perokok mungkin akan mengalami gangguan pola tidur. Hal ini biasanya dikarenakan oleh kualitas stimulan nikotin yang terus-menerus masuk ke dalam tubuh ketika merokok.
Meningkatkan risiko SIDS
Air susu ibu yang terpapar dengan nikotin dan dikonsumsi oleh bayi berisiko tinggi menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.
Nikotin dapat berdampak negatif pada kemampuannya untuk melakukan resusitasi otomatis jika kadar oksigen turun di bawah ambang batas tertentu karena masalah pernapasan.
Variabilitas detak jantung berkurang
Pada bayi laki-laki yang mendapatkan ASI dari ibu perokok berisiko menurunkan heart rate variability atau HRT. Selain itu, bayi yang terpapar asap rokok juga bisa memiliki lebih banyak masalah pernapasan, seperti gejala asma dan paru-paru lebih lemah.
Bayi yang terpapar nikotin seringkali mudah tersinggung dan berisiko tinggi terkena penyakit pernapasan serta gastrointestinal.
Namun, beberapa gejala keracunan nikotin pada bayi perlu diketahui, yakni berupa warna kulit abu-abu, denyut nadi meningkat, kegelisahan, dan muntah setelah menyusui. Gejala-gejala ini akan hilang jika kamu berhenti merokok dan melindungi bayi dari asap rokok orang lain.
Rekomendasi pemberian ASI bagi wanita perokok
Air susu ibu atau ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi baru lahir. Karena itu, ASI teraman adalah yang tidak terpapar atau mengandung bahan kimia berbahaya dari rokok.
Jika seorang ibu merokok kurang dari 20 batang per hari, risiko paparan nikotin tidak terlalu signifikan. Namun, apabila merokok lebih dari 20 hingga 30 batang per hari maka akan meningkatkan risiko kesehatan pada bayi.
Karena itu, rekomendasi terbaik untuk pemberian ASI oleh ibu perokok yakni setidaknya satu jam setelah merokok. Hal ini akan mengurangi risiko bayi terpapar bahan kimia.
Baca juga: Gejala-gejala Awal Kanker Serviks: Perdarahan Tidak Normal hingga Nyeri Panggul
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!