Share This Article
Memang ASI adalah susu terbaik bagi bayi. Namun ada beberapa kondisi yang mengharuskan bayi untuk mengonsumsi susu formula saja. Sering dianggap tidak baik bagi kesehatan, ini mitos susu formula yang salah kaprah. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Moms, Pahami Penggunaan Susu Formula Bayi Berdasarkan Bahan Dasarnya
Apa itu susu formula?
Susu formula biasa juga disebut sebagai sufor yang biasanya menjadi alternatif untuk pengganti air susu ibu (ASI). Walaupun ASI merupakan susu terbaik bagi bayi, tetapi ada beberapa kondisi medis yang tidak memungkinan buah hati mendapatkannya.
Salah satu contohnya jika ASI ibu tidak keluar atau sangat sedikit, maupun kondisi saat ibu dan bayi terpisah sehingga tidak bisa menyusui secara langsung.
Dilansir dari NHS, kebanyakan susu formula terbuat dari susu sapi. Beberapa kandungan di dalam susu formula memang sengaja dirancang agar menyerupai ASI dan memiliki manfaat yang sama bagi tumbuh kembang anak.
- Karbohidrat dalam bentuk gula susu (laktosa)
- Zat besi
- Protein
- Mineral, seperti kalsium dan seng
- Vitamin, termasuk A,B,C,D,E.
Selain susu formula berbasis susu sapi, ada pula yang terbuat dari kedelai dan protein hidrolisat. Keduanya memiliki manfaat yang berbeda.
Susu formula berbahan dasar kedelai diberikan kepada anak yang alergi susu sapi atau protein hewani lainnya. Sementara susu formula berbasis protein hidrolisat merupakan pilihan bagi bayi yang juga memiliki alergi susu sapi.
Beragam mitos susu formulaÂ
Ada sejumlah informasi tentang susu formula yang kemudian dipercaya padahal merupakan mitos. Nah agar tidak mudah percaya begitu saja, kenali sejumlah mitos dan juga bagaimana fakta di baliknya.
1. Susu formula tidak membentuk bonding ibu dan bayi
Mitos susu formula yang pertama adalah sufor tidak membentuk bonding ibu dan bayi. Dilansir dari Fatherly, meskipun benar bahwa bayi yang diberikan ASI akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bonding atau kontak kulit secara langsung dengan ibu.
Hal tersebut muncul akibat dari penelitian yang menunjukkan berkurangnya ikatan batin jika seorang anak tidak diberikan ASI dalam beberapa jam pertama kehidupan.
Namun tidak berarti bahwa bayi yang diberi susu formula mengalami kekurangan ikatan batin dengan orangtua. Faktanya, ada banyak kesempatan bagi ibu dan ayah untuk terikat dengan bayi yang diberi susu formula dari botol.
Tidak ada alasan bahwa kontak kulit ke kulit tidak dapat terjadi saat pemberian susu botol. Orang tua hanya perlu bertelanjang dada dan menggendong buah hati saat memberikan susu formula.
2. Mitos susu formula membuat bayi obesitas
Mitos susu formula yang satu ini sangat sulit untuk dibuktikan salah. Alasannya karena ada beberapa bukti yang mengaitkan susu formula dengan risiko obesitas pada anak-anak.
Tetapi itu bukan karena apapun yang terkandung di dalam susu formula. Sebaliknya, justru anak-anak yang mengalami obesitas dikarenakan masalah pengasuhan anak. Faktanya, ternyata bisa saja karena orang tua memberikan susu formulanya dalam takaran yang berlebihan.
Namun kamu tak perlu khawatir, hal itu tidak akan terjadi jika kamu secara rutin memantau berat badan buah hati di grafik tumbuh kembang anak. Jika bayi tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan, maka itu akan baik-baik saja bagi kesehatannya.
3. Nutrisi susu formula lebih rendah dari ASI
Ada perbedaan antara ASI dan susu formula, tetapi tidak ada perbedaan kandungan antara keduanya, sehingga tetap disebut baik bagi kesehatan bayi. Kandungan protein, energi, vitamin dan mineral formula telah diatur secara ketat.
Susu formula apa pun yang dijual harus memenuhi persyaratan gizi yang sama untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh. ASI memang memberikan dukungan kekebalan yang tidak dapat ditiru dengan susu formula.
Itulah sebabnya dokter anak mengatakan bahwa ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Tetapi itu tidak berarti bahwa susu formula adalah pilihan yang buruk ya.
4. Mitos susu formula membuat imun menurun
Bayi memang lebih rentan terserang berbagai macam penyakit, hal itu disebabkan karena sistem kekebalan tubuh pada bayi masih rentan dibandingkan dengan orang dewasa.
Memang benar, jika seorang bayi mendapatkan ASI secara eksklusif sistem kekebalan tubuhnya pun akan lebih kuat terhadap berbagai macam penyakit.
Meski demikian, hanya mitos susu formula bisa membuat imun menurun. Karena tidak ada kandungan zat dalam susu formula yang dapat membuat bayi menjadi rentan sakit.
Baca Juga: Moms, Ini Beberapa Solusi untuk Anak yang Alergi Susu Sapi
5. Lebih mudah susu formula dibandingkan ASI
Mitos susu formula lainnya yang sangat salah di mata para ibu adalah banyak yang menganggap sufor akan lebih mudah diberikan untuk bayi. Alasannya karena bisa didapatkan dengan mudah. Namun berbeda dengan ASI yang harus didapatkan langsung dari ibunya.
Tentu saja dengan memberikan susu formula, ibu pun tak harus pusing dengan masalah payudara lecet, ASI yang sedikit, atau memompa ASI. Namun, pemikiran tersebut ternyata salah justru memberi susu formula tidaklah semudah itu.
Kamu harus memerhatikan dengan rinci terkait penyimpanan, pencucian, dan sterilisasi botol susu atau media lainnya untuk memberikan susu formula.
Pastikan juga bahwa air yang digunakan harus bersih dan memiliki temperatur yang sesuai dengan aturan pemberiannya. Semua hal tidak boleh diabaikan agar susu formula yang diberikan untuk bayi terjamin higienitas dan kandungan gizinya tidak berkurang sedikitpun.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!