Share This Article
Nutrisi yang seimbang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Tapi beberapa anak seringkali hanya mau makan-makanan tertentu alias picky eater. Misalnya hanya suka makanan cepat saji, dan sering menolak sayur-sayuran.
Kondisi ini bila berkepanjangan, akhirnya menyebabkan kebutuhan nutrisinya seringkali tidak terpenuhi. Lalu bagaimana caranya agar anak terbiasa dengan berbagai jenis makanan tanpa pilih-pilih?
Baca Juga: Moms Kenali Ciri-Ciri Anak Alergi Telur dan Cara Pencegahannya
Cara mengenalkan ragam jenis makanan
Mengenalkan berbagai jenis makanan adalah hal yang penting. Fase ini dimulai sejak awal, yaitu di saat mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Berikut penjelasan selengkapnya agar anak terbiasa mengenal ragam jenis makanan.
1. Memberi MPASI yang tepat
Di fase pemberian MPASI, Moms bisa berkreasi membuat makanan dari berbagai macam bahan. Cobalah membuat makanan dari berbagai macam sayuran bernutrisi dan dari sumber hewani untuk sumber protein.
Semakin anak bertambah besar, kenalkan juga tekstur makanan yang berbeda-beda. Dari yang lembut hingga yang lebih padat. Rasa yang berbeda-beda juga diperlukan, agar anak terbiasa dengan berbagai rasa.
Dari buah-buahan yang manis, sayur-sayuran yang segar hingga makanan yang gurih seperti keju atau produk susu olahan lain perlu dikenalkan dengan menyeluruh. Sehingga anak jadi terbiasa dengan ragam rasa.
2. Kenalkan makanan berulang
Dari berbagai macam makanan yang sudah dikenalkan, mungkin anak akan memberikan reaksi penolakan pada beberapa jenis makanan. Jika itu terjadi, cobalah untuk berikan makanan tersebut di lain waktu.
Tapi cobalah buat makanan dengan metode yang berbeda. Atau Moms bisa mencampur makanan tersebut dengan makanan yang disukai oleh anak.
Jika anak masih menolak, coba lagi sampai beberapa kali agar anak juga menjadi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.
3. Batasi makanan tinggi lemak dan pemanis buatan
Semakin besar, anak akan semakin menjadi pemilih. Tentu saja anak akan lebih memilih makanan yang memiliki cita rasa manis atau makan-makanan cepat saji dengan rasa yang menyenangkan.
Tapi jika dibiarkan, selain anak akan semakin sulit dikenalkan dengan makanan lainnya, anak juga akan berisiko mengidap diabetes.
Pada 2018, menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka diabetes pada anak usia 0 sampai 18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700 persen dalam jangka 10 tahun.
Untuk mengurangi makanan manis, Moms bisa mencoba menawarkan makanan dengan rasa manis alami tapi lebih sehat seperti yoghurt atau buah-buahan.
4. Ajak anak untuk memilih makanan baru
Di saat anak sudah bisa diajak berkomunikasi dan memilih, cobalah membeli bahan makanan bersama anak. Ajak juga anak untuk memilih makanan apa yang ingin dicobanya.
Di situlah kesempatan Moms mengenalkan makanan yang bernutrisi. Misalkan mengenalkan sayur-sayuran yang belum pernah dicoba oleh anak.
Dengan mengajak anak terlibat dalam pemilihan bahan dan menyiapkan makanan, akan memancing rasa penasarannya. Setidaknya anak menjadi ingin mencoba makanan tersebut.
5. Beri contoh pada anak
Ini adalah bagian penting lainnya. Ketika Moms berharap anak menyukai sayuran, maka Moms juga perlu menunjukkan kepada anak dengan mengonsumsinya.
Menyampaikan bahwa sayuran adalah makanan yang sama menyehatkannya dengan makanan lain. Jika anak melihat orang tua mereka mengonsumsinya, menurut Mayo Clinic, kemungkinan besar, anak akan mengikutinya.
Baca Juga: Jangan Khawatir! Begini Cara Mengatasi Anak 1 Tahun yang Susah Makan
Tips lainnya yang bisa dicoba di rumah
Jika Moms sudah mengenalkan banyak makanan, membiasakan makan sehat hingga mengajak anak memilih makanan sendiri belum berhasil membuat anak mengonsumsi makanan beragam, cobalah tips berikut.
1. Jangan bernegosiasi
“Kalau mau makan sayur, nanti akan dapat hadiah.” Negosiasi seperti itu mungkin akan berhasil satu atau dua kali. Tetapi berikutnya anak akan kembali memilih makanan yang ia suka.
Karenanya jangan bernegosiasi dengan anak. Daripada bernegosiasi, lebih baik ciptakan rutinitas yang membuat anak jadi terbiasa mengonsumsi makanan sehat.
Misalkan menyediakan buah-buahan bernutrisi di jam ngemil. Lakukan setiap kali di waktu yang sama dengan pilihan buah bermacam-macam. Ini dapat membangun kebiasaan anak makan buah.
2. Terus berinovasi dengan makanan baru
Cari ide-ide baru untuk menciptakan makanan yang menarik sekaligus menyehatkan. Selalu minta anak untuk mencobanya. Tapi tanpa paksaan ya Moms.
Jika anak masih menolak, tetap tawari lagi di lain waktu. Meski awalnya ditolak lagi, jika Moms kembali menawarkan tanpa paksaan, anak mungkin akan mencobanya.
Dibutuhkan 10 hingga 15 kali eksposur untuk membuat anak menyukai makanan baru. Perlu Moms ingat akan lebih mudah untuk memintanya mencicipi terlebih dahulu, jadi jangan langsung berikan dalam porsi besar.
3. Konsisten
Seperti yang sudah disebutkan di atas butuh waktu beberapa kali sebelum anak mau mencoba makanan baru, sehingga dibutuhkan langkah konsisten.
Langkah konsisten ini juga bisa dibarengi dengan melibatkan keluarga. Misalkan, ada sesi tertentu mencoba makanan baru dengan keluarga, di waktu makan bersama. Sehingga bukan cuma anak yang diminta mencicipi.
Tetapi anggota keluarga lain juga ikut mencicipi. Jika anggota keluarga lain memberikan pendapat mengenai rasa makanan yang enak, anak kemungkinan akan tertarik mencoba.
Lakukan hal ini secara konsisten, sehingga anak dapat mendengar pendapat anggota keluarga lain setiap kali Moms mengenalkan makanan baru yang menyehatkan.
Demikian beberapa tips yang bisa dicoba. Semoga dapat membantu si Kecil mengonsumsi makanan lebih beragam, ya Moms!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!