Share This Article
Setelah melalui drama final yang cukup menegangkan, akhirnya Argentina mengalahkan Prancis melalui adu penalti. Pemain yang menjadi sorotan tentu saja Lionel Messi, yang mengakhiri karier di timnas Argentina dengan menyabet gelar juara Piala Dunia 2022, setelah 36 tahun berselang sejak era Diego Maradona.
Messi membuktikan pada para pesepak bola muda bahwa kegigihan dan usaha keras pasti berbuah manis. Tentu saja mental yang tangguh berperan besar membawa Messi hingga berada di posisinya saat ini.
Mental juara tersebut tidak hanya bisa dimiliki oleh para atlet, lho! Si Kecil juga bisa memilikinya, jika Moms dan Dads mengajaknya menanamkan beberapa hal berikut ini melalui aktivitas olahraga.
Baca juga: Olahraga Sendiri Atau dengan Teman, Efektif Mana?
Tips melatih mental yang kuat pada anak melalui olahraga
Kesuksesan seorang atlet sangat dipengaruhi oleh kekuatan mental yang ia miliki. Itu adalah modal utama mereka dalam menghadapi berbagai tekanan dan kegagalan saat menjalani sebuah pertandingan.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Moms coba untuk membangun mental anak yang kuat melalui kegiatan berolahraga.
1. Dorong mereka untuk mencoba berbagai olahraga
Bahkan jika anak sudah memiliki satu jenis olahraga favorit, ia akan tetap memperoleh manfaat dari mempraktikkan olahraga yang baru. Ini karena hal tersebut pasti membutuhkan keberanian untuk keluar dari zona nyaman yang ia sukai.
Ini juga bisa membantu mereka mencoba keterampilan satu tingkat di atas kemampuan mereka saat ini. Hal ini disampaikan oleh Beth Brown seorang pendidik dengan gelar Ph.D. dalam psikologi olahraga dan mantan anggota tim bola basket Universitas Oklahoma.
Mencoba berbagai jenis olahraga yang berbeda juga bisa memperluas wawasan anak, karena ini mengharuskannya menghadapi tantangan yang berbeda-beda. Pada akhirnya itu akan berkonstribusi secara positif dalam membentuk mental yang kuat pada si Kecil.
2. Ajak anak mengikuti klub untuk melatih kedisiplinan mereka
Salah satu modal untuk membuat anak memiliki mental yang kuat adalah dengan melatihnya agar tetap disiplin saat berolahraga. Untuk yang satu ini, Moms bisa melakukannya dengan mengajak anak bergabung ke klub olahraga.
Di tempat ini ia akan terdorong untuk lebih berkomitmen melakukan latihan karena ada jadwal yang wajib diikuti. Adanya pelatih dan teman sebaya yang turut berlatih, biasanya juga lebih memotivasi anak untuk mengikuti jadwal latihan dengan lebih disiplin.
3. Contohkan sikap dan perilaku positif
Dunia olahraga tidak hanya diisi dengan berbagai aktivitas fisik. Ada banyak konflik yang bisa terjadi di dalamnya, seperti kekalahan atau kecurangan.
Agar anak memiliki mental yang kuat saat harus menghadapi kejadian-kejadian seperti itu. Maka ia perlu mendapat contoh perilaku yang baik dari orang dewasa di sekelilingnya. Hal itu bisa ia dapatkan dari pelatih, senior, atau bahkan rekan sesama timnya.
“Jika kita dapat mengajari para atlet bahwa meminta bantuan dan menyediakan sumber daya adalah perilaku positif, ini akan membantu mereka menjadi pribadi yang tangguh,” kata Brown.
Ini juga bisa membantu mereka menentukan respons yang tepat ketika dihadapkan dengan situasi yang menekan mental mereka di kehidupan sehari-hari.
4. Ajarkan makna lain dari kemenangan dan kekalahan
“Bahkan ketika mereka tidak mencapai tujuan mereka, ini penting mengatakan pada mereka bahwa mereka tetap belajar dari kegagalannya,” kata Brown.
Di dalam sebuah pertandingan akan selalu ada yang menang dan kalah. Ketika anak kalah, ajarkan bahwa tidak apa-apa untuk kalah karena itu justru bisa menjadi peluang agar mereka bisa tumbuh dengan lebih baik.
Hal-hal semacam ini bisa membantu anak-anak mengelola berbagai emosi negatif seperti frustrasi, dan depresi dengan lebih baik. Selain itu anak juga akan lebih termotivasi untuk belajar bangkit dari kegagalan.
Prinsip yang sama juga perlu diterapkan saat anak mengalami kemenangan. Tak hanya perlu diajari untuk merayakannya dengan penuh rasa syukur, mereka juga harus dijaga agar tidak lalai dan menganggap enteng usaha-usaha yang telah ia lakukan.
Tekankan bahwa setiap sesi latihan yang ia lakukan dengan fokus, dan disiplin juga sangat berpengaruh dalam kemenangan yang ia raih saat ini. Jadi ia akan tetap menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak meremehkan nilai-nilai integritas maupun disiplin dalam berolahraga.
5. Ajari anak menerima kritik dengan baik
Kritik adalah bagian alami dari olahraga, tetapi banyak anak yang gagal menerima hal ini lalu berakhir dengan mental yang tertekan. Jadi penting untuk mengajari mereka bahwa kritik adalah masukan yang bisa membantu permainannya lebih berkembang.
Sampaikan pada mereka bahwa dalam setiap kritik ada sudut pandang positif, yang meski mungkin tidak menyenangkan untuk didengar, tapi bisa jadi itu yang bisa membantunya menjadi atlet yang lebih baik lagi.
Hal itu tidak hanya akan membantu menyempurnakan kemampuan anak dalam berolahraga. Tapi juga membangun mentalnya menjadi pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Mudah dan Sehat, Ini 5 Hal Tentang Olahraga Skipping yang Perlu Kamu Tahu
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!