Share This Article
Hidup dalam kemewahan sejak lahir terkadang membuat beberapa anak menjadi kurang empati terhadap sesamanya. Perlu diketahui, rasa empati ini memang seharusnya ada dan diajarkan pada anak sejak dini agar terbentuk karakter yang peduli dengan sesama.
Namun, terkadang rasa empati sulit diterapkan dalam kehidupan, tidak terkecuali pada anak artis yang sejak lahir bergelimang harta. Nah, untuk mengetahui cara tepat untuk mengajarkan anak rasa empati, berbagi, dan peduli pada sesama yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Anak Suka Memukul? Simak, Begini Tips Mudah Mengatasinya!
Apa itu rasa empati?
Dilansir dari Zero to Three, empati adalah kemampuan untuk membayangkan bagaimana perasaan orang lain dalam situasi tertentu dan merespons dengan hati-hati.
Hal ini merupakan keterampilan yang sangat kompleks untuk dikembangkan. Mampu berempati dengan orang lain berarti bahwa seorang anak memahami bahwa dia adalah individu yang terpisah.
Selain itu, anak juga memahami bahwa orang lain dapat memiliki pikiran dan perasaan yang berbeda dari miliknya. Beberapa tanda seorang anak memiliki empati, di antaranya:
- Mengenali perasaan umum yang dialami kebanyakan orang, seperti kebahagiaan, terkejut, amarah, kekecewaan, dan lainnya.
- Mampu melihat situasi tertentu dan membayangkan bagaimana perasaan saat terjadi pada dirinya.
- Dapat membayangkan respons apa yang mungkin sesuai atau menghibur dalam situasi tertentu.
Bagaimana cara mengajarkan empati pada anak dengan tepat?
Belajar empati harus dilakukan sejak masa kanak-kanak agar perasaan tersebut bisa terbentuk semakin kuat saat menjadi orang dewasa. Beberapa tips tepat untuk mengajarkan anak-anak untuk berempati, berbagi, atau peduli pada sesama, antara lain sebagai berikut:
Contohkan cara menghargai perasaan
Pertama, jika memungkinkan kamu bisa menunjukkan kehangatan dan empati terhadap anak.
Perlu diketahui, anak-anak umumnya akan mengamati orang lain untuk mempelajari cara-cara dalam berperilaku dan berinteraksi. Sebagian besar perilaku anak dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya.
Karena itu, kamu bisa menjadi panutan yang baik dengan mengakui dan menghargai perasaan orang lain, serta menunjukkan pengertian atau simpati ketika seseorang sedih, kesal, tertekan, frustasi, maupun membutuhkan bantuan.
Saat anak menunjukkan emosi negatif, akui apa yang dirasakannya. Namun, berikan pengasuhan sampai anak memberi tanda sudah siap untuk pindah ke hal lainnya. Hal ini dikarenakan, anak pada dasarnya membutuhkan bantuan untuk memahami apa yang dirasakannya.
Hubungkan perasaan, pikiran, dan perilaku
Cara kedua agar anak bisa belajar empati pada orang lain adalah ketika berbicara tentang perasaan, hubungkan dengan perilaku sehingga anak bisa memahami sebab dan akibat. Mengajari anak-anak tentang sebab akibat dapat dilakukan melalui cerita, sandiwara, atau membaca buku.
Bicaralah dengan anak-anak tentang pikiran, perasaan, dan perilaku karakter. Tanyakan pada anak, apa yang akan dilakukan karakter ketika merasakan sesuatu. Setelah itu, hubungkan skenario ini dengan pengalaman anak.
Misal, jika karakter sedang sedih karena merindukan orang tua maka hubungkan perasaan tersebut saat anak juga mengungkapkan hal serupa. Hal ini akan membantu anak lebih jelas memahami hubungan antara perasaan, pikiran, dan perilaku.
Untuk anak yang lebih besar, seperti berusia lima tahun ke atas, mintalah untuk masuk ke dalam pikiran atau mengambil perspektif dari anak atau orang dewasa lain.
Contohnya, bagaimana perasaan orang tersebut? Mengapa orang tersebut kesal? Apa yang bisa dilakukan untuk orang tersebut?
Sabar dalam membangun empati anak
Terakhir, orang dewasa termasuk keluarga dan orang di lingkungan sekolah harus fokus dan sabar untuk bekerja sama dalam membangun empati pada anak. Jika anak sedang berada di sekolah dengan teman-temannya, cobalah untuk membantu mengajarkan empati.
Salah satunya adalah dengan menyoroti bagaimana cara bersikap baik dan dampaknya seperti mendapatkan manfaat bagi semua orang di sekitar. Hal ini akan mendorong lebih banyak jenis perilaku yang sama di masa depan.
Keterampilan empati yang kuat dapat menyiapkan anak-anak untuk sukses dalam hidup. Karena itu, orang tua, guru, dan bahkan saudara kandung dapat memainkan peran penting dalam membantu satu sama lain dalam mencapai kesuksesan pembentukan karakter pada anak.
Baca juga: Anak Trauma BAB? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya Moms
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!