Share This Article
Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya hidup dengan rukun. Baik dalam bermain dan belajar selama masa pertumbuhan. Namun kenyataannya ketika memiliki dua anak atau lebih, orang tua akan dihadapkan dengan situasi yang disebut sibling rivalry.
Apa itu sibling rivalry?
Sibling rivalry bisa dikatakan sebagai bentuk persaingan anak-anak untuk mendapat perhatian orangtua. Hal ini dapat terjadi bahkan sebelum anak kedua dilahirkan.
Sibling rivalry dapat berlanjut ketika anak-anak tumbuh dan menyebabkan mereka bersaing dalam berbagai hal. Mulai dari mainan hingga berbagai kegiatan lain.
Fenomena ini dapat dialami oleh saudara kandung, saudara tiri, maupun saudara angkat. Bila berlangsung terus-menerus kondisi ini tentunya dapat memicu stres, baik pada orang tua maupun anak.
Penyebab sibling rivalry
Pertengkaran tentunya hal yang wajar terjadi di dalam sebuah keluarga. Bukan hanya orang tua, anak-anak pun bisa bertengkar terutama dengan saudara kandungnya. Pertengkaran pada anak bisa dipicu oleh beberapa faktor misalnya:
- Mengalami perubahan besar dalam hidup. Beberapa peristiwa besar seperti perceraian, pindah rumah, atau memiliki anak yang baru lahir dapat mempengaruhi perilaku orang tua maupun anak. Pada anak, umumnya hal ini memicu terjadinya sibling rivalry.
- Usia dan tahapan. Ketika anak-anak memiliki jarak usia yang terlalu dekat atau terlalu jauh ia bisa lebih sering bertengkar dengan saudaranya. Terutama bila kedua anak sedang berada pada usia di bawah 4 tahun.
- Rasa cemburu. Kecemburuan antara kakak dan adik umum terjadi karena orang tua lebih sering melindungi adik.
- Kurangnya keterampilan menyelesaikan masalah. Ketika orang tua sering memperlihatkan situasi bertengkar, anak-anak mungkin dapat menyerap hal itu. Ini juga yang membuat mereka kesulitan mencari solusi untuk memecahkan masalah.
- Dinamika keluarga. Ketika terdapat satu anak yang diperlakukan berbeda karena punya kebutuhan khusus atau penyakit berat, anak lainnya bisa mengalami perbedaan perlakuan yang sangat jelas.
Kondisi sibling rivalry pun dapat diperparah bila orang tua sering melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
- Terus-menerus memuji salah satu anak
- Lebih memperhatikan kebutuhan dan minat satu anak dibanding yang lain
- Lebih banyak mengkritik salah satu anak
Ciri-ciri terjadinya sibling rivalry
Pada setiap tahap perkembangan anak, bentuk pertengkaran atau persaingan yang terjadi dapat berbeda-beda. Anak di bawah usia 9 tahun dapat menunjukkan tanda-tanda sibling rivalry ketika berperilaku seperti berikut:
- Berkelahi secara fisik maupun verbal
- Menuntut perhatian
- Melakukan tindakan reaktif seperti tantrum, mengompol, atau berbicara seperti bayi.
- Merasa frustasi
Sementara, anak-anak dengan usia lebih tua dari 9 tahun mungkin berperilaku seperti berikut untuk menunjukkan persaingan dengan saudaranya:
- Berdebat terus menerus
- Bersaing untuk mendapatkan teman, nilai atau dalam berolahraga.
- Melampiaskan rasa frustasi pada benda, hewan peliharaan, atau orang lain
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kasus sibling rivalry sangat rentan terjadi ketika orang tua memiliki anak yang baru lahir. Ketika bertemu dengan bayi, beberapa anak yang lahir duluan dapat mengalami sibling rivalry dan menunjukkan perilaku seperti:
- Menunjukkan rasa marah pada bayi (bisa dengan cara memukul, menendang, meninju, atau menggigit)
- Meminta bayi untuk kembali ke dalam perut atau kembali ke rumah sakit
- Menuntut lebih banyak perhatian saat orang tua sedang memegang bayi
Tips menghadapi sibling rivalry
Sibling rivalry bukanlah fenomena buruk. Di sisi lain, hal ini justru dapat mengajari anak-anak menyelesaikan masalah.
Orang tua juga tidak bisa memaksa anak-anak untuk selalu rukun, tapi orang tua bisa mengajari mereka agar terampil dalam memecahkan masalah dan bekerja sama.
Nah, ketika dihadapkan dengan anak yang mengalami sibling rivalry, berikut ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Jadilah teladan. Anak seringkali meniru bagaimana orang tuanya bersikap. Begitu pula ketika menyelesaikan masalah. Kemungkinan besar anak dapat meniru gaya orang tuanya.
- Jangan membandingkan anak. Membandingkan kemampuan anak satu dengan yang lain dapat membuat mereka merasa terluka. Untuk itu, hindari membandingkan perbedaan anak di depan mereka.
- Jangan libatkan diri dalam pertengkaran anak. Ketika anak-anak bertengkar arahkan mereka memecahkan masalah yang mereka hadapi. Juga ajak mereka membuat solusi yang akan adil bagi kedua belah pihak.
- Dengarkan kedua belah pihak. Sesekali, anak mungkin merasa kesal dengan saudara kandungnya. Biarkan mereka mengungkapkan kekesalannya dan dengarkanlah baik-baik.
- Luangkan waktu bersama anak-anak. Pastikan bahwa mereka merasa dicintai.
- Hindari situasi yang dapat menyebabkan kecemburuan. Misalnya memberikan barang secara tidak adil di depan anak-anak.
- Pujilah dan berikan anak apresiasi. Kedua hal ini sangat penting untuk membangun kepercayaan diri pada anak.
Itulah beberapa informasi umum seputar sibling rivalry. Bila situasi sibling rivalry berlangsung terus menerus dalam kurun waktu yang lama, ada baiknya meminta bantuan dari tenaga profesional.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!