Share This Article
Di Indonesia bukan hal asing jika melihat bayi yang baru dilahirkan dijemur langsung di bawah sinar matahari. Namun, sebenarnya apa manfaatnya dan apakah ada cara menjemur bayi yang perlu diperhatikan?
Nah, agar lebih memahami manfaat menjemur bayi dan agar tidak salah cara menjemur bayi, yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa manfaat menjemur bayi?
Sinar matahari dibutuhkan tubuh untuk sintesis vitamin D pada kulit, termasuk pada bayi. Yang artinya bayi perlu terpapar sinar ultraviolet B tingkat rendah atau UVB.
Kebutuhan vitamin D ini dikaitkan dengan efek terapeutik pada penyakit kelainan tulang yang disebut rickets. Penyakit ini terjadi karena kurangnya vitamin D, kalsium dan fosfat.
Penyakit rickets menyebabkan tulang lemah, berjalan terlambat, kaki tertekuk, dan pergelangan tangan atau pergelangan kaki bengkak. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan gagal tumbuh, cacat atau patah tulang, pneumonia dan kejang.
Selain itu, membiarkan bayi terpapar sinar matahari tidak langsung juga dilakukan untuk terapi bayi kuning. Menjemur bayi selama 10 menit dua kali sehari dipercaya bisa menjadi terapi untuk bayi kuning ringan.
Itu sebabnya membiarkan bayi terkena sinar matahari masih menjadi pilihan. Atau di Indonesia akrab disebut dengan menjemur bayi.
Meski begitu, menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, belum ada penelitian pada anak untuk menentukan tingkat paparan sinar matahari yang dibutuhkan untuk sintesis vitamin D yang memadai.
Menjemur bayi dan kanker kulit
Meski menjemur bayi dikaitkan dengan proses sintesis vitamin D, ada pertimbangan lain yang harus waspadai, yaitu potensi atau risiko terkena kanker kulit.
Pada 1940 lalu, kasus kanker kulit meningkat. Dilanjutkan pada 1970 kanker kulit menjadi epidemik. Dari sana para ilmuwan menyadari adanya dampak negatif dari sinar matahari.
Menyusul dua hal tersebut, mulailah bermunculan artikel yang menyebutkan jika bayi yang terpapar sinar matahari langsung berisiko mengembangkan kanker kulit melanoma dan kanker lainnya di usia lanjut.
Penentuan risiko kanker kulit ternyata berpengaruh pada seberapa dini seorang bayi mulai terpapar matahari. Oleh karena itu cara menjemur bayi pun menjadi lebih diperhatikan.
Cara menjemur bayi yang benar perlu dilakukan demi mengurangi risiko terjadinya kanker kulit pada sang bayi di kemudian hari.
Bagaimana cara menjemur bayi yang benar?
Salah satu tips cara menjemur bayi yang benar adalah menggunakan tabir surya, sekitar 15 hingga 20 menit sebelum terpapar sinar matahari langsung. Selain itu, berikut beberapa tips cara menjemur bayi lainnya yang bisa dilakukan:
- Menjemur bayi dapat dilakukan di tempat teduh dan dilakukan sebelum pukul 10.00 pagi.
- Lindungi bayi dengan kacamata hitam dan juga topi.
- Jangan lupa gunakan tabir surya setidaknya SPF 15, dan oleskan kembali setiap beberapa jam, jika Moms akan mengajak bayi berkegiatan di luar rumah
- Cara menjemur bayi lain yang perlu dilakukan adalah memakaikan baju, agar paparan sinar matahari tidak terlalu berlebihan menyerap pada kulit bayi
Hal lain yang perlu diwaspadai
Jika anak berisiko tinggi terkena kanker kulit melanoma, sebaiknya orang tua memiliki bekal yang cukup mengenai paparan sinar matahari yang aman.
Bayi berusia kurang dari 6 bulan sebaiknya terhindar dari paparan langsung sinar matahari. Berikut beberapa kondisi yang membuat Moms harus lebih berhati-hati terhadap paparan sinar matahari:
- Berkulit putih atau coklat muda
- Terdapat bintik kulit atau berambut pirang
- Memiliki banyak tahi lalat
- Memiliki masalah kulit yang berkaitan dengan kondisi medis tertentu
- Ada anggota keluarga dengan riwayat kanker kulit
- Berada di negara dengan sinar matahari yang sangat terik
Demikian informasi tentang cara menjemur bayi yang benar. Semoga bisa membantu Moms melindungi Si Kecil dari risiko kanker kulit, namun tetap bisa mendapatkan manfaat sintesis vitamin D, ya.
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan anak? Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!