Share This Article
Bermain peran sebenarnya sudah sejak dulu dipraktekan oleh anak-anak secara langsung. Di era game online seperti sekarang bermain peran pun dimainkan secara virtual di sejumlah platform sosial media dan dinamai role-play games (RPGs). Seperti apa definisi roleplay dan adakah dampak baik dan buruknya bagi perkembangan anak?
RPGs belakangan menjadi topik pembicaraan setelah viralnya video seorang ayah yang tengah memarahi anak perempuannya yang masih kecil karena ketahuan bermain roleplay. Diberitakan, sang ayah marah karena si anak bermain RPGs yang tidak sesuai dengan usianya dan bermain dengan orang yang tidak dikenalnya.
BACA JUGA: Tips Mudah Bikin Rumah Aman untuk Balita dan Anak Bermain Seharian
Definisi Roleplay dan Cara Memainkannya
Menurut Yardley, definisi roleplay adalah frasa yang digunakan untuk menjelaskan suatu aktivitas di mana melibatkan partisipan atau pemain (roleplayer) yang kemudian berperan atau menirukan suatu tindakan dan suatu kondisi.
Cara bermainnya adalah roleplayer menirukan persona dari karakter yang dipilihnya. Jika dulu anak-anak bermain peran dengan menirukan tokoh atau profesi seorang guru dan murid-muridnya, dokter dan pasiennya, koki dan pembelinya, atau sebuah keluarga lengkap yang terdiri dari ayah, ibu, kakak dan adik. Namun RPGs masa kini menawarkan karakter seperti anggota K-Pop, tokoh anime yang menjadi idola, hingga selebriti Hollywood maupun Korea Selatan.
Sementara aturan mainnya yakni, roleplayer harus dapat menirukan sikap, cara bicara, hingga aktivitas yang dilakukan oleh tokoh yang dipilih. Ada aturan bermain yang harus ditepati yakni harus dapat bermain melalui teks tanpa mengungkap jati dirinya yang asli.
Dengan tidak diungkapkannya identitas asli si pemain, ini memungkinkan anak kecil yang bermain roleplay dapat memilih karakter orang dewasa dan sebaliknya, orang dewasa bisa menjadi karakter anak-anak atau tokoh yang usianya lebih muda.
Istilah dan Artinya dalam Permainan Roleplay
Sama seperti game-game online lainnya RPGs juga memiliki istilah-istilah yang harus dipahami oleh para roleplayer-nya. Istilah-istilah tersebut seperti dilansir dari berbagai sumber yakni:
- Chara: karakter
- Original character of roleplayer (OCRP): karakter asli
- Role-play Intl: RP internasional
- Role-play ina: RP Indonesia
- Ganchar: ganti chara
- JB: join bareng
- Newbie: pemula
- Wb: welcome back
- Kam: welcome
- Lsb: like, share back
- Lb: like back
- Sfr: send friend request
- Fl: friend list
- Ddk: daddy king
- Bbg: baby girl
- Bbb: Baby boy
- RPRL: mengajak teman RP untuk ketemu di dunia nyata.
Dan masih banyak istilah lainnya.
Bermain RPGs Dikaitkan dengan Kenakalan Remaja?
Di jaman serba melek internet ini kita memang tidak bisa menghindari segala aktivitas yang bersifat online bahkan bermain sekaligus. Tidak terkecuali bermain RPGs karena didukung kemudahan akses ke sejumlah platform sosial media. Roleplay sendiri dapat dimainkan di platform seperti Twitter, Telegram, Line, Instagram dan lainnya.
Melansir penelitian bertajuk ‘Role-play Games (RPGs) for Mental Health (Why Not?): Roll for Initiative’ permintaan akan permainan RPGs mengalami peningkatan pesat saat pandemi COVID-19 dua tahun silam. Salah satu yang meningkat yakni game “Dungeons & Dragons”.
Hal ini dikarenakan, pandemi mengharuskan masyarakat untuk lebih banyak melakukan aktivitas dari rumah saja, tidak terkecuali bermain. Pandemi yang berdampak buruk bagi kesehatan mental membuat banyak orang memilih mengatasinya dengan bermain game online, tidak terkecuali bermain RPGs.
Awal-awal kemunculan RPGs “Dungeons & Dragons” dikaitkan dengan kenakalan remaja dan sikap amoralitas mereka, tanpa bisa dibuktikan. Namun sejumlah penelitian akhirnya berhasil membuktikan bahwa tidak ada perbedaan kondisi depresi dan kepribadian antar mereka para pemain regular RPGs ‘D&D’ dengan kelompok kontrol yang tidak bermain game tersebut.
Manfaat Positif dari Bermain RPGs
- Meningkatkan keterampilan penalaran dalam memecahkan masalah.
- Dapat meningkatkan kemampuan membangun persahabatan dan interaksi sosial.
- Meningkatkan empati terhadap orang lain yang mungkin memiliki perbedaan gaya hidup dan penampilan dan cara berpikir.
- Meningkatkan ketrampilan berpikir kritis dan strategis untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Dampak Buruk dari Bermain Roleplay
Jika tidak dimainkan dengan tepat, RPGs juga bisa menimbulkan dampak yang buruk, seperti:
1.Membuat ketagihan
Roleplayer bisa menghabiskan waktunya hingga berjam-jam untuk terus bermain RPGs, ini tentu akan mengganggu bahkan mengabaikan aktivitas offline-nya.
2.Hanyut dalam karakternya di dunia maya
Pemain roleplay khususnya yang cenderung tidak puas dengan kualitas kehidupannya di dunia nyata akan lebih tertarik atau bahkan terjebak dengan karakter barunya di permainan.
Mereka bisa saja memilih meninggalkan kehidupan sosialnya di dunia nyata untuk mengembangkan karakter mereka di permainan. Atau bisa juga muncul di kehidupan sosial yang nyata namun tetap mengadopsi karakter mereka di permainan karena membuatnya lebih nyaman.
BACA JUGA: Studi Terbaru: Screen Time dan Aktivitas Fisik Pengaruhi Mental Anak saat Pandemi
Bermain roleplay baik di jejaring sosial ataupun di kehidupan nyata, orang tua harus tetap mengawasi karena potensi munculnya dampak negatif tetap akan ada. Orang tua harus tetap memberi batasan kapan anak boleh bermain dan kapan harus berhenti untuk berinteraksi sosial di kehidupan nyatanya.
Jangan hanya karena anak menjadi anteng lalu dibebaskan bermain sepuasnya. Permainan yang melibatkan interaksi langsung dengan orang lain khususnya teman sebaya walau bagaimanapun akan memberi pengalaman yang baik bagi anak. Demikian informasi seputar definisi roleplay serta manfaat dan dampak buruk yang bisa ditimbulkan jika tidak bijak memainkannya.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!