Share This Article
Sebagian besar anak-anak mulai belajar membaca saat berusia 6 dan 7 tahun. Sementara itu, menurut Healthline sejumlah anak lainnya juga sudah memiliki keterampilan membaca sejak usia 4 atau 5 tahun. Sebenarnya di usia berapa sebaiknya anak belajar membaca?
Pada dasarnya, tidak ada jawaban mutlak untuk hal tersebut. Ini karena kemampuan setiap anak berbeda. Namun otak berkembang lebih cepat sejak anak lahir setelah berusia 3 tahun.
Rentang waktu tersebut dianggap menjadi saat ideal untuk memelajari keterampilan bahasa dasar, termasuk membangun kosakata dan memahami tata bahasa.
Pengenalan tentang membaca
Sebelum masuk ke belajar membaca, anak tentu saja harus dibiasakan terlebih dahulu. Dari hal yang paling sederhana, yaitu pengenalan huruf atau melek huruf.
Mengenalkan huruf bisa dilakukan sejak balita. Baru kemudian orang tua menjalankan tahapan membaca untuk anak.
Tapi, mengenalkan anak pada huruf juga perlu waktu dan trik tersendiri, lho. Berikut beberapa tips agar balita mulai mengenali huruf:
- Mengenalkan anak pada buku. Sejak balita atau bahkan sejak bayi, orang tua sudah bisa mengenalkan anak pada buku. Biasakan anak melihat buku, membuka dan membalik halamannya agar terbiasa melihat huruf yang tercetak di sana.
- Melihat dan mengenali. Banyak buku-buku yang dibuat khusus untuk pengenalan huruf. Bukan buku yang penuh dengan tulisan, tapi dihiasi dengan gambar-gambar lucu agar menarik minat si Kecil. Dengan begitu, anak akan terbiasa melihat huruf yang ada di buku.
- Memahami. Walau belum dapat membaca, tetapi kata yang didampingi dengan visual berupa gambar lucu, akan memancing anak untuk menirukan tindakan yang mereka lihat. Nantinya anak akan terbiasa dan paham dengan isi buku tersebut.
- Perilaku membaca. Membacakan buku untuk anak dapat membantunya memahami isi buku. Anak tak jarang ikut menirukan kata-kata yang orang tua bacakan. Ini memancing minat anak untuk membaca.
Tahapan belajar membaca yang penting untuk anak
Sebelum lancar membaca, ternyata ada tahapan-tahapan tertentu yang perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Seperti yang dikatakan konsultan pendidikan, Pat Wolfe, Ed.D.
“Bisakah anak-anak mendengar kata berima? Apakah mereka tahu bahwa coretan yang tertulis mewakili bunyi ketika mereka bicara?,” ungkapWolfe, seperti dilansir Web MD.
Nah sebelum membaca, anak perlu menguasai keterampilan dasar yakni mengenal bunyi dan merangkai huruf. Berikut tahapan-tahapan anak belajar membaca sesuai dengan usia mereka.
Usia 4-5 tahun
Dalam tahap ini disebut keterampilan pra-membaca. Anak-anak baru memelajari:
- Ganti kata-kata dalam pola berima
- Menuliskan beberapa huruf
- Mengucapkan kata-kata sederhana
- Mengembangkan kosa kata
Usia 6-10 tahun
Di sini anak-anak sudah bisa mengenali huruf dan merangkainya, kemudian belajar untuk:
- Membaca buku sederhana, biasanya saat berada di pertengahan kelas satu sekolah dasar dan sudah mengetahui sekitar 100 kata umum
- Memahami huruf mewakili suara dan membentuk kata
- Bisa memahami berbagai jenis cerita dan membicarakan karakter, latar dan peristiwa dalam cerita yang telah dibaca
- Mengingat nama dan suara dari semua huruf, diikuti dengan mengenali semua bentuk huruf, termasuk dalam bentuk kapital atau tidak
- Sudah bisa membaca mandiri dan lancar
- Menemukan dan mengenali kata-kata asing saat membaca
Usia 11-13 tahun
Bisa membaca bukan berarti proses belajar membaca selesai, karena seiring bertambahnya usia, kemampuan membaca anak juga perlu ditambah. Di fase ini anak akan belajar untuk:
- Membaca untuk mendukung hobi dan minatnya
- Membaca untuk pelajaran di sekolah
- Lebih memahami dengan lengkap apa yang mereka baca
- Mulai membaca buku fiksi, non-fiksi, termasuk majalah dan surat kabar
Tips belajar membaca untuk balita
Merasa bingung mulai dari mana untuk mendampingi anak belajar membaca? Berikut 10 tips yang Moms bisa lakukan untuk mengajari anak membaca sejak balita:
1. Membaca bersama
Dengan membaca bersama, anak akan terbiasa dengan aktivitas tersebut dan menjadi lebih familiar dengan huruf dan kata. Nantinya, anak menjadi lebih siap untuk belajar membaca.
2. Interaktif saat membaca
Membaca bersama bukan hanya sekadar membacakan cerita, tapi juga membangun pemahaman anak. Salah satu caranya yakni dengan menanyakan kelanjutan cerita di dalam buku.
Pada saat itu, Moms bisa sekaligus mengenalkan kosakata baru pada anak, yang nantinya akan ia pahami setelah bisa membacanya sendiri.
3. Bunyi dan kombinasi huruf
Membaca tidak harus dari buku, bisa dari mana saja. Misalnya dari kombinasi huruf yang ada di kotak sereal favoritnya.
Dengan mengenalkan huruf di mana saja, anak akan memahami bahwa membaca adalah hal dasar yang perlu dikuasai dan untuk mengetahui apa yang tertulis di sekitarnya.
4. Bermain dengan huruf dan kata
Lakukan dengan menyenangkan dan jangan terlalu memaksa. Misalnya di perjalanan pulang sekolah, ajak anak untuk menebak huruf yang terlihat di papan nama sebuah toko mainan. Perlahan anak akan terbiasa dengan bentuk dan bunyi huruf atau kata.
5. Bermain balok fonetik
Ini adalah balok dengan beberapa huruf di dalamnya, yang dapat disusun menjadi sebuah kata. Moms bisa memainkannya bersama anak untuk mengenal huruf dan kata baru.
6. Mengandalkan teknologi
Eits, jangan keburu senang, Moms. Memang benar, gadget canggih dapat memudahkan cara belajar. Tapi American Psychological Association tidak merekomendasikan media digital untuk anak berusia di bawah 18 hingga 24 bulan.
Penting juga untuk membatasi waktu bermain gadget tidak lebih dari satu jam setiap hari untuk anak 2-5 tahun. Gunakan teknologi sebaik mungkin untuk mengajarkan anak belajar, misalnya menggunakan aplikasi mengenalkan huruf dan kata.
7. Belajar membaca sambil menulis
Jika sudah di tahap mengenali semua huruf dengan lancar, Moms bisa meminta anak untuk menuliskan nama mereka sendiri. Ini akan menunjukkan seberapa anak memahami cara merangkai huruf menjadi kata.
8. Memberi label
Jika anak sudah bisa menulis namanya sendiri, ajak anak untuk menulis nama-nama barang di sekitarnya dan menempel label di barang tersebut, agar si Kecil mengingatnya.
9. Menyanyikan lagu
Lagu yang berisikan cara belajar membaca, seperti mengeja kata banyak tersedia. Ini bisa menjadi media anak lebih mengenal kata.
10. Mengajarkan rima
Rima atau pengulangan bunyi pada kata akan memperkaya pengetahuan kata-kata untuk anak. Cobalah tanyakan rima pada kata tertentu dan tanyakan kata berima yang mungkin asing untuk anak, sekaligus menjelaskan makna kata tersebut.
Demikian penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk anak mulai belajar membaca dan juga tips mengajarkan membaca untuk anak.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!