Share This Article
Kasih sayang merupakan kebutuhan emosional yang harus diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Pasalnya, dukungan emosional dari ibu dapat memengaruhi tumbuh kembang anak agar ia bisa memiliki citra diri positif.
Namun, bagaimana jadinya jika seorang ibu kurang memberikan kebutuhan emosional kepada anak? Ini bisa menyebabkan si Kecil mengalami mother wound lho, Moms.
Baca juga: 7 Tips Mengasah Kecerdasan Sosial Anak, Moms Harus Tahu!
Mengenal apa itu mother wound?
Mother wound dapat terjadi ketika secara emosional anak-anak kurang mendapatkan sosok ibu. Secara fisik, ibu memang hadir bagi anak-anaknya, namun tidak hadir secara emosional.
Melansir dari laman Psychology Today, kondisi ini biasanya menggambarkan kurangnya hubungan yang dibangun antara ibu dan anak, yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Di sisi lain, hal tersebut juga merupakan cerminan mengenai bagaimana seseorang memperoleh suatu pola asuh tertentu dengan pola asuh yang diberikan kepada anaknya.
Mother wound bukanlah merupakan diagnosis khusus. Baik anak laki-laki ataupun perempuan bisa merasakan dampak dari ‘kurangnya sosok ibu’ yang menyebabkan mother wound. Akan tetapi, mother wound lebih sering dikaitkan dengan anak perempuan.
Siapa saja yang bisa mengalami mother wound?
Kepercayaan yang ditanamkan oleh seorang ibu pada anak-anaknya tidak hanya memengaruhi masa kanak-kanak saja, tetapi juga berdampak pada hubungan di masa depan.
Dalam arti, seorang anak yang memiliki mother wound dapat mewariskan hubungan ini pada anak-anak mereka sendiri di kemudian hari.
Beberapa kondisi dari sisi seorang ibu yang dikatakan bisa menyebabkan mother wound pada anak-anak di antaranya adalah:
- Seorang ibu memberikan dukungan serta memerhatikan kebutuhan fisik anak, namun tidak memberikan kasih sayang, perhatian, serta rasa aman
- Seorang ibu tidak memberikan empati untuk menghadapi emosi anak serta tidak membantu anak untuk mengelola emosi
- Tidak memperbolehkan anak untuk mengekspresikan emosi negatif
- Seorang ibu yang sangat kritis terhadap anaknya
- Mengharapkan anak-anak memenuhi kebutuhan fisik atau emosional mereka sendiri
- Ibu tidak hadir bagi anak-anaknya karena disibukkan dengan kepentingannya sendiri. Perlu diingat bahwa, ibu yang bekerja bukan berarti akan menyebabkan mother wound
- Mengalami suatu kondisi kesehatan mental
- Mengalami kecanduan alkohol atau kecanduan narkoba
Ciri-ciri orang yang mengalami mother wound
Orang dewasa yang mengalami mother wound seringkali mengingat masa kecil yang dialaminya. Beberapa ciri-ciri dari mother wound di antaranya adalah:
- Merasakan tidak pernah mendapatkan penerimaan atau persetujuan dari ibu
- Kekhawatiran mengenai merasa tidak dicintai oleh ibu sendiri atau tidak dicintai seperti saudara kandung atau anggota keluarga lainnya
- Merasa gugup atau tidak nyaman ketika berada di sekitar ibu
- Kesulitan membangun hubungan secara emosional dengan ibu
- Selalu berusaha menjadi lebih baik atau sempurna untuk memperoleh penerimaan serta perhatian dari ibu
Dampak dari kondisi mother wound
Berdasarkan sebuah studi, pola asuh yang diberikan oleh orang tua dapat memengaruhi perilaku anak. Hasil studi menunjukkan bahwa, gaya pengasuhan otoritatif efektif bagi anak.
Orang tua yang mengadopsi gaya pengasuhan ini memberikan banyak dukungan serta kasih sayang kepada anak.
Moms, seorang anak yang mengalami mother wound dapat merasa bahwa dirinya tidak lengkap. Ciri-ciri perasaan yang telah disebutkan diatas juga dapat berimbas negatif pada diri si Kecil di kemudian hari.
Beberapa dampak akibat mother wound bagi anak yang penting untuk diperhatikan yakni:
- Tingkat kepercayaan diri yang rendah
- Kurangnya kesadaran emosional
- Anak-anak dapat mengalami kesulitan dalam membangun atau menjaga hubungan positif
- Tanpa kemampuan untuk mengelola perasaan, anak-anak dapat merasa kesulitan untuk mengontrol emosi atau perasaan di kemudian hari
Baca juga: Faltering Growth Jangan Diabaikan, Waspadai Dampak yang Bisa Ditimbulkan!
Bagaimana cara menangani mother wound?
Jika tidak ditangani, mother wound dapat berdampak pada anak-anak hingga dewasa. Maka dari itu, kondisi ini perlu ditangani dengan tepat.
Di sisi lain, menangani mother wound dengan cara yang tepat juga bisa membantu membebaskan orang dewasa dari dampak negatif yang dialaminya.
Berikut ini adalah cara menangani mother wound yang penting untuk diketahui:
1. Mengekspresikan perasaan sendiri
Cara pertama untuk menangani kondisi ini adalah dengan mengekpresikan rasa sakit yang dirasakan. Ini bisa dilakukan dengan cara menulis atau melukis.
2. Cintai diri sendiri
Belajar untuk mencintai diri sendiri dapat menciptakan gambaran emosional dan mental yang positif mengenai kehidupan. Dengan melepaskan konsep masa lalu yang dikembangkan oleh diri sendiri, kita bisa menciptakan citra diri kita menjadi lebih positif.
Sebaiknya, janganlah terlalu menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Agar kamu tidak demikian, sebaiknya jadilah sahabat untuk diri sendiri.
Tak hanya itu, kamu juga perlu berhati-hati dengan perasaan yang kamu miliki. Kamu dapat mengakui perasaan yang kamu rasakan akibat mother wound, namun janganlah terlalu terjebak dengan perasaan tersebut.
3. Belajar ikhlas dan memaafkan
Menjadi seorang ibu merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Dengan memaafkan serta melepaskan perasaan negatif di masa lalu, ini dapat membantumu untuk mengembangkan harga diri serta citra diri yang lebih baik.
4. Mencari bantuan dari profesional
Jika kamu kesulitan untuk menangani kondisi ini, terapi dengan seorang profesional dapat membantumu untuk menangani mother wound.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!