Share This Article
Dunia medis menyebut kepala bayi peang sebagai flat head syndrome atau plagiocephaly. Kondisi ini terjadi ketika ada titik atau bagian yang rata di belakang atau sisi kepala si Kecil.
Kondisi ini menyebabkan kepala bayi terlihat tidak simetris. Beberapa orang menyebut kepala bayi jadi terlihat seperti jajaran genjang ketika dilihat dari atas.
Tipe kepala peang pada bayi
Ada dua tipe plagiocephaly, yaitu positional plagiocephaly dan congenital plagiocephaly.
Positional plagiocephaly atau yang juga disebut dengan deformational plagiocephaly, merupakan jenis kepala peang yang paling umum. American Academy of Family Physicians menyebut jenis ini terjadi pada 50 persen bayi.
Sementara congenital plagiocephaly atau yang juga disebut craniosynostosis merupakan bentuk cacat lahir. Si Kecil yang mengalami kondisi ini memiliki jahitan tengkorak yang menutup dengan tidak normal, akibatnya bentuk kepala pun tidak normal.
Sebuah penelitian dalam jurnal Genetics in Medicine menyebut kondisi ini terjadi pada satu dalam setiap 2.000 hingga 2.500 kelahiran.
Penyebab kepala bayi peang
Congenital plagiocephaly dipercaya terjadi ketika bayi tumbuh di dalam rahim. Kelainan ini pun biasanya terjadi di dalam keluarga dan merupakan kondisi yang kadang diturunkan.
Berdasarkan kajian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Human Genetics, lebih dari 180 sindrom, termasuk sindrom Apert dan Crouzon, dapat menjadi pemicu congenital plagiocephaly.
Sementara untuk positional plagiocephaly, penyebab umumnya adalah:
Posisi tidur
Menidurkan si Kecil dalam posisi yang sama setiap hari, misalnya berbaring dengan bagian belakang kepala atau sisi kiri dan kanan kepala di bawah dapat menghadirkan tekanan yang konsisten di bagian tengkorak yang sama pada si kecil.
Bayi memiliki risiko besar terkena kepala peang di 4 bulan pertama hidupnya. Karena di usia ini si Kecil belum mampu berguling sendiri.
Kurang tengkurap
Kepala peang pada bayi biasanya terjadi karena si Kecil terlalu lama menghabiskan waktu berbaring dengan punggungnya. Memberikan waktu yang cukup untuk bayi tengkurap saat kamu sedang mengawasinya dapat membantu untuk mengurangi risiko kondisi ini.
Potensi kepala peang pada bayi kembar
Bayi kembar bisa mengalami kepala peang, lho! Pasalnya, ketika ruang di dalam rahim terlalu sempit, risiko tengkorak si Kecil tertekan sangat tinggi.
Bayi prematur
Bayi yang lahir prematur memiliki tulang yang lebih lunak daripada yang lahir normal. Si Kecil yang prematur pun berpeluang menghabiskan waktu di rumah sakit lebih panjang, dan menghabiskan banyak waktu dengan berbaring di punggung mereka.
Lahir dengan forceps atau vakum
Instrumen penolong persalinan ini memiliki risiko membuat kepala bayi peang. Karena alat ini dapat memberikan tekanan ke tengkorak dan tulang yang lunak.
Muscular torticollis
Kondisi ini terjadi saat otot leher bayi kaku atau tidak seimbang. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh ruang yang terbatas saat masih di rahim atau si Kecil mengalami sungsang.
Karena tempat yang terbatas atau posisinya yang terbalik, maka akan sulit bagi si Kecil untuk memutarkan leher dan menggerakkan kepalanya.
Dengan demikian, si Kecil akan memilih berada dalam posisi yang sama selama di dalam rahim dan dapat menyebabkan kepalanya menjadi peang atau kelainan bentuk tengkorak lainnya.
Bisakah kepala bayi yang peang disembuhkan?
Perawatan yang dijalani untuk mengatasi kepala peang ini tergantung dari seberapa serius kondisi ini dialami oleh si Kecil dan apa penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa langkah penanganannya:
Counter-position therapy
Posisi tidur telentang memang direkomendasikan untuk mencegah kematian bayi tiba-tiba. Namun, cobalah sesekali ubah posisi tidur si Kecil.
Contohnya, jika si Kecil gemar tidur dengan posisi kiri pipinya menempel di tempat tidur, cobalah ubah posisi ini sehingga di tidur dengan posisi pipi kanannya yang menempel di kasur.
Gerakan peregangan
Jika si Kecil mengalami muscular torticollis, maka dokter akan merekomendasikan kamu berikan sedikit gerakan peregangan untuk meningkatkan beragam gerakan di leher mereka.
Molding helmet therapy
Terapi ini mengharuskan si Kecil menggunakan helm atau ikat kepala yang sudah dibentuk secara khusus. Alat ini akan bekerja secara lembut untuk membantu si Kecil mendapatkan kembali bentuk kepala yang simetris.
Menurut American Association of Neurological Surgeons, usia optimal untuk terapi ini adalah 3 hingga 6 bulan. Dibutuhkan waktu 12 minggu untuk membentuk kembali tengkorak dengan terapi ini.
Operasi untuk mengatasi kepala bayi peang
Operasi biasanya tidak dibutuhkan jika jenis kepala peang yang dialami si Kecil adalah positional plagiocephaly. Namun, langkah ini diperlukan jika jenis peangnya adalah congenital plagiocephaly.
Operasi dibutuhkan ketika jahitan tengkorak si Kecil sudah menutup dan tekanan di tengkoraknya perlu untuk dilepaskan.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang kepala bayi peang dan penyebabnya. Selalu jaga kondisi si Kecil, bahkan ketika sedang tidur untuk terhindar dari kepala peang ini, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.