Share This Article
Empati merupakan salah satu hal paling sulit diperoleh padahal menjadi bagian penting dari kecerdasan emosional. Dalam kehidupan, empati adalah sifat karakter yang sejak dini telah diajarkan pada anak-anak.
Masa dewasa yang berkembang membutuhkan keterampilan antara hubungan yang baik dengan empati. Nah, untuk mengetahui tips mengasah kemampuan empati pada anak yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Biar Tubuh Makin Sehat, Kamu Perlu Tahu Gerakan Dasar Senam Aerobik Berikut Ini
Bagaimana tips mengasah kemampuan empati anak?
Dilansir dari Parenting Science, empati adalah istilah umum di mana seseorang bisa merasakan emosi orang lain. Kondisi ini juga bisa meningkatkan rasa simpati dan perhatian pada seseorang yang rentan atau tertekan.
Beberapa orang yang sensitif akan menunjukkan peningkatan aktivitas di daerah otak di mana berhubungan dengan empati. Kesadaran yang ditingkatkan itu termasuk menjadi lebih sadar dan peka terhadap emosi orang lain.
Nah, untuk meningkatkan kemampuan empati pada anak berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.
Bicarakan apa itu empati dengan anak
Untuk mengasah kemampuan empati pada anak, orang tua harus menggunakan kata-kata yang ramah ketika mengajarkannya.
Beberapa contoh yang bisa dipakai, seperti menunjukkan kepedulian, berada di sana untuk orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan merasakan apa yang orang lain rasakan.
Aspek terpenting dari empati yang harus dipahami oleh anak kecil adalah empati bisa dimulai dengan pelukan dan kata-kata baik. Ajaran pengertian empati sejak dini bisa mendidik anak untuk lebih peka terhadap situasi dan bertindak sesuai kesadaran diri.
Ajari anak untuk menanggapi dengan empati
Ketika dihadapkan pada suatu situasi, seperti perilaku buruk teman maka anak harus diajari bagaimana caranya menanggapi dengan empati. Alih-alih membuat kesal, kamu bisa mengajarkan anak untuk menanggapi tindakan tersebut dengan rasa ingin tahu.
Biasakan anak untuk menanyakan apa yang menjadi penyebab orang dengan perilaku buruk melakukan tindakan tersebut. Perlu diketahui, konflik di antara anak-anak merupakan kesempatan besar untuk mengajarkannya cara berempati.
Salah satu manfaat besar dari empati adalah mempertimbangkan sudut pandang orang lain saat menyelesaikan konflik atau mencari jalan keluar. Karena itu, ketika anak-anak lain berperilaku buruk maka anggap situasi tersebut sebagai kesempatan untuk mengembangkan empati anak.
Model empati
Model empati untuk anak-anak bisa dilakukan dengan merayakan jika terjadi suatu hal baik atau berduka ketika hal buruk menimpa orang lain.
Ajarkan juga untuk selalu memberikan pelukan, bawakan makanan atau hadiah, atau bersama dengan orang tersebut saat merasakan sesuatu yang buruk.
Mainkan game
Cara mengajarkan empati anak bisa dilakukan dengan memainkan sebuah game. Salah satu permainannya adalah belajar membaca ekspresi wajah dan berlatih membuat atau mengenali artinya.
Kemampuan untuk memecahkan kode wajah sangat penting dan dapat dikaitkan dengan beberapa ukuran keberhasilan dan kompetensi sosial. Mengartikan ekspresi wajah orang lain bisa sangat membantu mengasah kemampuan anak untuk lebih berempati.
Bicarakan tentang situasi dan tanggapan
Cara terakhir yang dapat dilakukan adalah membicarakan tentang situasi hipotesis atau kehidupan nyata dan tanyakan pada anak perasaannya. Tanyakan pendapat anak ketika berada di situasi orang lain dan bahas cara-cara yang mungkin bisa membantu.
Saat membaca buku cerita atau menonton film, bicarakan tentang pengalaman dan perasaan karakter. Cerita fiksi dan narasi kehidupan nyata menawarkan peluang yang sangat baik untuk mengajarkan empati dan mengasah keterampilan mengambil perspektif anak.
Ketika orang tua secara aktif mendiskusikan pertanyaan tersebut, anak akan belajar banyak tentang cara pikiran orang lain bekerja. Memberikan kesempatan anak menyampaikan pendapatnya merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan pola pikir dan rasa empati.
Pelatihan emosi merupakan awal baik untuk menumbuhkan empati kognitif pada anak. Anak-anak juga mendapatkan manfaat dari permainan dan aktivitas yang mengharuskannya memikirkan apa yang dirasakan, dipikirkan, diinginkan, dan dibutuhkan orang lain.
Baca juga: Apa Perbedaan Baby Blues dan Depresi Postpartum? Simak Juga Cara Menanganinya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!