Share This Article
Generasi alpha menjadi istilah bagi generasi terbaru di mana dunia sudah sangat digital. Perlu diketahui, kebanyakan orang yang lahir sejak tahun 50-an dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai generasi dengan pemikiran, teknologi, dan atribut budaya sendiri.
Karena itu, lahirnya anak generasi alpha menjadi tantangan sendiri bagi orang tua, kaum millennial, atau yang lahir di dunia belum terdigitalisasi. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut cara mengasuh dan memahami karakteristik anak generasi alpha yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Anak Bercita-cita Jadi Youtuber Atau Influencer? Ini Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua
Apa itu anak generasi alpha?
Dilansir dari Parents.com, generasi alpha diklasifikasikan sebagai anak-anak yang lahir pada atau setelah tahun 2010. Seorang peneliti sosial di Australia, Mark McCrindle mendefinisikan lebih jelas bahwa generasi alpha adalah anak yang lahir dari 2010 hingga 2025.
McCrindle juga menyebutkan jika generasi alpha akan menjadi generasi yang paling terdidik secara formal. Hal ini dikarenakan, generasi alpha paling banyak memasok teknologi karena lahir di dunia serba digital.
Teknologi ini diketahui dapat memengaruhi kehidupan sosial anak ketika sudah dewasa. Untuk itu, dibutuhkan pengawasan dan didikan dari orang tua untuk mencegah anak menjadi kurang sosialisasi dan bergantung pada gadget.
Karakteristik anak generasi alpha
Sebelum mengetahui tips mengasuh anak generasi alpha, kamu perlu paham terlebih dahulu mengenai karakteristiknya. Beberapa karakteristik anak generasi alpha, yakni sebagai berikut:
Paham teknologi
Gen alpha akan menjadi yang pertama untuk memiliki integrasi teknologi secara mulus dalam setiap aspek kehidupannya. Diperkirakan, saat anak sudah mencapai usia 8 tahun maka keterampilan teknologi yang dimiliki sudah bisa melampaui orang tuanya.
Pembelajaran sangat dipersonalisasi
Anak generasi alpha terbiasa memiliki akses langsung ke informasi sehingga membuat model pembelajaran lama menjadi usang. Gen alpha akan belajar dengan kecepatannya sendiri dengan pengalaman belajar yang dipersonalisasi.
Media sosial menjadi cara interaksi yang dominan
Interaksi akan dilakukan oleh gen alpha melalui media sosial. Hal ini membawa serta kekhawatiran tentang privasi dan intimidasi online. Penerimaan sosial juga menjadi masalah seberapa banyak diri anak disukai secara online.
Tidak suka bermain sesuai aturan
Gen alpha tidak bisa dibatasi oleh aturan seperti generasi sebelumnya. Energi gen alpha sulit ditahan karena dunia digital sudah menghubungkan anak dengan perspektif yang membendung kebutuhan untuk mengambil kepemilikan atas diri sendiri.
Bagaimana cara mengasuh anak generasi alpha?
Tips mengasuh dan memahami karakteristik anak generasi alpha perlu diketahui agar tumbuh kembang dapat terkontrol. Beberapa tips membesarkan anak generasi alpha, antara lain sebagai berikut:
Ikuti perkembangan anak
Anak generasi alpha adalah semua tentang teknologi digital. Kebanyakan anak generasi ini sangat suka menghabiskan waktu dengan menonton video di smartphone atau sekadar bermain internet.
Ketika diberi kebebasan dalam menggunakan smartphone, terkadang hal negatif secara tidak langsung dilihat oleh anak. Untuk itu, ada baiknya sebagai orang tua agar selalu mengikuti perkembangan anak dalam menggunakan teknologi.
Jangan membiarkan anak bermain internet sendiri atau tanpa pengawasan orang tua. Sebagai orang tua, cobalah untuk membiasakan diri dengan dunia maya agar mengerti apa yang dilakukan anak.
Atur waktu bermain gadget
Sebelum kamu mengizinkan anak bermain gadget, jelaskan terlebih dahulu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilihat saat menggunakan internet atau bersosial media. Orang tua juga harus tegas pada anak agar penggunaan internet dapat terkontrol dengan baik.
Selain itu, kamu juga bisa mengatur waktu penggunaan gadget sebelum anak dapat mengaksesnya. Cara ini dapat membantu anak dalam membagi waktu antara dunia maya dan dunia nyata.
Beri tahu dampak buruk internet
Banyak hal positif yang bisa didapatkan dari internet. Namun, informasi dari internet yang sangat mudah diakses terutama oleh anak, tak bisa dipungkiri menyebabkan informasi negatif pun bisa menjadi asupan anak.
Untuk itu, kamu harus memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada anak mengenai dampak buruk internet. Beritahu juga konten online yang tidak boleh dijelajahi oleh anak karena memiliki efek tidak baik untuk perkembangannya.
Jangan terlalu memaksa anak
Waktu bermain dengan layar smartphone dan keluarga memang harus seimbang. Karena itu, pastikan anak dapat menyeimbangkan waktu dengan keluarga dan bermain internet. Namun, jangan terlalu memaksa karena hal tersebut sangat dibenci oleh anak.
Agar anak tidak merasa terlalu dipaksa, kamu bisa memberikan perhatian dan kasih sayang. Cara ini akan membantu anak merasa diperhatikan oleh orang tua dan secara sadar dapat membuatnya berkembang secara emosional.
Jalin hubungan baik dengan anak
Orang tua yang sudah paham mengenai internet harus lebih cerdas dalam mengasuh anak generasi alpha. Hal terpenting yang perlu dilakukan oleh tua dalam mengasuh anak adalah menjalin hubungan baik.
Selalu lakukan komunikasi terbuka dengan anak untuk meningkatkan hubungan yang baik. Cara ini akan membuat kamu menjadi satu-satunya orang yang dapat diandalkan dan panutan anak selama tumbuh kembangnya.
Baca juga: Anak Artis Hidup dalam Kemewahan Sejak Lahir? Begini Tips Ajarkan Empati dan Peduli Sesama
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!