Share This Article
Bau mulut pada anak umumnya terjadi saat mereka bangun tidur di pagi hari. Kondisi ini biasanya hilang dengan sendirinya, setelah mereka makan, minum, dan menggosok gigi.
Gangguan bau mulut seperti ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, Moms perlu mulai waspada jika ditemukan tanda bau mulut yang menunjukkan adanya gangguan kesehatan lebih serius pada si Kecil.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasannya di bawah ini.
Baca juga: Penting! Ini 7 Cara Menghilangkan Bau Mulut yang Mengganggu
Apa itu bau mulut pada anak?
Bau mulut atau dikenal dengan istilah kesehatan halitosis, adalah salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak.
Bau nafas yang tidak sedap ini, seringkali membuat sebagian orang tua merasa khawatir. Entah karena dianggap sebagai sebuah kondisi yang memalukan, atau adanya ketakutan akan penyakit tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari penyebab terjadinya hal ini agar dapat membantu meringankan gejala bau mulut yang terjadi pada si Kecil.
Penyebab halitosis pada anak
Mulut adalah tempat yang paling sering menjadi lokasi berkumpulnya kuman dan bakteri penyebab halitosis. Beberapa bagian yang menjadi tempat favorit mereka untuk berkembang biak adalah gigi, gusi, dan lidah.
Oleh karena itu, kebersihan mulut yang buruk adalah salah satu penyebab utama terjadinya bau mulut pada anak-anak. Adapun sebab lainnya seperti yang dilansir dari Texaschildrens, adalah:
Dehidrasi
Dehidrasi sangat bisa membuat si Kecil mengalami bau napas yang tidak sedap. Saat anak tidak minum cukup air, jumlah air liur di mulutnya akan menurun dan mengurangi kemampuan mulut membersihkan dirinya.
Akibatnya bakteri penyebab bau mulut pun akan tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Makanan berbau
Tak berbeda dengan orang dewasa, anak kecil pun bisa mengalami bau mulut jika memakan jenis makanan tertentu.
Bawang putih dan bawang bombay, adalah dua jenis makanan yang paling sering membuat mulut si Kecil menjadi bau.
Untuk mengatasinya biasakan untuk membilas mulut dengan air, atau menyikat gigi anak setelah mengonsumsi makanan berbau menyengat seperti itu.
Baca juga: Si Kecil Tidur dengan Botol Susu, Benarkah Bisa Picu Baby Bottle Tooth Decay?
Penyakit tertentu
Gangguan kesehatan seperti demam, atau infeksi saluran pernapasan, sangat mungkin menyebabkan bau mulut pada anak.
Ini terjadi karena saat hidung tersumbat, bakteri pada lendir yang berada di belakang hidung dan mulut akan menyebabkan bau tak sedap saat si Kecil bernapas melalui mulut.
Bau mulut seperti ini biasanya sembuh sendiri setelah tubuh anak pulih dari infeksi.
Cara mengatasi halitosis pada anak
Kebersihan gigi yang baik adalah cara paling efektif untuk mengatasi bau mulut. Untuk mewujudkannya, Moms perlu melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Biasakan anak menyikat gigi secara rutin
- Lakukan flossing atau membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang khusus
- Bersihkan lidah anak secara teratur
- Ajarkan anak untuk berkumur setelah makan untuk mencegah pengumpulan sisa makanan di bagian tonsil dan mengurangi kemungkinan batu amandel
- Membilas dan mencuci hidung untuk membantu bakteri di dalam hidung tidak berkembang biak
- Pastikan anak minum banyak air agar tetap terhidrasi.
Kapan harus ke dokter?
Penting untuk menyadari bahwa bau mulut pada anak bukan merupakan penyakit melainkan sebuah gejala dari gangguan kesehatan tertentu.
Jadi jika bau mulut terjadi karena kondisi medis, Moms perlu mengidentifikasi penyebabnya terlebih dahulu dengan memeriksakan si Kecil ke dokter gigi.
Jika setelah melakukan pemeriksaan dan evaluasi dokter merasa perlu penelusuran yang lebih mendalam, biasanya anak akan dirujuk ke dokter THT. Di situ biasanya dokter akan menentukan diagnosis penyakit yang lebih lanjut untuk memberikan pengobatan terbaik.
Beberapa penyakit yang umum ditandai dengan gejala bau mulut adalah sinusitis berulang, batu amandel, atau dehidrasi. Pemberian obat-obatan antibiotik juga dapat dilakukan jika penyebab bau mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!