Share This Article
Kebanyakan dari orang tua masih menggunakan cara lama untuk menghilangkan ingus saat bayi pilek. Cara yang sering digunakan adalah dengan menggunakan mulut untuk mengisap ingus bayi.
Namun, cara tersebut mungkin bukan keputusan paling cerdas dan aman yang bisa dilakukan. Nah, untuk mengetahui tips aman dalam menghilangkan ingus bayi saat pilek yuk simak penjelasan lebih lanjut berikut.
Baca juga: Mata Juling Pada Bayi: Pahami Penyebab dan Perawatan Tepat yang Perlu Dilakukan
Apakah menyedot ingus bayi dengan mulut aman dilakukan?
Saat hidung bayi tersumbat, banyak orang tua yang khawatir dan bingung cara mengeluarkan ingus dari hidung. Karena itu, cara lama biasa digunakan seperti menyedot langsung hidung bayi menggunakan mulut.
Padahal, mengisap hidung bayi dengan mulut bukanlah cara yang baik dan sehat. Dilansir dari Romper.com, semua organisme yang menyebabkan infeksi pada bayi dapat berpindah pada orang tua sehingga berisiko terkena infeksi tanpa pernah diduga.Â
Banyak cara yang lebih aman dan efektif untuk mengisap ingus bayi. Namun, pastikan untuk berbicara dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping yang mungkin dialami oleh bayi.
Tips menghilangkan ingus bayi saat pilek
Terdapat berbagai pilihan aman untuk menghilangkan ingus bayi. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan, antara lain sebagai berikut.
Gunakan bulb syringe
Alat berbentuk jarum suntik dengan ujung seperti bohlam ini biasa digunakan untuk mengeluarkan ingus pada bayi.
Caranya adalah hanya dengan memeras udara keluar dari bohlam dan sambil mempertahankan tekanan pada bohlam, letakkan ujungnya di hidung anak dan lepaskan secara perlahan.
Ketika bohlam dilepaskan, maka lendir bisa tersedot keluar dari hidung bayi. Perhatikan bahwa beberapa jenis alat suntik hidung ini dilengkapi dengan ujung yang dapat dilepas dalam berbagai jenis ukuran sehingga memungkinkan kamu menemukan jarum yang cocok.
Jika anak pilek dengan lendir sangat encer, kemungkinan besar kamu tidak memerlukan obat tetes garam. Namun, apabila lendir lebih keras maka mungkin perlu melembutkannya dengan menggunakan satu atau dua tetes larutan garam di lubang hidung sebelum memakai bulb syringe.
Pastikan untuk membersihkan bohlam di antara penggunaan dan hindari memakai bulb syringe setiap jam. Pakar medis juga setuju bahwa kamu tidak boleh menggunakannya lebih dari tiga hingga empat kali sehari untuk mencegah peradangan atau mimisan akibat iritasi.
Semprotan hidung
Semprotan hidung biasanya digunakan jika sulit membersihkan hidung bayi karena lendir yang terlalu kental atau keras untuk dikeluarkan.
Meskipun kamu bisa membeli semprotan atau tetes hidung di pasaran, namun dapat pula membuatnya sendiri di rumah dengan mencampurkan 1 cangkir air hangat dengan ¼ sendok teh garam.
Tujuan penggunaan semprotan hidung adalah untuk melonggarkan lendir. Ingatlah jika hidung bayi jauh lebih kecil sehingga tidak perlu menggunakan banyak larutan garam untuk membuatnya bekerja.
Cara menggunakannya cukup mudah, yakni mulailah dengan membaringkan bayi. Setelah itu, semprotkan obat sebanyak 3 hingga 4 tetes.
Tunggu 30 sampai 60 detik untuk memberikan waktu obat tetes bekerja, dan pastikan menjaga kepala bayi sebelum mulai menyedot hidung dengan bulb syringe.
Fokus pada hidrasi
Terkadang, lendir atau ingus pada bayi cukup sulit dikeluarkan dan menyebabkan hidung tersumbat sehingga penting untuk berfokus pada hidrasi. Pastikan untuk memberikan bayi cukup konsumsi air putih agar tetap terhidrasi.
Hidung yang tersumbat pada bayi juga bisa menyulitkannya saat menyusu pada ibu. Untuk itu, jangan biarkan hidung anak tersumbat karena dapat menyebabkan sesak napas dan ketidaknyamanan saat menyusu.
Jaga agar bayi tetap tegak
Sama halnya seperti orang dewasa, ketika bayi sedang berbaring maka mungkin akan menjadi lebih sesak. Selain waktu tidur, usahakan agar bayi selalu dalam posisi tegak agar lendir dapat keluar secara alami dari hidungnya.
Tetapi, jika bertekad menjaga bayi tetap tegak selama waktu tidur maka kamu harus duduk bersama alih-alih mengangkat kasur bayi. Hal ini dikarenakan, mengangkat kasur terutama untuk bayi dapat meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak atau SIDS.
Baca juga: Tips Membersihkan Peralatan MPASI Agar Tetap Higienis
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!