Share This Article
Bahaya madu untuk bayi terhadap beberapa masalah kesehatan ternyata tidak bisa dianggap remeh. Melansir laman kesehatan National Health Service, madu mengandung bakteri yang dapat menghasilkan racun di usus bayi.
Ya, kandungan spora bakteri Clostridium botulinum dalam madu dapat menyebabkan penyakit jika bayi menelannya.
Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan untuk memberikan madu pada bayi di bawah usia satu tahun.
Berbagai bahaya madu untuk bayi
Meskipun madu memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, namun ternyata memberikan madu pada bayi di bawah usia 1 tahun bukanlah keputusan yang bijak. Berikut beberapa bahaya madu untuk bayi:
Meningkatkan risiko infant botulism
Infant botulism merupakan penyakit botulisme pada bayi yang terjadi saat bayi menelan bakteri Clostridium botulinum dari madu.
Bakteri Clostridium botulinum diketahui dapat berkembang dan memperbanyak diri di usus bayi. Selain itu, bakteri ini mampu memproduksi racun yang berbahaya dan menyebabkan botulisme.
Padahal sebenarnya bayi berusia di bawah 1 tahun masih belum cukup kuat untuk mentoleransi bakteri tersebut.
Tanda dan gejala botulisme
Racun botulinum yang masuk ke saluran cerna bayi akan menyerang sistem saraf bayi dan menyebabkan kelemahan otot atau hipotonia. Bayi yang mengalami infant botulism akan mengalami gejala seperti:
- Lesu
- Lemas
- Sesak napas
- Malas menyusu
- Sulit menelan
- Sembelit
- Sulit membuka mata
- Mulut kering
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul dalam 12 hingga 36 jam setelah bayi menelan bakteri Clostridium botulinum. Namun, beberapa bayi dengan botulisme mungkin juga tidak menunjukkan tanda-tanda sampai 14 hari setelah paparan.
Risiko botulisme pada bayi
Risiko yang paling berbahaya dari kondisi infant botulisme adalah kematian dengan tingkat kematian kurang dari 2 persen. Ini karena kondisi tersebut menyebabkan kelemahan otot napas pada bayi.
Sekitar 70 persen bayi yang mengalami botulisme memiliki kemungkinan untuk menggunakan ventilasi mekanis selama rata-rata 23 hari. Sedangkan rata-rata perawatan bayi di rumah sakit untuk botulisme sekitar 44 hari.
Jika bayi Moms tidak tahu dan tidak sengaja memberikan madu pada bayi dan bayi mengalami gejala botulisme, Moms harus segera membawa bayi ke rumah sakit.
Langkah paling bijak adalah Moms harus memperlakukan kondisi bayi tersebut sebagai keadaan darurat.
Kapan orang tua boleh memperkenalkan madu untuk bayi?
Setelah satu tahun merupakan waktu yang tepat untuk memperkenalkan madu pada anak.
Sebelum usia tersebut, Moms bisa memberikan sari buah pada anak moms ya atau moms mungkin bisa berkonsultasi pada dokter terkait bahan pemanis tambahan apa yang bisa diberikan pada bayi selain madu.
Cara tepat memperkenalkan madu pada bayi
Setelah anak mencapai usia 1 tahun lebih, Moms bisa menambahkan madu sebagai pemanis tambahan dan bukan yang utama dalam makanan kesukaan mereka.
Tunggu 4 hari untuk mengetahui reaksi tubuh dan memantau reaksi yang mungkin muncul. Jika tidak ada, Moms baru bisa memberikan madu pada makanan berikutnya.
Berikut beberapa cara mengombinasikan madu untuk memperkenalkannya pada anak:
- Campur madu dengan oatmeal dan pastikan sudah diolah hingga sangat lembut
- Oleskan madu di atas roti panggang
- Campur madu dengan yoghurt
- Peras madu ke dalam smoothie buatan sendiri
- Gunakan madu sebagai pengganti sirup maple pada wafel atau pancake
Selalu konsultasikan kondisi anak pada dokter, apalagi jika Moms tidak yakin apakah anak telah aman untuk diberikan madu.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!