Share This Article
Ketika seorang anak laki-laki menangis dan mengeluhkan nyeri serta gatal pada bagian penisnya, para orang tua sebaiknya lebih waspada. Bisa jadi ini adalah gejala penyakit balanitis. Apa itu balanitis pada anak? Simak penjelasannya yuk.
Apa itu balanitis?
Melansir penjelasan dari laman Healthline, balanitis adalah pembengkakan pada kulup, atau kepala penis. Umumnya balanitis memengaruhi sekitar 1 dari 20 pria. Balanitis sebagian besar terjadi pada pria yang tidak disunat atau bisa juga terjadi pada anak-anak.Â
Ini sangat umum terjadi pada anak laki-laki dan biasanya hilang dalam 2-3 hari. Sebagian besar kasus sembuh tanpa perawatan khusus dan tanpa bekas luka. Kadang-kadang bisa kambuh dengan gejala nyeri dan keluarnya cairan.
Penyebab balanitis pada anak
Penyebab paling umum dari balanitis, bagaimanapun adalah kebersihan yang buruk pada anak laki-laki yang tidak disunat. Jika penis tidak dibersihkan dengan benar, zat yang disebut smegma dapat terbentuk di antara kulup dan kelenjar dan menyebabkan iritasi serta pembengkakan.
Menurut Kids Health, smegma adalah zat seperti keju yang disekresikan oleh kelenjar sebaceous di kulit organ reproduksi pria.Â
Sebagian besar anak mengalami apa yang disebut balanitis kimiawi yaitu sedikit kemerahan dengan pelepasan kulup. Balanitis yang benar-benar terinfeksi terjadi pada sekitar 5% populasi anak laki-laki yang berusia kurang dari 5 tahun. Berikut ini beberapa penyebab lainnya:
- Kebersihan yang buruk menyebabkan penumpukan bahan yang disebut smegma di bawah kulup.
- Iritasi akibat urine yang belum dikeringkan setelah buang air kecil.
- Iritasi dari sabun, gel mandi atau produk lainnya.
- Infeksi bakteri atau jamur.
- Kondisi kulit seperti psoriasis atau eksim.
- Iritasi akibat anak terlalu banyak menarik atau menyentuh kulup
Gejala balanitis lebih sering terjadi pada anak laki-laki dengan kulup utuh, tetapi kelenjar dapat meradang bahkan pada anak laki-laki yang telah disunat. Jika kulup dan kelenjar terpengaruh maka kondisi ini kadang-kadang disebut sebagai balanoposthitis.
Anak laki-laki yang menderita diabetes lebih mungkin mengembangkan balanitis. Karena dapat dikaitkan dengan kondisi kulit, kondisi ini juga dapat terjadi pada anak laki-laki yang memiliki eksim.
Namun, balanitis dapat menyerang anak laki-laki manapun dan ini sangat umum terjadi pada mereka yang berusia di bawah 5 tahun.
Balanitis pada anak-anak juga dapat dikaitkan dengan kondisi yang disebut phimosis, yaitu terjadi ketika kulup terlalu kencang untuk ditarik kembali. Kulup biasanya terpisah dari kelenjar dan dapat ditarik antara usia 2 dan 6.
Gejala balanitis
Ketika anak mengalami balanitis biasanya cukup mudah dikenali karena bisa sangat tidak nyaman dan cukup terlihat jelas. Kebanyakan anak laki-laki akan mengeluh ketidaknyamanan pada penis.
Ini bisa gatal dengan kulup merah dan meradang dan kesulitan buang air kecil. Kulup bisa tampak kencang. Gejala balanitis meliputi:
- Nyeri saat buang air kecil.
- Kemerahan.
- Bercak keputihan.
- Pembengkakan.
- Rasa sakit.
- Rasa gatal.
- Penumpukan cairan kental.
- Bau yang tidak enak.
- Kulup ketat
Jika melihat salah satu dari gejala ini atau anak mengeluh nyeri atau tidak nyaman, maka sangat disarankan untuk segera menemui dokter. Penting untuk menentukan penyebab gejala balanitis karena bisa jadi merupakan tanda infeksi yang membutuhkan pengobatan medis.
Apabila gejala balanitis disebabkan oleh infeksi maka ada juga risiko yang bisa menyebar ke saluran kemih dan menyebabkan masalah lebih lanjut. Balanitis yang disebabkan oleh infeksi juga dapat dikaitkan dengan gejala lain, seperti demam.
Dokter juga akan dapat memberi tahu tentang apa yang dapat dilakukan untuk mencegah gejala balanitis terjadi lagi. Dalam kebanyakan kasus, balanitis pada anak-anak tidak akan menyebabkan masalah serius dan tidak diperlukan operasi.
Baca juga: Moms, Ini Usia Terbaik Anak Laki-Laki untuk Disunat!
Pengobatan balanitis pada anak
Balanitis pada anak-anak biasanya dapat didiagnosis dari gejala dan pemeriksaan penis. Dalam beberapa kasus, tes tambahan sangat diperlukan untuk mencegah kondisi lain seperti infeksi yang dapat menyebabkan gejala serupa.
Sampel urin atau kotoran apapun dapat diambil dengan swab sehingga dapat diuji di laboratorium untuk memeriksa infeksi bakteri atau jamur yang dapat menyebabkan gejala balanitis.
Kebanyakan anak dengan balanitis dapat ditangani secara konservatif dan tanpa pembedahan. Kebersihan sangat penting untuk memastikan area tersebut tetap bersih.
Penis harus dijaga sebersih dan sekering mungkin. Pastikan kamu mencuci penis anak yang mengalami balanitis dengan air hangat. Tidak perlu menggunakan sabun atau produk lain, yang dapat mengiritasi kulit halus di area ini.
Penis kemudian harus dikeringkan dengan hati-hati sebelum berpakaian dan setelah buang air kecil.
Terkadang peran antibiotik atau krim topikal juga menjadi salah satu pilihan dalam mengobati balanitis pada anak. Misalnya, antibiotik dapat diresepkan untuk membersihkan infeksi bakteri sementara krim antijamur dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur.
Dalam banyak kasus, balanitis pada anak-anak lebih disebabkan oleh iritasi daripada infeksi. Krim steroid mungkin akan direkomendasikan untuk pengobatan balanitis guna meredakan gejala.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!