Share This Article
Bentuk dan tekstur tinja bayi dari lahir hingga satu tahun pertama akan terus berubah. Di saat itu, mungkin Moms akan mendapati si Kecil buang air besar dengan tinja berbusa.
Dilansir dari Medical News Today, tinja berbusa saat bayi buang air besar (BAB) adalah hal yang umum terjadi. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab BAB berbusa pada bayi dan cara mengatasinya.Â
Baca Juga: Memberi Bayi Susu Formula yang Dicampur ASI, Bagaimana Ketentuannya?
Penyebab BAB bayi berbusa
BAB bayi berbusa sangat umum terjadi, dan biasanya bukan hal yang harus dikhawatirkan. Tinja berbusa biasanya disebabkan oleh laktosa.
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam air susu ibu (ASI). ASI terdiri dari dua bagian, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah ASI yang keluar di menit-menit awal menyusui. Sementara hindmilk adalah ASI yang keluar setelah foremilk.
Foremilk memiliki lebih sedikit nutrisi dan tinggi laktosa dibandingkan dengan hindmilk. Jika bayi minum terlalu banyak foremilk, maka akan mendapat asupan laktosa berlebih, akhirnya bayi tidak dapat mencerna laktosa dengan benar.
Inilah yang kemudian menyebabkan perubahan pada tinja bayi, hingga membuat tinja berbusa. Selain itu, kotoran bayi juga akan terlihat berwarna hijau.
Bagaimana cara mengatasinya?
BAB berbusa pada bayi bukanlah hal yang parah atau harus diatasi segera. Moms bisa mengatasi masalah tersebut hanya dengan mengubah pola menyusui.
Biasanya anak yang mengalami tinja berbusa, karena hanya minum ASI sebentar-sebentar. Ini membuat bayi terlalu banyak mendapat asupan foremilk. Nah, yang Moms perlu lakukan adalah memastikan anak mendapatkan asupan hindmilk yang cukup.
Cara mudahnya, setidaknya biasakan bayi untuk menyusu selama 20 menit dari satu payudara, sebelum berpindah payudara. Ini akan memastikan bahwa bayi minum cukup ASI hindmilk yang lebih kaya nutrisi.
Apakah perlu menghubungi dokter?
Biasanya BAB bayi berbusa akan membaik seiring dengan asupan ASI yang seimbang. Namun jika Moms ingin memastikan kondisi si Kecil, tidak ada salahnya berkonsultasi pada dokter.
Namun sebelum Moms panik dengan kondisi tinja bayi, berikut beberapa informasi tentang BAB bayi hingga satu tahun pertama kehidupannya.
Warna dan konsistensi BAB bayi sejak awal dilahirkan
Setiap bayi mungkin memiliki kotoran yang berbeda-beda, tergantung asupan yang didapat dan juga kondisi kesehatannya. Berikut penjelasannya.
Kotoran lengket dan berwarna hitam
Bayi akan mengeluarkan mekonium, tinja dengan konsistensi lengket berwarna hitam kehijauan. Biasanya bayi akan mengeluarkan mekonium dalam waktu 24 jam setelah lahir.
Jangan kaget saat melihat kotoran berwarna hitam. Itu dikarenakan mekonium mengandung semua yang dicerna bayi selama berada di dalam rahim. Termasuk cairan ketuban, air, lendir, empedu, dan sel-sel kulit.
Kotoran lembek dan berwarna kuning
Setelah beberapa hari lahir, BAB akan berubah. Jika bayi diberi ASI eksklusif, kotorannya akan berwarna kuning agak hijau dengan konsistensi yang lembek.
Baca Juga: Kenali Warna BAB Bayi agar Tahu Kondisi Kesehatannya, Yuk, Moms Cari Tahu!
BAB bayi terlihat seperti selai kacang
Jika bayi diberi susu formula beberapa hari setelah lahir, kotorannya akan terlihat berwarna coklat dan memiliki konsistensi seperti selai kacang.
BAB bayi berwarna oranye
Jika bayi disusui dengan susu formula dan ASI secara bergantian, memungkinkan kotorannya terlihat berwarna oranye.
Kotoran bayi berwarna merah dan hijau
BAB bayi mungkin berwarna merah atau hijau setelah berusia 6 bulan. Di saat mereka mencoba memakan makanan padat. Warna kotoran tersebut bisa terpengaruh dari makanan yang dikonsumsi.
Misalnya anak memakan sayuran hijau seperti bayam atau kacang polong, bisa membuat tinjanya berwarna hijau. Suplemen zat besi juga bisa menyebabkan kotoran bayi berwarna hijau.
Sementara jika anak memakan buah bit atau jus tomat, kotorannya bisa berwarna merah. Tapi jika Moms merasa warna merah di kotoran adalah darah, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
BAB bayi berwarna putih dan abu-abu
Jika kotoran anak berwarna putih, menandakan anak tidak menghasilkan empedu dengan baik. Ini perlu mendapat penanganan dari dokter.
Begitu juga dengan kotoran berwarna abu-abu yang menandakan adanya masalah pada bayi. Biasanya karena anak tidak mencerna makanan dengan baik. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak.
Itu tadi informasi seputar BAB bayi berbusa, mulai dari penyebab dan cara mengatasinya. Juga informasi tentang perubahan warna BAB dan konsistensinya pada bayi.
Punya pertanyaan lebih lanjut tentang kesehatan anak? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!