Share This Article
Sering buang air besar (BAB) bukanlah satu masalah serius pada bayi. Akan tetapi, beberapa bayi yang diberikan susu formula justru cenderung susah BAB.
Umumnya, pada 6 minggu pertama masa kehidupan, si Kecil akan mengalami setidaknya 3 kali BAB dalam sehari jika diberi ASI dan bisa lebih banyak dari itu hingga 4-12 kali BAB per hari. Sementara susu formula membuat bayi setidaknya 1-4 kali BAB per hari.
Benarkah bayi yang minum susu formula susah BAB?
Pada beberapa kasus, bayi yang diberi minum susu formula akan mengalami susah BAB. si Kecil bahkan cenderung lebih mudah terkena konstipasi karena susu formula lebih sulit untuk dicerna dibandingkan ASI.
Katherine Williamson, seorang certified pediatrician dari CHOC Children’s, California, Amerika Serikat, menyebut susu formula lebih padat ketimbang ASI.
“Jadi susu formula ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melewati saluran pencernaan,” kata Katherine dalam laman Parents.
Terkadang, lanjut Katherine, molekul susu formula lebih sulit dicerna. Sehingga bisa berujung pada masalah di saluran pencernaan yang mendukung terjadinya konstipasi.
Susu formula pun pengaruhi kotoran si Kecil
Bayi yang diberikan ASI cenderung memiliki kotoran yang lembek dan lusuh, bahkan lebih cair dan encer. Tapi itu bukan pertanda buruk, justru si Kecil mampu menyerap bagian padat dari ASI.
Sementara, pada bayi yang diberi susu formula, kotoran akan berwana kuning kehijauan atau cokelat cerah. Pergerakan ususnya pun akan lebih keras dan kotorannya lebih menyerupai pasta atau adonan.
Jangan heran kalau kamu melihat kotoran si Kecil menyerupai selai kacang. Jika lebih keras dari itu, ada kemungkinan si Kecil mengalami konstipasi, dan kamu harus segera cari pertolongan medis.
Kenapa susu formula lebih sulit dicerna?
Baik ASI maupun susu formula mengandung protein whey dan kasein. Pada ASI, protein whey lebih banyak ketimbang kasein, berbeda dengan susu formula justru kaya akan kasein.
Nah, kedua jenis protein inilah yang menentukan cepat atau tidaknya jenis susu tersebut dicerna usus. Pada kasus ini, whey membuat ASI lebih mudah dicerna, sementara susu formula lebih lambat karena memiliki kandungan kasein lebih banyak.
Memastikan bayi terkena konstipasi
Susah BAB yang dialami si Kecil bisa dikatakan sudah memasuki konstipasi jika disertai tanda-tanda berikut:
- Si Kecil akan menangis, merasa tidak nyaman, rewel atau kesakitan ketika BAB.
- Kotoran kering dan keras
- Ada darah di kotoran
- Kehilangan nafsu makan
- Perut terasa keras
Meskipun terkesan aneh, tapi kotoran yang terlalu encer pun bisa jadi satu tanda konstipasi. Hal ini dimungkinkan ketika ada kotoran keras yang menyumbat usus si Kecil, maka kotoran cair akan menyelinap melewatinya.
Cara mengatasi bayi yang diberi susu formula susah BAB
Susah BAB merupakan salah satu efek samping dari pemberian susu formula pada si Kecil. Kondisi ini akan mengkhawatirkan ketika berujung pada konstipasi.
Jika sudah mencapai konstipasi, maka kamu bisa lakukan beberapa langkah berikut ini:
- Ikuti instruksi penyajian susu formula yang tertera di kemasan. Jangan menambahkan terlalu banyak bubuk susu sehingga membuat si Kecil dehidrasi dan berujung konstipasi
- Berikan cairan tambahan di sela waktu minum susu. Jangan menambahkan air ke susu formula yang kamu sajikan untuk si Kecil karena itu akan mengurangi nutrisi
Jangan langsung ganti susu formula
Yang perlu kamu ingat, tidak ada susu formula yang bisa mengurangi atau mencegah konstipasi si Kecil. Bahkan, tidak ada susu formula yang bisa memperbaiki konstipasi yang dialami bayi.
Untuk itu, jika bayi yang diberikan susu formula susah BAB, kamu jangan mengganti susunya dengan produk lain. Karena hal itu justru bisa merangsang konstipasi terjadi.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.