Share This Article
Pada orang dewasa, sembelit bisa diartikan sebagai kondisi buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu. Tentunya tanda ini mudah dikenali. Namun bagaimana jika bayi sembelit, apakah menunjukkan tanda yang sama?
Sayangnya frekuensi buang air besar orang dewasa dan bayi tidaklah sama. Apalagi pada bayi yang baru lahir. Untuk itu, agar lebih memahami bayi sembelit, yuk simak penjelasan selengkapnya.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit saat Hamil
Apa itu bayi sembelit?
Sembelit atau konstipasi bisa diartikan sebagai waktu buang air yang lebih jarang dari biasanya. Atau kondisi buang air besar yang keras. Namun kondisi tersebut sulit dikenali pada bayi. Karena tentunya bayi belum bisa menyampaikan apa yang dirasakannya.
Sementara itu, tidak ada waktu pasti berapa kali frekuensi buang air besar pada bayi. Pada umumnya bayi yang hanya diberi ASI akan buang air besar beberapa hari sekali. Sementara bayi yang diberi susu formula, bisa saja buang air besar setiap hari.
Sehingga sulit untuk mengenali bayi yang mengalami sembelit. Namun sama seperti konstipasi pada orang dewasa, bayi sembelit juga akan kesulitan saat buang air besar karena feses yang keras. Karena itu, Moms bisa mengetahui bayi sembelit dari ciri-ciri yang diperlihatkan oleh anak.
Ciri-ciri bayi sembelit
- Bayi terlihat tidak nyaman saat mengejan
- Menangis karena kotoran keras untuk dikeluarkan
- Anak rewel tiap kali akan buang air besar
- Bayi mengejan dengan kuat hingga wajahnya terlihat memerah
- Adanya darah di kotoran bayi. Mengejan dengan keras dapat menyebabkan robekan kecil di sekitar anus dan menyebabkan darah terbawa bersama kotoran
- Kotoran terlihat keras, atau seperti tanah liat
- Perut yang keras, kencang dan besar
- Menolak menyusu karena merasa perutnya penuh dan tidak nyaman.
Apa yang menyebabkan terjadinya sembelit pada bayi?
Bayi sembelit di bawah usia satu tahun adalah hal yang wajar. Ada berbagai alasan yang membuat bayi lebih sulit atau jarang buang air besar. Berikut beberapa penyebab yang paling umum terjadi.
- Pencernaan yang masih berkembang. Beberapa bayi memiliki usus yang lambat mencerna, sehingga lebih jarang buang air besar. Namun ini sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi.
- Pengaruh susu formula. Bayi yang diberi ASI lebih jarang sembelit dibanding yang diberi susu formula. Ini bisa terjadi karena pencampuran susu dan air yang kurang tepat.
- Perubahan pola makan. Bayi yang mulai makan makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI) juga sering mengalami sembelit. Ini dapat diatasi dengan mengubah pola makan dan memilah lagi asupan yang dapat membuat feses bayi lebih lembut.
Selain kondisi-kondisi umum yang sudah disebutkan sembelit pada bayi juga bisa terjadi karena:
- Demam
- Dehidrasi
- Penggunaan obat tertentu
- Kondisi tertentu seperti masalah struktural di usus.
Baca Juga: Sembelit Bikin Tak Nyaman, Yuk Konsumsi 10 Makanan Ini!
Bagaimana cara mengatasinya?
Jika Moms melihat ciri-ciri bayi sembelit, beberapa cara berikut bisa dilakukan untuk mengatasinya.
1. Pilihan susu
Jika Moms memberikan susu formula, Moms bisa mencoba mengganti susu atau mengubah pola pemberian susu dan juga memerhatikan cara pembuatan susu agar kekentalannya tepat.
Jika Moms hanya memberi ASI, cobalah untuk menjaga makanan. Mungkin bayi sensitif terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi ibunya yang terbawa dalam ASI. Walaupun ini jarang terjadi.
2. Pilihan MPASI
Saat MPASI dimulai, pencernaan anak mungkin akan kaget dan melakukan penyesuaian. Ini kerap menyebabkan sembelit. Untuk mencegahnya, Moms bisa memberikan asupan yang mengandung serat tinggi agar lebih mudah dicerna, seperti:
- Brokoli
- Buah pir
- Plum
- Dan buah apel.
3. Perbanyak cairan
Untuk bayi yang sudah mulai MPASI, Moms bisa memberikan makanan yang banyak mengandung air. Misalkan jus pir. Jus pir dapat membantu kontraksi usus besar anak. Ini juga mempermudah bayi lebih cepat buang air besar.
4. Pijat bayi
Pijatan lembut pada perut bayi dapat membantu merangsang usus untuk buang air besar. Lakukan dengan lembut sesekali, akan membantu anak untuk buang air besar.
Jika langkah-langkah di atas tidak berhasil mengatasi bayi sembelit, Moms bisa melakukan hal berikut:
- Obat pencahar. Tersedia obat pencahar yang dijual bebas di apotek untuk anak yang berusia di atas 6 bulan. Jika Moms tidak yakin, bicarakan pada dokter sebelum memberikan bayi obat.
- Suppositoria gliserin. Dilansir dari Webmd, obat ini ditempatkan langsung di anus bayi untuk merangsangnya buang air besar. Obat ini juga dijual dengan bebas, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak.
Demikian informasi mengenai sembelit pada bayi. Moms bisa segera membawa anak ke dokter jika merasa butuh informasi lebih lanjut. Atau konsultasi dengan dokter kami.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!