Share This Article
Moms, tahukah kamu bahwa bibir pecah-pecah atau kering bukan hanya bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa saja, melainkan juga bayi yang baru lahir?
Ya, kondisi ini bisa terjadi pada bayi yang baru lahir dan disebabkan oleh beberapa faktor.
Lantas, apakah bibir pecah-pecah adalah hal yang normal bagi bayi yang baru lahir? Bagaimana cara menanganinya? Agar Moms lebih memahami kondisi ini, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Moms, Yuk Kenali Ciri-ciri Dehidrasi pada Bayi yang Harus Diwaspadai!
Apa penyebab bibir pecah-pecah pada bayi yang baru lahir?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bayi yang baru lahir bisa mengalami bibir pecah-pecah akibat beberapa faktor. Mulai dari kebiasaan si Kecil, hingga kondisi medis tertentu.
Nah, berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing penyebab bibir kering pada bayi yang baru lahir, seperti yang telah dirangkum dari Medical News Today.
1. Dehidrasi
Bayi bisa mengalami dehidrasi ketika ia tidak mendapatkan asupan ASI atau susu formula yang cukup. Dehidrasi juga dapat terjadi ketika tubuh kehilangan air dan nutrisi dengan sangat cepat, sehingga tubuh tidak bisa mempertahankan fungsi normalnya.
Selain bibir kering dan pecah-pecah, beberapa gejala lain dari dehidrasi di antaranya adalah:
- Mata cekung
- Kulit kering
- Bayi menangis tetapi tidak mengeluarkan air mata
- Bayi terlihat mengantuk
- Detak jantung yang cepat
2. Pengelupasan pada kulit bayi
Perlu Moms ketahui, bayi yang baru lahir biasanya akan mengalami pelepasan beberapa lapisan kulit setelah lahir. Ini terjadi karena kulitnya menyesuaikan diri dengan dunia luar dan merupakan proses yang normal.
Namun demikian, hal ini bisa menyebabkan bibir kering dan kulit mengelupas.
3. Kebiasaan mengisap atau menjilat bibir
Bayi yang baru lahir memiliki naluri mengisap yang kuat, sehingga ia bisa mengisap atau menjilat bibir bahkan ketika mereka tidak sedang menyusu. Ternyata, kebiasaan ini bisa menyebabkan bibir kering karena air liur yang menguap, sehingga bisa menyebabkan bayi lebih dehidrasi.
4. Kulit sensitif
Bayi yang baru lahir dengan kulit sensitif dapat mengalami bibir pecah-pecah sebagai reaksi terhadap iritasi.
5. Perubahan cuaca
Bibir pecah-pecah yang terjadi pada bayi juga bisa disebabkan akibat perubahan cuaca, misalnya saja cuaca panas atau dingin. Tak hanya itu, terlalu banyak terpapar angin juga bisa menyebabkan bibirnya kehilangan kelembapan.
6. Kekurangan nutrisi
Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa bayi kekurangan nutrisi tertentu.
7. Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki adalah kondisi tidak umum yang dapat menyerang bayi dan anak-anak. Ini bisa menyebabkan demam berkepanjangan serta pembengkakan pembuluh darah.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, serta anak yang berumur di bawah 5 tahun. Bibir pecah-pecah hanyalah salah satu gejalanya. Gejala lain dari penyakit Kawasaki meliputi:
- Demam yang berlangsung selama lima hari atau lebih
- Munculnya ruam
- Bibir berwarna merah cerah, bengkak, serta pecah-pecah
- Pembengkakan pada tangan dan kaki, serta kemerahan pada telapak tangan dan kaki
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Apakah bibir pecah-pecah pada bayi yang baru lahir berbahaya?
Sangat wajar jika Moms merasa khawatir ketika bayi mengalami bibir pecah-pecah. Namun, kondisi ini adalah masalah yang umum. Meskipun demikian, ini bisa membuatnya tidak nyaman.
Jika bibir pecah-pecah tidak kunjung membaik, berlangsung lama, atau bahkan muncul disertai dengan gejala lain, ini bisa menunjukkan kondisi yang mendasari. Sebaiknya segeralah kunjungi dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan bibir kering atau mengelupas. Namun, terlalu banyak mengonsumsi vitamin tertentu, seperti vitamin A juga bisa menyebabkan hal tersebut.
Baca juga: Waspadai Pemberian Antibiotik pada Bayi, Bisa Tingkatkan Risiko Asma
Cara menangani bibir pecah-pecah pada bayi
Sangat penting untuk segera menangani bibir pecah-pecah yang terjadi pada bayi. Berikut adalah beberapa cara yang perlu Moms ketahui untuk mengatasi masalah ini:
- Mengoleskan ASI di bibir: Mengoleskan ASI ke bibir bayi dapat membantu melembapkannya. Selain itu, ini juga dapat menurunkan risiko infeksi
- Lindungi kulit bayi yang baru lahir: Cuaca ekstrem bisa mengeringkan bibir sensitif bayi yang baru lahir. Melindungi kulit bayi dari cuaca yang ekstrem, termasuk suhu udara yang panas dan dingin, dapat membantu mencegah bibir pecah-pecah
- Mengoleskan minyak kelapa: Minyak kelapa mengandung asam laurat, yakni zat yang juga ditemukan dalam ASI. Namun sebelum melakukan hal ini, sebaiknya konsultasikanlah terlebih dahulu pada dokter, ya.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai bibir pecah-pecah pada bayi yang baru lahir. Perlu diingat Moms, memerhatikan kondisi bayi itu penting.
Jika ia mengalami bibir pecah-pecah dalam waktu yang lama, kondisinya berlangsung lebih serius, serta disertai gejala lainnya, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!