Share This Article
Moms, memakaikan kuteks pada jari-jari kaki dan tangan anak memang membuat penampilannya lebih cantik dan menggemaskan. Terkadang anak-anak juga memiliki keinginannya sendiri untuk mengecat kuku. Namun di sisi lain, kuteks mengandung berbagai zat kimia berbahaya.
Lantas bolehkah anak-anak memakai kuteks? Adakah tips memilih kuteks supaya aman bagi mereka? Simak fakta dan ulasannya di bawah ini.
Baca Juga: Awas, Kenali Bahaya Memakai Kuku Palsu dan Kuteks Terlalu Sering!
Bahan berbahaya di balik kuteks
Kuteks atau cat kuku merupakan campuran dari berbagai bahan kimia. Menurut penelitian, paparan bahan-bahan ini dapat mengganggu kesehatan. Berikut adalah penjelasannya.
Mengandung toluena
Sebagian cat kuku mengandung senyawa kimia bernama toluena. Zat ini umum ditemukan di dalam cairan pembersih, pengencer cat, pewangi dan produk rumah tangga lainnya.
Berdasarkan informasi dari organisasi yang bertanggung jawab atas keselamatan kerja para pekerja di Amerika (OSHA), paparan toluena berbahaya bagi tubuh. Termasuk bila terpapar dengan cara terhirup, tertelan, menempel di kulit, atau terpercik ke mata.
Paparan toluena pada kulit, diketahui dapat mengiritasi kulit. Sementara bila terhirup, toluena dapat menyebabkan gejala seperti pusing dan sakit kepala. Paparan toluena dalam jangka panjang juga dapat membahayakan sistem pernapasan dan saraf.
Mengandung triphenyl phosphate (TPHP)
Triphenyl phosphate (TPHP) merupakan senyawa kimia yang juga umum ditemukan di dalam cat kuku. Selain untuk cat kuku, bahan ini juga umum digunakan untuk membuat plastik serta sebagai bahan penahan api.
Berdasarkan penelitian, paparan senyawa TPHP ini dapat mengganggu sistem endokrin (sistem tubuh yang menghasilkan hormon), sistem reproduksi hingga perubahan keseimbangan hormon seks.Â
Mengandung phthalates
Phthalates adalah senyawa kimia yang berperan untuk melumasi dan membawa wangi dari kuteks. Senyawa ini dikenal dapat mengganggu sistem endokrin dan androgen dalam tubuh.
Beberapa penelitian juga telah menemukan phthalates dapat mengembangkan alergi dan keterlambatan perkembangan pada anak.Â
Mengandung formaldehida
Senyawa kimia lainnya yang umum ditemukan dalam kuteks adalah formaldehida. Bahan kimia ini seringkali digunakan sebagai pengawet dalam berbagai industri.
Pada cat kuku, formaldehida berperan sebagai bahan pengeras yang membantu proses pengeringan cat kuku agar tidak mengelupas.
Namun formaldehida juga dikenal sebagai karsinogen bagi manusia atau zat-zat yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh. Penggunaan formaldehida dalam jangka panjang juga telah diteliti memiliki kaitan dengan penyakit kanker.Â
Di samping itu formaldehida juga dapat mengiritasi mata dan saluran pernapasan ketika dihirup. Risiko terhirup ini ada ketika mengoleskan cat kuku dan sesaat setelahnya yakni ketika mengering.
Jadi, apakah anak-anak boleh memakai kuteks?
Sampai saat ini bukti atau penelitian soal hubungan penggunaan kuteks dengan bahaya penyakit pernapasan masih belum cukup. Sehingga tidak bisa dikatakan bahwa penggunaan kutek dapat secara signifikan menyebabkan penyakit pernapasan maupun gangguan kesehatan lain.
Meski begitu pemakaian kuteks pada anak perlu dipertimbangkan kembali. Pasalnya anak-anak kerap memasukkan jari tangan maupun kakinya ke dalam mulut. Kebiasaan ini juga seringkali sulit dihentikan. Terutama pada balita karena memasukan jari tangan ke mulut merupakan bagian dari fase pertumbuhan anak.
Ketika anak mengenakan kuteks pada jari-jarinya dan memasukkannya ke mulut, ada risiko besar kuteks akan terkelupas kemudian tertelan. Hal ini tentu berbahaya bagi anak.
Di samping itu, orang tua juga perlu lebih hati-hati dalam memilih kuteks bagi anak. Pasalnya cat kuku dengan label “tidak beracun” pun masih mungkin mengandung bahan beracun.
Tips memilih kuteks atau cat kuku yang aman untuk anak
Untuk memastikan keamanan cat kuku yang digunakan anak, jangan samakan cat kuku yang digunakan orang dewasa.
Pilihlah cat kuku berbahan dasar air dan pembersih cat kuku yang bebas dari bahan kimia berbahaya. Saat ini beberapa merek seperti Hopscotch Kids dan Piggy Paint menyediakan sudah memproduksi cat kuku berbahan dasar air yang dapat dikatakan lebih aman.
Di samping itu, pilih juga ruangan dengan ventilasi yang baik saat mengoleskan cat kuku pada anak. Hal ini penting agar zat kimia tidak terhirup.
Pastikan juga Moms hanya mengecat bagian tepi saja, jangan mengecat seluruh kuku. Perhatikan juga tempat menyimpan kuteks agar anak tidak bisa menjangkaunya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!