Share This Article
Demam pada anak seringkali masih membuat para orang tua panik, khawatir, bahkan hingga memunculkan fever phobia atau fobia demam. Padahal dengan menguasai berbagai upaya mengatasi demam pada anak, penanganan demam bisa lebih cepat dilakukan tanpa khawtir berlebih.
Seperti apa ketakutan para orang tua terhadap demam dan upaya apa saja untuk mengatasi demam pada anak, termasuk bagaimana memilih obat penurun demam yang tepat, teruskan membaca artikel ini ya Good People!
Demam pada Anak, Apakah Perubahan Suhu Tubuh yang Menentukan
Sayangnya, banyak orang tua yang masih salah mengartikan kenaikan suhu tubuh anak langsung sebagai demam yang harus segera diambil tindakan pengobatan.
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari King Saud University di Riyadh, Saudi Arabia pada 1999 terhadap 560 orang tua dengan anak-anak yang demam, ditemukan lebih dari 70 persen orang tua ternyata memiliki pemahaman yang rendah akan definisi demam, demam tinggi, dan demam yang perlu diintervensi dengan obat antipiretik atau obat penurun demam.
Penelitian bertajuk ‘PARENTAL PERCEPTIONS OF FEVER IN CHILDREN’ menunjukkan sebanyak 25 persen orangtua menganggap anak mereka sudah demam meski suhu tubuhnya kurang dari 38°C namun sudah di atas suhu normal, sebanyak 64 persen orang tua merasa jika suhu tubuh kurang dari 40°C sudah sangat berbahaya, sebanyak 62 persen orangtua mengaku tidak tahu berapa suhu minimun untuk pemberian antipiretik atau obat penurun demam. Kemudian sebanyak 25 persen mengaku tidak tahu sama sekali definisi demam.
Lalu berapa suhu tubuh yang bisa dikatakan sebagai demam?
Demam pada balita, anak-anak dan orang yang lebih dewasa memiliki suhu yang berbeda.
- Bayi usia kurang dari tiga bulan, dikatakan demam jika suhunya ≥38.0°C
- Balita usia tiga sampai 36 bulan, dikatakan demam jika suhunya ≥38.0 hingga 39.0°C
- Anak-anak dan orang dewasa, dikatakan demam jika suhu tubuhnya ≥37.8 hingga 39.4°C.
Sementara suhu tubuh yang normal secara umum yakni 37°C, namun bayi dan anak-anak yang lebih muda umumnya memiliki suhu tubuh normal yang lebih tinggi yakni 37.5°C.
Suhu tubuh bahkan bisa berubah dalam satu hari, yakni rendah di pagi hari dan meningkat pada sore hari menjelang malam. Suhu tubuh normal dapat dipengaruhi oleh faktor usia, tingkat aktivitas, dan siklus menstruasi.
Pobia Demam Lebih Menakutkan dari Demam Itu Sendiri?
Orang tua mana yang tidak was-was saat anaknya demam. Namun pengetahuan yang rendah akan demam justru memunculkan ketakutan terhadap demam atau yang dikenal sebagai fever phobia. Seringkali ketakutan ini akhirnya memicu penanganan yang berlebihan terhadap demam.
Mengutip penelitian yang dimuat dalam jurnal National Library of Medicine-NCBI, istilah ‘fever phobia’ diperkenalkan pertama kali pada 1980 oleh Dr. Barton Schmitt. Ia menemukan hampir semua orang tua dan pengasuh percaya bahwa demam bisa membahayakan fisik anak-anak mereka. Demam menjadi ditakuti karena dianggap sebagai penyakit yang berbahaya. Padahal demam itu sendiri bukanlah penyakit utama, melainkan proses fisiologis di mana tubuh berupaya melawan infeksi.
Penelitian lainnya yang berjudul ‘New insights into fever phobia: a pilot qualitative study
with caregivers and their healthcare providers’ menemukan hampir semua partisipan (19 orang) setuju pentingnya menata emosi saat menghadapi anak yang demam. Mereka mengaku memiliki informasi yang akurat dan tepat tentang bagaimana mengatasi demam pada anak. Namun pada prakteknya seringkali para orang tua menyerah pada rasa cemas dan khawatir yang berlebihan.
Para orang tua dan pengasuh, masih dalam hasil penelitian oleh University of Lugano di Swiss yang dipublis di European Journal of Pediatrics ini, juga mengaku sebenarnya tahu apa yang harus dilakukan, namun acapkali menangani demam anak dengan level stres dan kecemasan yang tinggi.
Rasa khawatir dan takut yang berlebihan ini dipicu oleh keyakinan dan perhatian utama para orang tua bahwa demam bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat, kejang dan kematian, seperti dikutip dalam penelitian ‘Fever Phobia as a Reason for Pediatric Emergency Department Visits: Does the Primary Care Physician Make a Difference?’
Penelitian oleh Tel Aviv University di Israel itu sendiri menemukan dari 100 pengasuh yang diwawancarai, sebanyak 45 persen pengasuh percaya demam bisa menyebabkan kerusakan otak dan epilepsi.
Sementara penelitian yang melibatkan 560 orangtua di Arab Saudi tepatnya di Kota Riyadh menemukan, sebanyak 95 persen orangtua percaya demam bisa sangat membahayakan bagi kondisi anak seperti kejang (69%); kerusakan otak dan stroke (36%); koma (35%); penyakit serius (28%) dan menyebabkan kebutaan (3%), kemudian sebanyak 18 persen orangtua percaya bahwa demam bisa menyebabkan kematian.
Penanganan Demam pada Anak
Ketakutan yang berlebihan atau pemahaman yang cenderung salah terhadap demam seringkali membuat para orangtua langsung memberikan obat untuk mengatasi demam pada anak. Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya demam atau peningkatkan suhu tubuh merupakan respons sistem kekebalan tubuh yang sedang berusaha melawan infeksi.
Masih dari penelitian di Riyadh, Arab Saudi, yang mengejutkan adalah sebanyak 67 persen partisipan mengaku tidak tahu ambang batas demam yang harus segera diobati dengan obat penurun demam (antipiretik). Sementara kurang dari lima persen orang tua mengaku memberikan obat penurun demam saat anak demam kurang dari 38.0°C, hampir 13 persen orang tua menyatakan mereka akan memandikan atau mengelap tubuh anak mereka yang demam jika suhunya mencapai 38,0°C atau 38,9°C
Sebelum melakukan penanganan, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang demam itu sendiri. Pemahaman ini yang perlu dimiliki orang tua, pengasuh, orang dewasa lainnya, dan bahkan tenaga kesehatan:
-Demam bukan penyakit, melainkan respons fisiologis
-Sebagian besar demam bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak berbahaya asal diketahui apa penyebabnya. Segera gantikan cairan yang hilang dari tubuh untuk mencegah dehidrasi
-Demam tidak menyebabkan kerusakan otak, jika terdapat tanda-tanda serius segera konsultasi ke tenaga kesehatan
-Tidak ada bukti kalau demam memperburuk penyakit.
Berbagai Cara Mengatasi Demam pada Anak
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menangani peningkatan suhu tubuh dan menurunkan demam tersebut. Mulai dari yang pengobatan atau upaya yang sifatnya farmakologis, non-farmakologis, maupun penggabungan keduanya
Baca Juga : Moms Wajib Tahu! Ini Ciri-Ciri Demam yang “Aman” bagi Anak
Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan orang tua atau pengasuh untuk mengatasi demam pada anak:
1.Perbanyak asupan cairan
Untuk menurunkan suhu anak, tindakan awal yang harus segera dilakukan adalah berikan dan perbanyak cairan tambahan, serta kurangi aktivitas anak.
2.Konsumsi obat antipiretik (penurun demam)
Pemberian obat penurun demam mungkin dibutuhkan hanya jika anak menunjukkan ketidaknyamanan, seperti penurunan asupan cairan dan penurunan minat untuk beraktivitas.
Jenis obat antiperatik yang umum diberikan yakni:
– Acetaminophen atau paracetamol
Obat ini banyak direkomendasikan karena memiliki track record panjang sebagai obat penurun demam yang aman. Sekitar 80 persen anak yang menderita demam mengalami penurunan suhu 1 sampai 2°C setelah minum paracetamol.
Asetaminofen mulai bekerja dalam 30-60 menit setelah diminum dan efeknya akan terasa setelah tiga atau empat jam kemudian. Paracetamol dikenal sebagai obat antipiretik tanpa efek samping jika diberikan sesuai dosis.
-Ibuprofen
Obat ini bisa diberikan untuk anak usia enam bulan dan lebih. Sebaliknya ibuprofen tidak dianjurkan untuk bayi berusia kurang dari tiga bulan. Ibuprofen bekerja kurang dari setengah jam setelah dikonsumsi dan efek penyembuhannya bisa dirasakan selama enam hingga delapan jam.
Ibuprofen dapat memiliki efek samping gangguan pencernaan seperti gastritis dan perdarahan gastrointestinal. Jika dikonsumsi sesuai dosis dan diminum bersamaan dengan makanan, ibuprofen terbilang aman.
3.Pendinginan dari luar tubuh (eksternal)
Upaya ini umumnya diterapkan untuk kondisi pasien yang terserang heat stroke atau heat illness, di mana membutuhkan proses pendinginan yang cepat untuk mencegah kerusakan organ tubuh. Pendinginan eksternal seperti kompres air dengan suhu ruangan harus diterapkan bersamaan dengan terapi antiperatik, artinya ia tidak bisa bekerja sendiri sebagai upaya penurunan demam.
Sementara selimut pendingin lebih efektif digunakan di rumah sakit pada pasien anak-anak agar dapat dipantau ketat terutama pasien dengan penyakit kritis.
Pilihan Obat untuk Mengatasi Demam pada Anak
Jika bicara tentang obat penurun demam yang dijual di pasaran, tentu jumlahnya tidak terbilang. Namun untuk anak tentu semua orang tua akan memilih yang terbaik dan aman untuk anak.
Jangan asal pilih, untuk membantu mengatasi demam pada anak, Moms dapat mengandalkan Nipe Fever Sirup atau Nipe Fever Drop.
Obat penurun demam Nipe Fever Drop bisa diberikan untuk bayi umur tiga hingga 24 bulan. Memiliki kandungan paracetamol, obati ini efektif untuk menurunkan demam, meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit otot si kecil.
Aturan pemakaiannya yakni berikan 3-4 kali sehari dengan interval minimum empat jam. Bisa diberikan secara langsung atau dicampur dengan air putih atau sari buah. Dosis pemakaian yakni untuk usia di bawah tiga bulan harus berdasarkan anjuran dokter, usia 3-9 bulan sebanyak 0,8 ml dan usia 10-24 bulan sebanyak 1,2 ml.
Demam membuat si kecil tidak semangat beraktivitas bahkan rewel tentu orangtua juga khawatir melihatnya. Jangan takut Moms, untuk mengatasi demam pada anak tersayang, Moms bisa pilih Nipe Fever Syrup yang memang diperuntukan bagi anak usia 1-6 tahun. Dengan kandungan paracetamol, Nipe Fever Syrup membantu menurunkan demam, meredakan sakit kepala, dan sakit gigi si Kecil.
Aturan minum Nipe Fever Syrup yakni 3-4 kali sehari dengan minimum interval empat jam. Dapat diberikan secara langsung atau dicampur dengan air putih atau sari buah.
Dosis sekali minum yakni: usia 1-2 tahun sebanyak 3,75 ml, usia 2-3 tahun sebanyak 5 ml, usia 4-8 tahun sebanyak 7,5 ml dan usia 6 tahun ke atas berikan sebanyak 10 ml.
#GoodParents, harus diingat bahwa demam bukanlah penyakit melainkan tanda positif jika sistem imun si kecil sedang melawan infeksi yang masuk ke tubuhnya. Namun jika demam sudah membuat si kecil merasa tidak nyaman, jangan tunda lagi ya Moms segera berikan obat penurun demam yang sesuai dosisnya. Jangan biarkan demam mengusik keceriaan si Kecil, segera berikan Nipe Fever, Hilang Demamnya Gembira Hatinya.