Share This Article
Telur adalah salah satu makanan favorit bagi banyak orang, termasuk anak-anak. Akan tetapi, telur juga merupakan makanan paling umum penyebab alergi pada anak-anak. Ciri-ciri anak alergi telur perlu Moms waspadai. Sebab, reaksi alergi bisa menimbulkan gejala tertentu.
Agar Moms mengetahui lebih lanjut mengenai ciri-ciri anak alergi telur dan cara pencegahannya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Apa Saja Gejala GERD pada Bayi & Anak-anak dan Cara Mengatasinya?
Mengenal alergi telur
Alergi telur memengaruhi sekitar 2 persen anak-anak. Alergi telur seringkali terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun dan biasanya pertama kali diketahui pada masa bayi, tepatnya pada saat telur diperkenalkan pada makanan si Kecil untuk pertama kalinya.
Alergi telur jarang berkembang di masa dewasa. Ketika alergi telur terjadi, sistem kekebalan tubuh yang biasanya melawan infeksi, bereaksi secara tidak biasa pada protein di dalam telur. Apabila telur atau produk yang mengandung telur dikonsumsi, tubuh mengira bahwa protein tersebut adalah penyerang.
Kemudian, sistem kekebalan merespons dengan bekerja sangat keras untuk melawan penyerang, yang mana ini menimbulkan reaksi alergi. Alergi bisa terjadi akibat mengonsumsi kuning ataupun putih telur. Namun, pada kebanyakan kasus alergi putih telur paling sering ditemui.
Dikutip dari publikasi Royal United Hospitals Bath, alergi telur akan sembuh pada kebanyakan anak, biasanya pada usia sekolah. Namun, dalam beberapa kasus alergi telur dapat bertahan.
Faktor risiko alergi telur
Terdapat beberapa faktor risiko dari alergi telur, di antaranya adalah:
- Dermatitis atopik: Anak-anak yang memiliki kondisi ini, lebih mungkin untuk mengembangkan alergi terhadap makanan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki kondisi kulit tertentu.
- Riwayat keluarga: Risiko alergi makanan juga dapat meningkat jika salah satu atau kedua orang tua menderita asma, alergi makanan, atau jenis alergi lain.
- Usia: Alergi telur lebih memengaruhi anak-anak. Seiring pertambahan usia, reaksi alergi terhadap makanan cenderung jarang terjadi.
Ciri-ciri anak alergi telur
Ciri-ciri anak alergi telur penting diwaspadai. Perlu Moms ketahui bahwa gejala atau reaksi dari alergi bisa muncul dalam waktu beberapa menit atau beberapa jam setelah si Kecil mengonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur.
Dilansir dari laman John Hopkins Medicine, berikut ini adalah ciri-ciri anak alergi telur.
- Batuk
- Suara serak
- Sakit perut
- Mual atau muntah
- Diare
- Mata terasa gatal, berair, atau mengalami pembengkakan
- Ciri-ciri anak alergi telur juga bisa mengalami gatal-gatal
- Timbulnya ruam kulit
- Mengi (napas berbunyi).
Reaksi alergi yang berlangsung parah bisa menyebabkan anafilaksis, yakni keadaan darurat yang harus mendapatkan pertolongan medis dengan segera. Sebab, jika tidak segera ditangani anafilaksis bisa mengancam jiwa. Tanda dan gejala anafilaksis dapat meliputi:
- Penyempitan pada saluran udara, seperti pembengkakan pada tenggorokan atau terdapat gumpalan pada tenggorokan yang menyebabkan kesulitan untuk bernapas.
- Sakit atau kram perut
- Denyut nadi cepat
- Syok, penurunan tekanan darah secara signifikan yang dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan.
Ketika ciri-ciri alergi telur pada anak terjadi, Moms harus selalu berbicara dengan dokter, meskipun reaksi yang terjadi berlangsung ringan. Sebab, tingkat keparahan reaksi alergi telur dapat bervariasi setiap kali terjadi.
Baca juga: Alergi Kulit pada Bayi: Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya
Pencegahan jika si Kecil alergi terhadap telur
Moms, seperti yang sudah diketahui bahwa ciri-ciri anak alergi telur penting untuk diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari reaksi alergi yang terjadi jika anak memiliki alergi terhadap telur.
- Menghindari konsumsi telur: Ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan jika anak memiliki alergi terhadap telur.
- Membaca label makanan dengan cermat: Jika Moms membeli produk makanan tertentu, Moms harus memerhatikan kandungan yang terdapat dalam makanan. Sebab, beberapa anak dapat bereaksi, meskipun jumlah kandungan telur di dalamnya sedikit.
- Simpan makanan yang mengandung telur secara terpisah: Ini dilakukan agar makanan dengan kandungan telur tidak bercampur dengan makanan si Kecil.
- Mencuci peralatan masak yang telah digunakan untuk memasak telur: Cuci piring dan peralatan masak hingga bersih untuk menghilangkan sisa telur.
- Jika Moms sedang menyusui, hindari konsumsi telur: Jika si Kecil memiliki alergi telur, reaksi alergi juga dapat terjadi terhadap protein telur yang terserap dalam air susu ibu (ASI)
Itulah beberapa informasi mengenai ciri-ciri anak alergi telur, faktor risiko, serta pencegahannya. Penting bagi Moms untuk segera menemui dokter apabila si Kecil mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi telur atau produk makanan dengan kandungan telur.
Jika Moms memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!