Share This Article
Bukan cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa terinfeksi virus HIV (human immunodeficiency virus). Dalam waktu panjang, virus tersebut bisa merusak sistem kekebalan tubuh, yang kemudian disebut dengan AIDS. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu ciri-ciri HIV AIDS pada anak.
Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, diagnosis dan penanganan dini dapat dilakukan agar anak yang terinfeksi memiliki peluang pemulihan.
Ciri-ciri HIV AIDS pada anak
Ciri-ciri HIV AIDS pada anak-anak bervariasi, bergantung dari usia anak. Umumnya ciri-ciri ini akan dikelompokkan menjadi kategori usia bayi, anak dan juga remaja. Berikut ciri-ciri menurut pembagian tersebut:
Ciri-ciri pada bayi
Gejala atau ciri HIV AIDS akan lebih sulit dikenali pada bayi. Tapi beberapa hal berikut ini bisa menjadi pertimbangan untuk memeriksakan kondisi anak yang mungkin terinfeksi HIV.
- Gagal berkembang: keterlambatan pertumbuhan fisik. Bisa dilihat dari kurangnya berat badan dan juga pertumbuhan tulang yang buruk
- Perut membengkak: ini disebabkan adanya pembengkakan pada hati dan limpa
- Bengkak pada kelenjar getah bening
- Diare berkepanjangan: diare bisa bertahan hingga berhari-hari. Atau diare yang datang dan pergi berkali-kali
- Mengalami radang paru-paru
- Infeksi pada mulut: pada mulut bayi biasanya terlihat bercak putih. Umumnya di lidah dan bercak ini menyakitkan untuk bayi
Ciri-ciri pada anak berusia di atas 1 tahun
Jika anak berusia lebih dari satu tahun, dilansir dari Stanford Children’s Health, ada tiga kategori berbeda untuk melihat ciri-ciri HIV. Tiga kategori itu terbagi menjadi ciri-ciri HIV pada anak ringan, sedang dan juga berat. Berikut pembagian lebih detailnya:
1. Ciri-ciri ringan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Pembengkakan kelenjar parotis (atau umumnya disebut gondongan)
- Infeksi sinus yang berulang atau berlangsung lama
- Infeksi telinga yang berulang atau konstan
- Dermatitis, gatal dan ruam pada kulit
- Bengkak pada perut akibat pembesaran ukuran hati dan limpa
2. Ciri-ciri sedang
- Pembengkakan dan radang paru-paru
- Sariawan pada mulut yang berlangsung selama lebih dari dua bulan
- Diare yang berlangsung lama atau berulang
- Demam yang berlangsung lebih dari satu bulan
- Peradangan hati yang seringkali disebabkan oleh infeksi atau hepatitis
- Penyakit ginjal
3. Ciri-ciri berat
- Mengalami setidaknya dua infeksi bakteri serius dalam dua tahun, seperti pneumonia, meningitis atau infeksi darah
- Infeksi jamur pada saluran pencernaan atau paru-paru
- Peradangan otak atau ensefalopati
- Tumor atau jaringan abnormal ganas
- Pneumocystis jiroveci pneumonia, yaitu jenis pneumonia yang umum dialami orang dengan HIV
Ciri-ciri pada anak remaja
Ciri-ciri ini mirip dengan ciri-ciri orang dewasa yang terinfeksi HIV. Salah satunya adalah mudah terkena penyakit dan butuh waktu lebih lama untuk sembuh. Misalnya seperti terkena flu yang bertahan hingga 1 atau 2 bulan.
Namun ada juga remaja yang tidak menunjukkan ciri-ciri sama sekali di awal terinfeksi. Kalaupun ada gejala lain, umumnya akan dianggap sebagai gangguan kesehatan lain, karena akan hilang dalam waktu seminggu hingga satu bulan, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Malaise atau tidak enak badan atau pegal-pegal
Ciri-ciri lainnya
Seorang anak bisa saja tidak menunjukkan ciri-ciri fisik tertentu. Namun jika sudah terinfeksi HIV, maka virus akan merusakan sistem kekebalan tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh sudah sangat rusak maka akan didiagnosis dengan AIDS. Di tahap ini komplikasi akan mulai terjadi.
Berkembanganya komplikasi ini akan berbeda-beda pada masing-masing anak, namun secara umum akan mengalami beberapa gejala seperti:
- Kelenjar getah bening membesar lebih tiga bulan
- Kekurangan energi
- Penurunan berat badan
- Sering demam
- Infeksi jamur yang sering terjadi pada mulut atau alat kelamin
- Ruam kulit atau kulit yang terkelupas yang sering terjadi
- Penyakit radang panggul yang kebal pada pengobatan
- Kehilangan memori jangka pendek
- Infeksi yang tidak umum dan juga parah
Pada beberapa orang, selain gejala di atas, juga mengalami infeksi herpes pada bagian mulut, kelamin atau dubur. Di luar itu, mungkin akan timbul gangguan kesehatan lainnya.
Jika mencurigai adanya infeksi HIV pada anak, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Anak dapat tertular infeksi ini dari ibu yang juga mengidap HIV atau dari faktor lain, salah satunya seks bebas tanpa pengaman pada remaja.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.