Share This Article
Setidaknya ada 15 jenis imunisasi yang perlu didapatkan anak, mulai dari imunisasi BCG, campak, hepatitis, hingga polio. Imunisasi perlu dilakukan demi kesehatan si Kecil, walaupun seringkali ada efek setelah imunisasi yang dialami oleh anak.
Reaksi atau efek setelah imunisasi pada anak umumnya tidak berbahaya. Setiap anak juga akan menunjukkan efek yang berbeda-beda.
Nah, upayakan Moms tetap tenang jika anak memang menunjukkan efek setelah imunisasi, ya!
Efek setelah imunisasi yang umum terjadi
Jika anak menunjukkan efek setelah imunisasi, artinya vaksin tersebut berhasil. Ini karena efek yang muncul adalah bagian dari proses tubuh membentuk antibodi baru. Efek yang mungkin terjadi antara lain:
- Demam
- Nyeri atau kemerahan di area bekas suntik
- Rewel
- Gelisah
- Sulit tidur
Vaksin tertentu seperti DPT (Diphtheria, Pertusis, Tetanus) dan PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) juga dapat menimbulkan efek lain. Efek setelah imunisasi tersebut misalnya berupa pembengkakan pada salah satu kaki atau lengan.
Selain itu, ada beberapa reaksi lainnya mungkin terjadi, walau tidak banyak ditemukan, seperti:
- Muntah
- Kehilangan keinginan untuk makan
- Mengantuk
Efek-efek tersebut biasanya tidak membahayakan anak dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun.
Cara menenangkan anak dengan efek setelah imunisasi
Agar anak tetap tenang dan nyaman setelah mengalami keluhan dan efek setelah imunisasi, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan, di antaranya:
- Memberikan anak cukup minum. Pada bayi, memberi cukup ASI atau susu formuladapat membantu mengatasi efek demam.
- Pakaian yang nyaman. Anak yang mengalami demam setelah imunisasi, umumnya juga akan rewel dan gelisah. Pakaian longgar akan membantu ia merasa lebih nyaman dan mencegahnya merasa kepanasan.
- Mengompres di bagian yang disuntik. Mengompres bagian tersebut dengan waslap basah dan dingin dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada anak.
- Beri pereda nyeri atau penurun demam. Moms juga bisa memberikan anak obat pereda seperti ibuprofen atau paracetamol untuk meredakan nyeri dan demam yang dirasakan anak. Tapi tidak disarankan memberikan obat dengan kandungan aspirin.
Informasi penting lainnya terkait efek setelah imunisasi
Meskipun umumnya efek imunisasi hanya berupa demam dan juga rasa tidak nyaman, di luar itu mungkin terjadi reaksi yang lebih serius. Dilansir dari Better Health Channel, ada sejumlah reaksi yang mungkin terjadi dan butuh penanganan segera.
Moms jangan panik dulu, karena reaksi ini sangat jarang terjadi dan biasanya reaksi langsung terlihat setidaknya 15 menit setelah imunisasi.
Ini alasannya kenapa ibu dan bayi biasanya diminta tinggal di tempat imunisasi setidaknya selama 30 menit. Hal tersebut mencegah adanya reaksi serius seperti:
- Anafilaksis. Ini adalah reaksi alergi serius. Reaksi alergi ini berbahaya dan harus mendapatkan obat dengan cepat. Persentase kejadian ini hanya beberapa orang di antara satu juta orang yang mengalaminya setelah imunisasi.
- Kejang dan demam. Reaksi kejang bisa berlangsung selama satu hingga dua menit. Kejang bisa terjadi saat suhu tubuh anak meningkat dengan cepat. Jika terjadi, biasanya akan membuat orang tua panik dan bingung menanganinya.
- Penyumbatan usus. Dalam bahasa medis dikenal dengan istilah intususepsi. Ini adalah efek yang hanya terjadi pada 1 dari 17 ribu bayi setelah imunisasi.
Kapan harus menghubungi dokter?
Umumnya efek setelah imunisasi akan membaik sendiri tanpa perlu ke dokter lagi. Tapi, ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan.
Jika bayi mengalami tanda seperti berikut ini, sebaiknya langsung konsultasikan pada dokter:
- Mengi, napas berbunyi atau masalah pernapasan lainnya
- Suara serak
- Biduran
- Kulit memucat
- Lemas
- Detak jantung cepat
- Bengkak di wajah atau di tenggorokan
- Demam tinggi
- Kejang
Konsultasikan pada dokter jika setelah imunisasi anak terus menangis hingga 3 jam atau lebih. Selain itu, sebagai informasi tambahan, dalam beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, vaksin bisa menyebabkan hal fatal seperti koma, kejang dan kerusakan pada otak.
Namun penyebab pasti kejadian tersebut masih terus digali, untuk memastikan apakah vaksin yang menyebabkannya atau ada pengaruh dari hal lain.
Demikian penjelasan mengenai reaksi setelah imunisasi pada anak. Semoga Moms tidak panik dan dapat menenangkan si Kecil jika ia menunjukan reaksi demam atau rewel setelah imunisasi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!