Share This Article
Demi menghindari beberapa penyakit serius, setiap anak perlu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk terhindar dari serangan virus-virus. Salah satunya dengan pemberian vaksin MMR yang diberikan sejak anak masih kecil. Lalu, apa sebenarnya fungsi vaksin MMR itu?
Baca Juga: Kulit Gatal seperti Terbakar Bisa Jadi Kena Penyakit Eksim, Kenali Penyebabnya
Kapan sebaiknya vaksin MMR diberikan
Dilansir dari WebMD, vaksin MMR direkomendasikan untuk semua anak. Hal ini bertujuan untuk melindungi terhadap tiga penyakit yaitu mumps (gondong), measles (campak), dan rubella (campak jerman) yang berpotensi serius.
Sebagai orang tua, kamu harus memastikan bahwa anak sudah mendapatkan vaksin MMR sebelum mereka masuk sekolah. Jika kamu adalah orang dewasa yang belum memiliki vaksinasi, fungsi vaksin MMR penting juga. Jadi sebaiknya ikut mendapatkan vaksin MMR.
Pada umumnya para dokter akan menganjurkan vaksin MMR diberikan saat masih bayi atau pada anak kecil. Alasannya karena 3 penyakit tersebut lebih sering mengintai anak-anak di mana dan kapan saja.
Perlu kamu ketahui vaksin MMR ini diberikan saat anak berusia 15-18 bulan, kemudian tahap kedua saat berusia 6 tahun baru akan diberikan MMR tambahan. Vaksin MMR ini akan dilakukan setelah anak mendapatkan vaksin campak dasar dengan estimasi waktu minimal 6 bulan.
Fungsi vaksin MMR
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa fungsi vaksin MMR yaitu untuk memberikan perlindungan dari 3 penyakit serius yang dapat menyerang anak-anak dan bayi.
Fungsi vaksin MMR beri perlindungan dari gondong, campak dan rubella
Pemberian vaksin ini secara otomatis akan membuat tubuh membentuk sistem imun atau antibodi yang siap siaga untuk melawan virus dari 3 penyakit tersebut.
Jika kamu mengabaikan untuk vaksin ini tentu bayi atau anak kecil akan lebih mudah terserang penyakit campak, gondong, dan rubella yang disebabkan karena virus. Tentu saja penyakit ini akan menjadi serius jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
- Campak
Campak biasanya diawali dengan gejala demam, batuk, pilek, konjungtivitis (pinkeye), dan ruam merah yang muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Jika virus menginfeksi paru-paru, dapat menyebabkan pneumonia.
Campak pada anak yang lebih besar dapat menyebabkan radang otak atau disebut juga ensefalitis yang dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otak.
- Gondong
Kemudian untuk virus gondong biasanya menyebabkan pembengkakan pada kelenjar tepat di bawah telinga dan membuat pipi bengkak dengan ukuran yang cukup besar.
- Rubella
Terakhir adalah penyakit rubella atau juga dikenal sebagai penyakit campak jerman. Biasanya kamu akan mengalami ruam ringan pada wajah, pembengkakan kelenjar di belakang telinga, dan dalam beberapa kasus, pembengkakan pada sendi serta demam ringan.
Sebagian besar anak pulih dengan cepat tanpa efek jangka panjang. Tetapi jika seorang wanita hamil mendapat rubella, hal itu sangat fatal.
Jika terinfeksi saat trimester pertama kehamilan, setidaknya ada 20 persen kemungkinan anaknya akan mengalami cacat lahir seperti kebutaan, tuli, cacat jantung, atau cacat intelektual.
Meringankan penyakit lainnya yang disebabkan virus
Fungsi vaksin MMR juga membantu meringankan penyakit lain yang disebabkan karena virus. Apabila sistem imun atau antibodi sedang tidak bekerja dengan maksimal di dalam tubuh.
Contohnya seperti penyakit gondong, campak, serta rubella maka virus yang menyerang tidak akan terlalu berdampak serius dan juga parah bagi tubuh anak.
Hidup sehat bebas gondong, campak, dan rubella dengan melakukan vaksin MMR anak akan tumbuh menjadi sehat tanpa perlu menghiraukan virus yang hendak mengintai.
Namun meski demikian, para orang tua harus tetap menjaga pola hidup sehat agar si kecil dapat merasakan hidup sehat yang bebas gondong, campak, serta rubella.
Baca juga: Mitos-mitos Tentang Vaksin, Jangan Mudah Percaya!
Peringatan sebelum penggunaan vaksin MMR
Dilansir dari WebMD, MMR adalah serangkaian vaksin dua suntikan yang biasanya diberikan pada masa kanak-kanak.
Jika kamu tidak yakin apakah sudah pernah mendapatkan vaksin MMR tersebut, kamu tetap bisa melakukanya sebagai orang dewasa loh. Ada pula kalangan yang sebaiknya tidak menerima vaksin MMR, di antaranya adalah:
- Orang yang mengalami reaksi alergi terhadap neomisin atau komponen lain dari vaksin MMR
- Pernah mengalami reaksi alergi penyuntikan vaksin MMRsebelumnya
- Memiliki sistem kekebalan tubuh atau imun yang lemah. Contohnya seperti penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi hingga orang penderita HIV/AIDS
- Orang yang sedang terkena tuberkulosis.
Tak hanya itu saja, jika kamu mengalami beberapa hal di bawah ini sebaiknya tunda vaksin MMR sampai kondisi tubuh membaik.
- Mengalami sakit dengan tingkat keparahan sedang hingga berat
- Sedang hamil
- Kamu baru saja mendapatkan transfusi darah
- Mengalami perdarahan atau lebam
- Pastikan kamu tidak baru menerima vaksin selain MMR pada empat minggu sebelumnya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!