Share This Article
Asma adalah penyakit yang terjadi di saluran pernapasan dan membuat pengidapnya kesulitan bernapas. Penyakit ini dapat menyerang segala usia, baik itu orang dewasa atau anak-anak. Apakah ada perbedaan gejala asma pada anak dan orang dewasa?
Pada orang dewasa, gejala asma seperti sulit bernapas dan batuk lebih cenderung menetap. Namun pada gejala pada anak disebut gejala intermiten atau berjeda. Untuk lebih mengetahui seperti apa saja gejala asma pada anak, berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: Penting! Segala Sesuatu Tentang Asma yang Wajib Kamu Tahu
Gejala asma pada anak yang umum terjadi
Pada dasarnya gejala asma pada anak sama seperti yang terjadi pada orang dewasa. Hal yang membedakan hanya waktu terjadinya gejala tersebut. Beberapa yang bisa dikenali antara lain:
- Batuk terus-menerus. Ini adalah hal yang paling sering terjadi pada pengidap asma.
- Batuk rutin terjadi pada waktu-waktu tertentu. Misalkan saat bermain, berolahraga, di malam hari, di saat udara dingin atau saat menangis atau tertawa.
- Infeksi memperparah batuk. Jika terserang infeksi tertentu, akan memengaruhi kondisi batuk pada anak.
- Kesulitan mengatur napas saat beraktivitas. Seringkali berhenti berkegiatan untuk mengatur napas sesaat.
- Menghindari kegiatan yang menguras tenaga atau olahraga. Anak biasanya merasa takut kesulitan bernapas karena kegiatan tersebut.
- Sesak atau nyeri dada. Ini juga membuat anak seringkali bernapas dengan cepat.
- Mengi. Mengi adalah terdengarnya suara seperti pluit saat anak menarik atau mengembuskan napas.
- Otot yang kencang. Umumnya memengaruhi bagian leher dan dada.
- Sulit makan atau tidur. Karena tidak nyaman atau kesulitan saat bernapas.
Kebanyakan gejala asma pada anak pertama kali saat anak berusia 5 tahun. Namun sebelum itu pun, ada kemungkinan anak-anak yang lebih muda menunjukkan gejala asma.
Gejala asma pada anak di bawah usia 5 tahun
Sebagian besar, gejala yang muncul sama seperti yang sudah disebutkan. Namun, pada anak di bawah lima tahun, terdapat beberapa gejala lain yang mungkin muncul seperti:
- Batuk dan mengi terjadi dalam waktu singkat namun berjeda. Dan di antara jeda tidak timbul gejala lain.
- Anak sulit bicara karena pengaruh sesak napas.
- Dalam kondisi yang sudah parah, anak akan berusaha bernapas hingga perut terlihat tersedot atau cekung di bawah tulang rusuk.
Gejala tersebut bisa muncul karena dipicu oleh berbagai hal. Berikut beberapa hal yang dapat memicu munculnya gejala penyakit asma pada anak.
7 pemicu gejala asma pada anak
Pemicu asma pada anak berbeda-beda. Namun berikut ini adalah pemicu yang umum terjadi pada anak yang mengidap asma.
- Alergen atau pemicu alergi. Asma pada anak bisa terjadi karena anak alergi pada sesuatu, seperti bulu hewan, debu, jamur dan serbuk sari.
- Iritan atau pemicu iritasi dan peradangan. Misalkan saja polusi udara, bahan atau zat kimia tertentu, udara dingin, bau-bauan tertentu dan asap, seperti asap rokok.
- Infeksi saluran napas. Misalkan saja kondisi pilek, pneumonia dan infeksi sinus.
Selain pemicu yang sudah disebutkan, gejala asma pada anak juga bisa disebabkan oleh sejumlah faktor risiko seperti:
- Riwayat alergi atau asma di antara anggota keluarga
- Sering mengalami infeksi saluran pernapasan
- Lahir dengan berat badan rendah
- Alergi hidung atau eksim
- Terpapar asap rokok
- Dibesarkan di lingkungan kurang mampu
- Dilansir dari Webmd, keturunan Afrika-Amerika atau Puerto Rico bisa menjadi salah satu faktor risiko.
Baca Juga: Asma Kambuh? Begini Cara Menghirup Obatnya dengan Nebulizer
Apa yang harus dilakukan jika anak menunjukkan gejala tersebut?
Jika gejala yang muncul masih berjeda, fokuslah untuk mencari pemicu dan jauhkan anak dari pemicu. Misalkan saja:
- Jika anak alergi pada bulu binatang, sebaiknya anak tidak tinggal di dalam rumah yang memiliki hewan peliharaan.
- Atau bersihkan rumah dengan rutin jika anak alergi debu.
- Sementara jika anak ternyata alergi dengan asap rokok, sebisa mungkin jauhkan dari paparan dan minta orang di lingkup terdekat untuk tidak merokok di dekat anak.
Namun, segera bawa anak ke dokter untuk mendapat perawatan medis jika menunjukkan gejala seperti:
- Berhenti saat bicara untuk menarik napas
- Bernapas dengan kuat hingga perut tertarik di bawah tulang rusuk, lubang hidung melebar
- Detak jantung cepat
- Berkeringat lebih dari biasanya
- Nyeri hebat di dada.
Dalam keadaan darurat, dokter akan memberikan obat pereda dalam waktu singkat dan dilanjutkan dengan perawatan lainnya. Demikian penjelasan mengenai gejala asma pada anak dan juga hal lainnya yang terkait dengan asma.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!