Share This Article
Hiperglikemia pada bayi menjadi salah satu kelainan yang paling umum terjadi. Biasanya, penyakit ini menyerang metabolisme bayi baru lahir, bayi yang lahir secara prematur, dan bayi baru lahir yang sakit kritis.
Kondisi satu ini terjadi ketika kadar gula darah atau glukosa dalam darah bayi terlalu tinggi. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hiperglikemia pada bayi, yuk, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Gigi Berlubang saat Hamil Bisa Memicu Keguguran? Ini Faktanya!
Bagaimana ciri-ciri hiperglikemia pada bayi?
Dilansir dari Medline Plus, hiperglikemia didefinisikan sebagai adanya kadar glukosa atau gula yang tinggi di dalam darah. Kondisi tersebut terjadi akibat kurangnya kadar insulin yang ada di dalam tubuh.
Hiperglikemia pada bayi biasanya terlihat pada bayi cukup bulan atau segera setelah lahir, yakni dari lahir hingga usia satu bulan. Penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Namun, terkadang bayi dengan kondisi ini akan mengeluarkan banyak air seni, mengalami dehidrasi, serta merasa haus.
Apa penyebab hiperglikemia pada bayi?
Tubuh bayi yang sehat seringkali memiliki kontrol cermat terhadap kadar gula darah. Insulin sendiri merupakan hormon utama dalam tubuh yang mengatur gula darah. Bayi yang sakit mungkin memiliki fungsi insulin yang buruk atau dalam jumlah rendah.
Ada penyebab spesifik dari insulin yang tidak efektif atau rendah. Penyebabnya termasuk, infeksi, masalah hormon, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Hiperglikemia yang tidak terdiagnosis dapat menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan saraf, kerusakan ginjal, hingga gangguan penglihatan.
Hiperglikemia pada bayi dapat disebabkan oleh diabetes mellitus gestasional, yang merupakan salah satu bentuk diabetes tipe 2 pada ibu selama kehamilan. Beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan hiperglikemia pada bayi, antara lain:
Prematuritas
Bayi yang lahir prematur atau masa kehamilan pendek memiliki risiko lebih tinggi terkena hiperglikemia. Bayi prematur biasanya akan diberikan infus glukosa, terutama jika memiliki berat badan rendah saat lahir.
Perlu diketahui, bayi biasanya tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap rendah. Karena pemberian infus glukosa, risiko gula darah tinggi bisa meningkat.
Stres
Stres merupakan faktor risiko lain untuk hiperglikemia pada bayi. Hal ini dikarenakan adanya respons stres yang khas terhadap penyakit kritis, termasuk pelepasan hormon tertentu seperti epinefrin dan norepinefrin.
Kondisi stres pada bayi bisa menyebabkan kadar gula darah tinggi dan perkembangan hiperglikemia.
Obat-obatan tertentu
Konsumsi obat tertentu, seperti terapi glukokortikoid bisa menyebabkan hiperglikemia. Pada bayi baru lahir dengan berat badan sangat rendah, terapi ini sering diberikan oleh dokter.
Cara mengatasi penyakit hiperglikemia
Diagnosis hiperglikemia pada bayi mencakup pemeriksaan riwayat menyeluruh pada bayi dan keluarga serta pemeriksaan fisik lengkap. Untuk memastikan diagnosis hiperglikemia, tes darah dapat dilakukan.
Darah dites untuk mengetahui kadar glukosa sehingga jika glukosa tinggi maka diagnosis hiperglikemia dapat dipastikan. Penyedia layanan kesehatan mungkin akan melakukan tes tambahan untuk menyingkirkan kondisi klinis lainnya sampai pada diagnosis pasti.
Apabila diagnosis sudah diketahui, pengobatan hiperglikemia dapat dilakukan melalui terapi insulin. Pemberian insulin pada bayi dapat meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel, yang menurunkan kadar gula darah.
Terapi insulin juga mendorong pertumbuhan dan asupan kalori yang penting bagi bayi, terutama jika lahir dengan berat badan rendah. Pengobatan hiperglikemia pada bayi dalam jangka sangat pendek biasanya dilakukan dengan mengurangi laju infus glukosa.
Pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah, glukosa akan diberikan melalui infus atau intravena untuk membantu memasok nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan.
Namun demikian, jika bayi menerima glukosa terlalu cepat dan tidak memiliki cukup insulin untuk mengatur kadar gula darah, maka kadar gula darah akan tetap tinggi. Maka dari itu hal ini harus sangat diperhatikan.
Baca juga: Bekas Jahitan Caesar Mengeras, Bagaimana Cara Penanganan yang Tepat?
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!