Share This Article
Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa vaksin hanya bisa memberi perlindungan terhadap risiko penularan satu penyakit. Faktanya, ada satu vaksin yang bisa mencegah lima penyakit sekaligus, bernama pentavalen.
Lantas, seperti apa sih vaksin pentavalen itu? Penyakit apa saja yang bisa diminimalkan risiko penularannya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu pentavalen?
Pentavalen adalah vaksin yang terdiri dari sejumlah antigen untuk mencegah terjadinya lima penyakit utama, yaitu difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan penyakit Hib akibat bakteri Haemophilus influenzae.
Nama ‘penta’ pada pentavalen mempunyai arti lima, sesuai dengan jumlah penyakit seperti yang telah disebutkan.
Latar belakang pengembangan vaksin pentavalen adalah untuk membantu negara-negara yang mempunyai kasus tinggi lima penyakit tersebut dan tidak punya cukup dana dalam pengendaliannya. Sebagian besar negara itu berada di Asia dan Afrika.
Imunisasi vaksin pentavalen di Indonesia
Di Indonesia, vaksin pentavalen mulai diperkenalkan pada 2013 oleh dr. Nafsiah Mboi, menteri kesehatan saat itu. Sasaran dari vaksin tersebut adalah batita. Pemerintah pada saat itu sedang menggalakkan vaksinasi untuk mencegah beberapa penyakit pada bayi, seperti campak dan polio.
Disampaikan oleh Menkes pada saat peresmian, kegunaan vaksin tidak hanya mencegah lima penyakit saja, tapi juga gangguan kesehatan ikutan yang dapat muncul. Dua di antaranya adalah penyakit radang otak dan radang paru, yang diketahui menjadi penyebab 17,2 persen kematian pada bayi.
Pentavalen diharapkan dapat menekan dan menghilangkan kasus sejumlah penyakit pada batita. Optimisme itu disampaikan karena Indonesia telah berhasil menghilangkan kasus penyakit melalui imunisasi, seperti cacar mematikan serta tetanus pada ibu dan bayi baru lahir.
Kandungan vaksin dan fungsinya
Kandungan utama dari vaksin pentavalen adalah antigen, yaitu molekul kecil yang mampu memacu sistem imun menghasilkan antibodi alami di dalam tubuh. Antigen terbentuk saat ada molekul dari luar seperti virus atau bakteri.
Nah, antigen pada vaksin bukan diproduksi secara alami oleh tubuh, melainkan dibuat dan dikembangkan di laboratorium.
Vaksin pentavalen juga mengandung beberapa bahan lain, seperti aluminium (dalam jumlah kecil), berfungsi memperkuat dan memacu respons imun. Ada juga kandungan polysorbate yang digunakan sebagai emulsifier dalam menyatukan semua zat di dalam vaksin.
Baca juga: Serba-serbi Imunisasi IPV untuk Cegah Polio, Moms Wajib Tahu!
Efek samping yang mungkin muncul
Efek samping tak selalu menandakan dampak buruk. Pada proses imunisasi, efek samping bisa saja mengindikasikan bahwa vaksin telah bekerja di dalam tubuh. Efek samping dari vaksin biasanya terjadi secara ringan.
Efek samping umum
Berikut beberapa efek samping ringan yang mungkin muncul, seperti dikutip dari Vaccine Knowledge Project University of Oxford:
- Kemerahan di kulit tempat bekas suntikan
- Nyeri dan bengkak di kulit area bekas suntikan
- Peningkatan suhu tubuh (demam ringan)
- Emosi menjadi tidak stabil
- Diare
- Selera makan menurun.
Moms tak perlu khawatir jika anak mengalami salah satu atau beberapa efek samping tersebut. Penggunaan obat penurun demam seperti parasetamol diizinkan untuk anak berusia di atas dua bulan.
Efek samping langka
Pada beberapa kasus, anak bisa mengalami sejumlah efek samping yang tergolong jarang terjadi, seperti:
- Demam tinggi hingga menyebabkan kejang
- Teriakan bernada tinggi yang tidak biasa
- Perubahan warna kulit menjadi biru dan pucat
- Badan lemas.
Moms harus segera membawa si Kecil ke dokter jika ada salah satu atau beberapa gejala tersebut yang muncul.
Nah, itulah ulasan tentang vaksin pentavalen yang bisa memberi perlindungan anak dari lima penyakit sekaligus. Jika ingin melakukan imunisasi, konsultasikan lebih dulu dengan dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan anak dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!